Kata Sains Manusia Boleh Makan Daging Reptil, Tapi...

ADVERTISEMENT

Kata Sains Manusia Boleh Makan Daging Reptil, Tapi...

Nikita Rosa - detikEdu
Jumat, 20 Des 2024 16:00 WIB
Ilustrasi Buaya
Ilustrasi Buaya. (Foto: iStock)
Jakarta -

Daging reptil mungkin jadi pilihan makanan yang unik dan banyak yang masih ragu untuk menyantapnya. Biasanya, jenis bahan makanan berupa daging yang umum dimanfaatkan adalah daging ayam, kambing, sapi, hingga babi.

Daging reptil jarang sekali menjadi pilihan. Namun, menurut sains, manusia boleh memakan daging reptil.

Akan tetapi, ada satu negara yang penduduknya menjadikan salah satu spesies reptil menjadi makanan populer. Tetangga Indonesia, Thailand, seringkali memakan daging buaya dalam jumlah besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut India.com, masyarakat Thailand sampai memiliki ternak buaya dengan total 1,2 juta penangkaran buaya di seluruh negeri. Mereka kemudian menyisihkan kulit buaya untuk dijadikan tas dan darah untuk keperluan kesehatan.

Masih dalam satu kawasan Asia Tenggara, masyarakat Vietnam pun menggemari reptil terutama ular. Di Vietnam, daging ular disajikan dalam berbagai jenis hidangan baik itu direbus maupun digoreng. Akan tetapi, masyarakat di negara lain masih takut untuk mengonsumsi daging reptil. Benarkah daging reptil bahaya untuk dikonsumsi?

ADVERTISEMENT

Daging Reptil Boleh Dikonsumsi Asal...

Secara umum, daging reptil aman dikonsumsi jika dimasak hingga matang. Tidak banyak panduan resmi tentang suhu untuk memasak daging reptil, tetapi FoodSafety.gov menyarankan untuk memasak daging hingga suhu internalnya mencapai 74Β°C.

Jika kamu membeli daging kadal dari tukang daging, mintalah panduan tentang penanganan yang aman, metode memasak, dan suhu.

Menurut Healthline, jenis reptil yang paling umum dikonsumsi orang antara lain:

Iguana hijau
Iguana hitam
Tokek
Anole hijau
Anole coklat
Kadal
Kura-kura
Ular
Buaya

Bahaya yang Mengintai dalam Daging Reptil

Meski boleh dimakan, ada bahaya yang mengintai di dalam daging reptil. Menurut studi dalam Jurnal Internasional Mikrobiologi Pangan, manusia dapat tertular penyakit tertentu (trikinosis, pentastomiasis, gnathostomiasis dan sparganosis) dengan memakan daging reptil seperti buaya, kura-kura, kadal atau ular.

Risiko mikrobiologis yang paling jelas berasal dari kemungkinan adanya bakteri patogen, terutama Salmonella, dan juga Shigella, Escherichia coli, Yersinia enterocolitica, Campylobacter, Clostridium dan Staphylococcus aureus, yang dapat menyebabkan penyakit dengan berbagai tingkat keparahan.

Universitas Airlangga (Unair) juga menyatakan jika konsumsi reptil menimbulkan risiko besar bagi manusia, karena reptil dan manusia keduanya bertindak sebagai inang perantara bagi spargana dan memiliki potensi penyebaran penyakit yang luas.

Bagaimana detikers, apakah masih berminat memakan daging reptil?




(nir/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads