Batu yang dibentuk sedemikian rupa menjadi teknologi pertama bagi manusia purba untuk bertahan hidup. Namun, seperti apa peralatan pertama dari batu yang digunakan untuk memotong hewan?
Pertanyaan ini bisa ditelusuri melalui penemuan peralatan purba yang ditemukan di sepanjang Danau Victoria, Kenya. Peralatan purba tersebut, diketahui berada di sebuah situs yang digunakan untuk menyembelih hewan jutaan tahun lalu.
Peneliti mengatakan bahwa peralatan yang terbuat dari batu tersebut, bisa jadi merupakan alat pertama yang digunakan untuk memotong hewan. Lantas seperti apa bentuknya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peralatan untuk Menyembelih Kuda Nil dan Menumbuk Bahan Tanaman
Dalam penelitian yang dipimpin oleh para ilmuwan dari Museum Nasional Sejarah Alam Smithsonian, Queens College (CUNY), dan Museum Nasional Kenya, dijelaskan bahwa mereka berhasil mengungkap beberapa penemuan di sebuah situs pemotongan daging berusia sekitar 2,9 juta tahun lalu. Di situs tersebut, terdapat peralatan batu tertua yang pernah ditemukan digunakan untuk menyembelih kuda nil dan memproses bahan tanaman.
Penemuan ini menyajikan bukti tentang penggunaan alat batu yang dikenal sebagai peralatan "Oldowan" atau Oldowan Tools, yang menjadi teknologi penting pada zaman purba. Alat-alat ini ditemukan di situs Nyayanga, yang terletak di semenanjung Homa, Kenya bagian barat.
Penulis studi utama dari Queens College, Thomas Plummer, mengatakan bahwa peralatan Oldowan tersebut, bahkan bisa lebih tua yakni mencapai 3 juta tahun. Sebab, kisaran usianya antara 2,6-3 juta tahun.
Penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal Science pada 9 Februari 2023 ini, mengidentifikasi peralatan yang dulu digunakan untuk memotong daging, menumbuk tanaman, bahkan mengambil sumsum tulang.
Dengan menggunakan teknik penggalian yang canggih, para peneliti berhasil menemukan 300 artefak dan 1.700 tulang hewan yang memperlihatkan tanda-tanda pemotongan dan pemrosesan.
"Peralatan ini memungkinkan nenek moyang kita memotong dan mengolah makanan dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya," kata Rick Potts, penulis senior studi ini dan ahli dari Museum Sejarah Alam Nasional, dikutip dari Smithsonian Institution.
"Teknologi Oldowan seperti memberikan satu set gigi baru yang berada di luar tubuh kita," tambahnya.
Oldowan, Peralatan yang Lebih Efektif daripada Taring Singa
Dalam catatan sejarah, manusia purba tak hanya menggunakan batu melainkan benda-benda yang berasal dari hewan, seperti taring atau gading.
Berdasarkan penemuan baru, peneliti mengatakan bahwa perkakas Oldowan di Kenya, memiliki efektiviitas penggunaan yang lebih tinggi dari gigi atau taring hewan. Batu yang digunakan, kata peneliti, juga menjadi tanda bahwa manusia purba telah memanfaatkan sumber baru sebagai alat.
"Peralatan ini lebih efektif daripada gigi gajah atau taring singa dalam hal memotong dan menghancurkan," kata Potts.
Peralatan Oldowan di Nyayanga dinilai jauh lebih canggih dibandingkan dengan artefak-artefak yang ditemukan sebelumnya, misalnya dari situs Lomekwi 3 dengan usia 3,3 juta tahun. Peralatan purba di Lomekwi merupakan alat-alat batu yang dibuat dengan cara lebih sederhana.
Sementara di Nyayanga, kata peneliti, dibuat dengan teknik yang lebih terampil menggunakan metode tertentu. Keterampilan tersebut menunjukkan bahwa peralatan Oldowan di Nyayanga lebih terorganisir dan memiliki tujuan yang lebih jelas, seperti memotong daging atau menghancurkan tulang.
Tiga Jenis Alat Oldowan
Berdasarkan penuturan peneliti, alat Oldowan yang ditemukan di Nyayanga terdiri dari tiga jenis alat utama: batu palu, inti dan serpihan batu.
Batu palu digunakan untuk memukul batu lainnya guna membuat perkakas. Kemudian inti yang dipukul akan menghasilkan serpihan tajam yang digunakan untuk memotong atau mengikis.
Meski sederhana, peralatan Oldowan memungkinkan manusia purba untuk mengolah berbagai jenis makanan, mulai dari daging hingga tanaman.
Hal ini dikuatkan dengan hasil analisis mikroskopis yang dilakukan peneliti. Mereka menemukan bukti pemotongan pada tulang kuda nil dan antelop.
Selain itu, di beberapa tulang kuda nil, terdapat tanda sayatan yang menunjukkan bahwa alat batu digunakan untuk memotong daging dan menghancurkan tulang untuk mengambil sumsum.
Penemuan terbaru ini membuka pandangan baru mengenai sebaran teknologi batu Oldowan di Afrika dan sekitarnya.
Meskipun anggapan sebelumnya mengatakan bahwa alat-alat ini hanya ditemukan di wilayah Ethiopia, penelitian baru menunjukkan bahwa teknologi ini sudah ada di Kenya 2,9 juta tahun yang lalu, jauh lebih awal dari yang pernah diperkirakan.
"Ini menunjukkan bahwa peralatan batu Oldowan tersebar lebih luas daripada yang kita duga sebelumnya," tutur peneliti.
Sementara itu, selain menemukan alat batu, tim peneliti juga menemukan fosil gigi Paranthropus, yaitu kerabat manusia purba yang tidak termasuk dalam genus Homo. Penemuan ini menimbulkan pertanyaan lain tentang siapa yang sebenarnya membuat peralatan batu pertama.
"Asumsi selama ini menyebutkan bahwa hanya Homo yang dapat membuat peralatan dari batu," ujar Potts.
"Namun, penemuan Paranthropus di samping alat-alat ini membuka misteri menarik tentang siapa yang sebenarnya membuat peralatan tersebut," pungkasnya.
(faz/faz)