Ini Alasan Hari Natal Identik dengan Pohon Cemara

ADVERTISEMENT

Ini Alasan Hari Natal Identik dengan Pohon Cemara

Nikita Rosa - detikEdu
Jumat, 27 Des 2024 06:30 WIB
Ilustrasi pohon natal
Pohon Natal. (Foto: Getty Images/Tim Grist Photography)
Jakarta -

Hari Natal seakan tak lepas dengan pohon cemara yang dihias dengan ornamen khas natal. Pohon cemara ini ternyata merupakan budaya yang terbagi atas pohon natal modern dan tradisional.

Natal adalah hari besar kelahiran Yesus Kristus yang dirayakan oleh umat Kristiani di seluruh dunia. Seminggu bahkan berbulan-bulan sebelum Natal tiba, rumah dan tempat publik akan dihiasi dengan pohon natal.

Pohon natal ini merupakan pohon cemara yang dihias dengan ornamen natal, seperti bintang, lampu hias, dan gantungan beraneka macam bentuk. Menurut Ensiklopedia Britannica, tumpukan kado juga diletakkan di dekat pohon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pohon Natal Tradisional

Sepanjang sejarah, pohon Natal terbagi menjadi pohon Natal tradisional dan pohon Natal modern. Pohon Natal tradisional merupakan pohon cemara digunakan oleh orang Romawi awal untuk menghiasi kuil mereka pada festival Saturnalia.

Orang Mesir kuno menggunakan pohon palem hijau sebagai bagian dari pemujaan Dewa Ra. Pohon cemara dan karangan bunga juga digunakan oleh orang Mesir kuno, China, dan Ibrani untuk melambangkan kehidupan abadi.

ADVERTISEMENT

Pohon Natal Modern

Pada abad ke-16, pohon Natal modern muncul di Jerman Barat. Saat itu, orang Kristen membawa pohon cemara ke rumah mereka dan menghiasinya dengan roti jahe, kacang, dan apel.

Satu abad setelahnya, hiasan pohon Natal semakin beragam. Orang-orang mulai menambahkan hiasan daun emas dan dekorasi kertas hingga lilin. Pohon Natal juga mulai digunakan di festival dan istana kerajaan besar.

Kebiasaan tersebut menjadi populer di kalangan bangsawan. Saat itu, orang-orang Jerman yang bermigrasi juga membawa tradisi ini ke Eropa hingga dunia.

Pohon Natal di Inggris

Pohon Natal di Inggris berkaitan dengan Ratu Victoria dan Pangeran Albert. Kedua tokoh inilah yang mengenalkan pohon Natal ke Inggris Raya.

Pada tahun 1846, terbit sebuah sketsa Ratu Victoria dan Pangeran Albert yang dibuat oleh Illustrated London News. Sketsa tersebut menggambarkan Ratu Victoria dan Pangeran Albert berdiri bersama anak-anak mereka di sekitar pohon Natal.

Keluarga Ratu Victoria kala itu sangat populer di kalangan masyarakat Inggris. Sehingga, apapun yang dilakukan di Istana akan menjadi tren.

Tren pohon Natal dengan ornamen permen dan bintang pun terkenal di Inggris hingga ke masyarakat Amerika Pantai Timur.

Semenjak populer di Inggris, orang Amerika mulai mengadopsi pohon Natal sebagai bagian penting dalam perayaan Natal. Lambat laun, pohon Natal dari pohon cemara menjadi budaya yang tak pernah absen pada perayaan Natal hingga saat ini.




(nir/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads