Orang Inggris Melakukan Praktik 'Kanibalisme' pada Zaman Perunggu, Ini Buktinya

ADVERTISEMENT

Orang Inggris Melakukan Praktik 'Kanibalisme' pada Zaman Perunggu, Ini Buktinya

Muhammad Alfathir - detikEdu
Kamis, 26 Des 2024 16:00 WIB
Sisa tulang bekas korban kanibal di Inggris pada Zaman Perunggu
Foto: Schulting et al., Antiquity , 2024/Sisa tulang bekas korban kanibal di Inggris pada Zaman Perunggu
Jakarta -

Para peneliti di Inggris baru-baru ini menemukan sisa-sisa tulang yang diperkirakan berasal dari Zaman Perunggu. Berawal dari penemuan tulang kuno ini, peneliti mengungkap adanya praktik 'kanibalisme'. Lantas apa penyebabnya?

Dalam studi berjudul "The Darker Angels of Our Nature" yang diterbitkan di Cambridge University Press pada 16 Desember 2024 oleh Rick J Schulting dan kawan-kawan, terungkap bahwa masyarakat di wilayah Inggris kuno pada Zaman Perunggu memiliki kebiasaan memakan musuh mereka.

Penemuan ini didapat setelah peneliti menganalisis sisa tulang di situs Charterhouse Warren, Inggris. Mereka menjelaskan bahwa mayat-mayat pemilik tulang tersebut kemungkinan besar 'dimakan' sebelum akhirnya dibuang ke dalam lubang sedalam 15 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, para peneliti menerangkan sisa tulang tersebut tidak memiliki kemiripan struktur dengan penduduk lokal. Artinya, mayat-mayat tersebut kemungkinan berasal dari luar Inggris.

Praktik Kanibalisme pada Zaman Perunggu

Seorang arkeolog dari Universitas Oxford, Rick J Schulting mengatakan bahwa penemuan sisa-sisa tulang di situs Charterhouse Warren menunjukkan adanya praktik kanibalisme, berdasarkan hasil analisis dari sekitar 3.000 fragmen tulang secara keseluruhan.

ADVERTISEMENT

"Kami sebenarnya menemukan lebih banyak bukti cedera pada kerangka yang berasal dari periode Neolitikum di Inggris daripada Zaman Perunggu Awal, jadi Charterhouse Warren menonjol sebagai sesuatu yang sangat tidak biasa," kata Schulting kepada Science Alert, dikutip Selasa (24/12/2024).

"Ini menggambarkan gambaran yang jauh lebih gelap tentang periode tersebut daripada yang diperkirakan banyak orang," tambahnya.

Tanda-tanda Luka dan Patahan

Dalam studi ini, Schulting dan timnya juga menemukan sejumlah bukti, yaitu tanda-tanda luka dan patahan yang dilakukan pada saat kematian, khususnya beberapa luka tersebut menunjukkan bagian tubuh yang telah dimakan.

"Ini bukanlah jasad yang diperlakukan dengan hormat dan dibaringkan dengan hati-hati di dalam kuburan," ungkap peneliti.

Melalui analisis kimia, para peneliti juga menemukan bahwa tulang-tulang tersebut bukan berasal dari penduduk lokal. Mereka juga mengungkap orang-orang ini tidak terlibat dalam perkelahian, melainkan terperangkap dan dibunuh secara mengerikan.

Praktik Kanibalisme Terjadi Bukan karena Kelaparan

Schulting mengatakan bahwa praktik kanibalisme ini diduga bukan karena faktor kekurangan makanan atau kelaparan. Sebab, dalam situs tersebut ditemukan banyak tulang sapi.

"Memakan daging (musuh) korban yang sudah mati mungkin merupakan cara untuk 'mengasingkan' mereka, untuk merendahkan martabat manusia dan memperlakukan mereka seperti binatang," jelas Schulting.

Meski begitu, peneliti mengatakan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan tersebut masih belum jelas.

Mereka hanya memperkirakan bahwa peristiwa yang terjadi mungkin merupakan bagian dari siklus balas dendam yang terus meningkat yang timbul dari tekanan sosial dan politik dalam atau di antara komunitas-komunitas awal Zaman Perunggu.

Dalam hal ini, para peneliti juga belum dapat memastikan alasan utama mengapa penduduk Inggris kuno melakukan praktik "kanibalisme".

"Kami masih belum yakin apakah ini ada hubungannya dengan kekerasan di lokasi tersebut," ujar Schulting.

Melalui penemuan terbaru ini, para peneliti telah membuka wawasan bahwa orang-orang pada zaman prasejarah dapat menyamai kekejaman yang lebih baru, terutama terkait sisi gelap perilaku manusia.

"Fakta bahwa peristiwa ini tidak mungkin terjadi sekali saja membuat kisahnya semakin penting untuk diceritakan," pungkasnya.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads