Studi: Dongeng Tak Cuma Pengantar Tidur, Tapi Juga Jelaskan Pentingnya Tidur buat Anak

ADVERTISEMENT

Studi: Dongeng Tak Cuma Pengantar Tidur, Tapi Juga Jelaskan Pentingnya Tidur buat Anak

Novia Aisyah - detikEdu
Selasa, 24 Des 2024 09:30 WIB
Dongeng anak cerita Putri Salju dan Snow White
Dongeng Putri Salju. Foto: Getty Images/iStockphoto/Dualororua
Jakarta -

Dongeng-dongeng tradisional dan fiksi klasik rupanya tak cuma membantu anak segera tidur, melainkan juga mengajarkan mereka pentingnya tidur. Sehingga, orang tua dapat menyediakan bahan yang mudah diakses dan menarik untuk membahas soal tidur bersama anak-anaknya.

Pada sebuah artikel penelitian bertajuk "Good nights: optimising children's health through bedtime stories" yang diterbitkan pada 18 Desember 2024 di jurnal The BMJ, para ahli menganalisis empat dongeng populer yang mencakup informasi tentang manfaat tidur dan karakteristik gangguan tidur.

Gangguan Tidur Putri Salju dan Perawakan Pendek

Para peneliti mencontohkan pada dongeng Putri Salju digambarkan beberapa konsekuensi dari kurang tidur dikarenakan sleep apnea, yaitu pernapasan seseorang terhenti atau terengah-engah secara berulang saat tidur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi sleep apnea umum berkaitan dengan perawakan pendek. Pada dongeng Putri Salju, digambarkan kurang tidur menyebabkan mudah tersinggung (grumpy), kelelahan (sleepy), dan keterampilan sosial yang lebih lemah (bashful) pada siang hari, tulis para penulis.

Masalah dengan perhatian dan kelancaran kata juga merupakan konsekuensi yang diketahui dari kurang tidur.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari EurekAlert!, ahli menjelaskan dongeng The Princess and the Pea menggambarkan kurangnya tidur malam pada sang putri dapat mengindikasikan gangguan spektrum autisme. Sensitivitas sensorik umum terjadi, begitu pula kesulitan tidur, dan insomnia (ketidakmampuan untuk tertidur atau tetap tertidur) menjadi masalah yang paling sering dilaporkan.

Sementara itu, pada dongeng Goldilocks and the Three Bears menunjukkan bagian penting dari mencapai tidur yang sehat adalah mengoptimalkan kondisi lingkungan. Tempat tidur yang nyaman dan ruangan yang tidak terlalu panas atau terlalu dingin, tetapi pas dan gelap serta tenang adalah yang ideal, kata para penulis.

Terakhir, di seluruh cerita Peter Pan, pembaca diperkenalkan pada gejala parasomnia, yaitu perilaku yang tidak biasa dan tidak diinginkan selama tidur yang umum terjadi pada masa kanak-kanak. Kondisi ini termasuk berjalan sambil tidur, berbicara sambil tidur, kebingungan, dan bermimpi buruk.

Misalnya, Peter Pan sering mengalami mimpi menyakitkan yang mungkin mencerminkan mimpi buruk. Menurut para peneliti, faktor yang berkontribusi terhadap parasomnia adalah stres, kecemasan akan perpisahan, dan kurang tidur, yang sejalan dengan pengalaman Peter Pan dan Lost Boys, yang ditelantarkan oleh keluarga mereka dan melarikan diri dari bahaya Kapten Hook dan krunya.

Cerita tersebut juga menggarisbawahi pentingnya tidur yang sehat untuk konsolidasi memori dan suasana hati yang optimal, imbuh mereka. Setiap malam, Nyonya Darling merapikan kenangan anak-anaknya yang sedang tidur dengan menyimpannya di tempat yang tepat dan meninggalkan pikiran-pikiran yang paling membahagiakan di benak anak-anaknya untuk hari berikutnya.




(nah/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads