RI Mulai Masuk Puncak Musim Hujan 2024, Bagaimana dengan Iklim di Tahun 2025?

ADVERTISEMENT

RI Mulai Masuk Puncak Musim Hujan 2024, Bagaimana dengan Iklim di Tahun 2025?

Devita Savitri - detikEdu
Senin, 23 Des 2024 12:30 WIB
Warga berjalan menggunakan payung saat hujan mengguyur kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Senin (11/11/2024).
Indonesia mulai memasuki puncak musim hujan, ketahui juga pandangan iklim di tahun 2025. Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Akhir tahun di Indonesia identik dengan musim hujan dan peringatan dini bencana hidrometeorologi seperti banjir hingga tanah longsor. Terlebih jika memasuki puncak musim hujan.

Ketika saat itu tiba, bukan hal yang tidak mungkin suatu daerah akan mengalami hujan dari pagi hingga malam hari. Tetapi kapan puncak musim hujan di Indonesia akan terjadi? Begini penjelasannya.

Puncak Musim Hujan di Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan pucak musim hujan terjadi pada bulan November hingga Desember 2024 di wilayah Indonesia bagian barat. Sedangkan wilayah Indonesia timur puncak musim hujan terjadi di Januari-Februari 2205.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena adanya fenomena La Nina pada akhir 2024, menyebabkan kondisi yang lebih basa di Indonesia. Meskipun secara umum La Nina di tahun ini bersifat lemah.

BMKG juga menjelaskan durasi musim hujan di berbagai wilayah RI akan bervariasi. Tetapi yang perlu jadi catatan, rata-rata durasi musim hujan 2024/2025 sebagian besar diprediksi akan lebih panjang daripada biasanya.

ADVERTISEMENT

Jadi, jangan lupa siapkan payung dan jas hujanmu ketika keluar rumah ya detikers!

Iklim 2025: Tidak Ada Anomali Iklim

Meski masih berada di tahun 2024, BMKG sudah merilis "Climate Outlook 2025" atau "Pandangan Iklim 2025". Dalam pandangan iklim itu dijelaskan sepanjang tahun 2025 tidak akan terjadi anomali iklim.

Anomali iklim biasanya berkaitan dengan fenomena El Nino dan La Nina. El Nino-Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) diketahui dalam kondisi netral sepanjang tahun.

Sedangkan La Nina diprediksi akan terus terjadi hingga awal tahun 2025 dengan kondisi lemah. Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menjelaskan terdapat potensi curah hujan hingga 20% di atas normal meski La Nina lemah.

Penambahan curah hujan ini dapat menyebabkan peningkatan frekuensi bencana hidrometeorologi. Dengan demikian, kementerian/lembaga dan pemerintah daerah perlu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana ini.

Bila dirangkum, keadaan iklim Indoensia di tahun 2025 yakni:

1. Suhu Udara

Suhu udara rata-rata bulanan di tahun 2025 diprediksi akan meningkat hingga 0,3-0,6 derajat celcius pada bulan mei-Juli 2025. Sehingga suhu akan lebih hangat dibanding normalnya.

Wilayah yang perlu mewaspadai suhu tinggi yakni:

  • Sumatera bagian selatan
  • Pulau Jawa
  • Nusa Tenggara Barat (NTB)
  • Nusa Tenggara Timur (NTT)

2. Curah Hujan

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan pihaknya memprediksi bila sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan tahunan pada kategori normal antara 1.000-5.00 mm/tahun. Bila dikelompokkan, keadaan curah hujan di berbagai daerah yakni:

Curah hujan kategori tinggi

Ada 67% wilayah yang akan berpotensi mendapat curah hujan kategori tinggi, seperti:

  • Aceh (sebagian besar)
  • Sumatera Utara (sebagian besar)
  • Sumatera Barat (sebagian)
  • Riau bagian barat (sebagian)
  • Jambi (sebagian besar)
  • Bengkulu (sebagian)
  • Sumatera Selatan (sebagian)
  • Kepulauan Bangka Belitung (sebagian besar)
  • Lampung bagian utara (sebagian)
  • Banten (sebagian)
  • Jawa Barat (sebagian)
  • Jawa Tengah bagian barat (sebagian)
  • Jawa Timur (sebagian kecil)
  • Pulau Kalimantan (sebagian besar)
  • Pulau Sulawesi bagian tengah dan selatan
  • Bali (sebagian)
  • Nusa Tenggara Timur (sebagian kecil)
  • Kepulauan Maluku (sebagian besar)
  • Papua (sebagian besar)

Curah hujan di atas normal

Sebanyak 15% diprediksi mengalami curah hujan di atas normal, meliputi:

  • Pulau Sumatera (sebagian kecil)
  • Kalimantan Timur bagian timur (sebagian kecil)
  • Sulawesi bagian tengah dan utara (sebagian)
  • Sulawesi Selatan (sebagian kecil)
  • Sulawesi Tenggara (sebagian kecil)
  • Nusa tenggara Timur (sebagian kecil)
  • Kepulauan Maluku (sebagian kecil)
  • Papua bagian tengah (sebagian kecil)

Curah hujan di bawah normal

Terdapat 1% wilayah yang akan mengalami hujan tahunan di bawah normal yakni:

  • Sumatera Selatan bagian barat (sebagian kecil)
  • NTT (sebagian kecil)
  • Maluku Utara (sebagian kecil)
  • Papua Barat bagian utara (sebagian)

"Namun juga perlu diwaspadai wilayah-wilayah yang akan mengalami kondisi hari tanpa hujan yang berkepanjangan terutama di Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur," katan Dwikorita dikutip dari laman BMKG.

3. Catatan iklim di tahun 2025

Ardhasena memberikan catatan iklim di tahun 2025, yakni:

  • Potensi jumlah curah hujan tahun 2025 di atas kondisi normal, sehingga perlu diantisipasi kejadian hidrometeorologi ekstrem basah seperti banjir dan tanah longsor.
  • Risiko kekeringan dan kebakaran hutan tetap harus diperhatikan pada musim kemarau
  • Prediksi curah hujan di atas normal berlangsung dari bulan Juli-September 2025
  • Suhu udara akan mengalami kenaikan pada Mei-Juli 2025.

Itulah keadaan puncak musim hujan 2024 dan pandangan iklim di tahun 2025. Semoga bisa bermanfaat ya detikers!




(det/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads