Benarkah Mengetuk Kayu Bisa Menangkal Nasib Buruk yang Sudah Terucap?

ADVERTISEMENT

Benarkah Mengetuk Kayu Bisa Menangkal Nasib Buruk yang Sudah Terucap?

Devita Savitri - detikEdu
Sabtu, 28 Des 2024 10:00 WIB
Business people working at desk in office
Foto: Getty Images/Ilustrasi mengetuk meja
Jakarta -

Pernahkah detikers mendengar ungkapan bila nasib atau kejadian buruk tidak pernah ada di kalender? Nyatanya nasib atau kejadian buruk bisa terjadi pada seseorang kapan pun itu.

Bahkan di dunia ini ada praktik yang melabeli nasib buruk sebagai kutukan atau jinx dalam bahasa Inggris. Beberapa orang melakukan proses mengetuk kayu tiga kali untuk menangkal nasib buruk yang sudah terucap dari mulutnya.

Tapi apakah hal itu benar-benar manjur? Ini penjelasannya dikutip dari Mental Floss.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asal-usul Istilah Jinx atau Kutukan

Jinx atau kutukan adalah sebutan untuk sesuatu yang membawa nasib buruk. Istilah ini muncul di media cetak sejak awal abad ke-20.

Chicago Daily News pada tahun 1911 menggunakan istilah slang tersebut untuk merujuk pada pemain bisbol yang kurang beruntung. Kalimat itu berbunyi:

ADVERTISEMENT

"Dave Shean dan 'Peaches' Graham tidak luput dari jinx yang telah mengikuti para juara."

Menurut Oxford English Dictionary, jinx adalah varian atau perubahan dari item leksikal (makna pada kata) lain. Asal-usul tepatnya masih diperdebatkan.

Tetapi ada satu teori yang menyatakan jinx berkaitan dengan kata wryneck dalam bahasa Inggris. Akar kata wryneck berasal dari bahasa Latin iynx.

Iynx adalah jenis burung yang dikenal dapat memutar kepalanya saat terancam. Makhluk ini kerap dikaitkan dengan ilmu sihir dan takhayul.

Para ahli mengatakan wryneck berevolusi menjadi jinx pada abad ke-17. Sekitar waktu ini, kata itu juga berarti jimat atau mantra.

Sehingga definisinya terus dikenakan sebagai 'penyebab' orang tidak beruntung. Pada abad ke-19, ada dua karakter dalam budaya Amerika yang mungkin memperkuat ejaan dan konotasi modern kata 'jinx'.

Keduanya adalah Captain Jinks of the Horse Marines menggambarkan seorang prajurit kikuk yang dikeluarkan dari ketentaraan dan Jinx Hoodoo karakter yang membawa nasib buruk kemanapun ia pergi.

Mungkin saja berkat karya-karya ini, jinx berubah makna bukan hanya kutukan tetapi sebagai seseorang yang memiliki nasib seperti dikutuk.

Mengetuk Kayu Dapat Menangkal Kutukan?

Salah satu takhayul yang paling umum di Barat adalah mengetuk kayu untuk menangkal kejahatan. Di Inggris, ungkapan mengetuk kayu sudah ada sejak abad ke-19.

Kebiasaan ini kemungkinan berasal dari kaum pagan yang percaya bahwa dewa tinggal di pohon. Mengetuk pohon kala itu menjadi tanda terima kasih sekaligus bentuk doa untuk keberuntungan dalam situasi sulit.

Dalam budaya Kristen, kayu juga melambangkan salib. Jadi, mengetuk kayu mungkin memiliki kaitan sakral.

Nyatanya, budaya di seluruh dunia menganut takhayul mereka sendiri untuk menangkal kutukan. Di Italia menyentuh besi adalah upaya menangkal kutukan.

Sementara di Turki, penduduk setempat menarik salah satu cuping telinga mereka saat mengetuk kayu. Lalu, orang Irlandia percaya bahwa mengetuk kayu adalah cara untuk meminta keberuntungan kepada leprechaun.

Meskipun tidak jelas dari mana beberapa takhayul itu berasal, tindakan menangkal kutukan ini diyakini oleh banyak orang bahkan hingga saat ini. Padahal belum tentu tindakan ini bisa membatalkan kutukan atau tidak.

Karena seperti yang diketahui, seluruh perjalanan hidup manusia di bumi sudah ditentukan oleh Tuhan. Sehingga jika kita harus jatuh pada tanggal tertentu maka kita tetap akan jatuh dan tidak bisa menghindar.




(det/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads