Apakah detikers juga mampu menangkap "vibe" atau vibrasi seseorang? Tubuh kita ternyata sudah terprogram untuk menangkap sinyal-sinyal halus jauh sebelum pikiran kita menyadarinya. Manusia dan hewan memiliki kemampuan ini.
Penelitian menunjukkan tubuh kita dapat merasakan emosi sebelum otak kita dapat memahaminya. Misalnya kita sedang berbicara dengan seseorang yang menyembunyikan kemarahan. Wajahnya tampak tenang, tetapi di balik itu, mereka kesal.
Sistem Saraf Simpatik Merasakan Emosi Orang Lain
Penelitian yang dilakukan di laboratorium James Gross di Stanford menunjukkan ketika seseorang yang kita ajak bicara menyembunyikan kemarahannya, detak jantung kita akan meningkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun pikiran kita belum menyadarinya, tubuh kita mulai bereaksi dengan sistem saraf simpatik yang aktif, tingkat stres Anda meningkat, dan merasa tegang. Itu karena sistem saraf kita menangkap sesuatu yang aneh, bahkan jika pikiran sadar kita belum menyadarinya.
Reaksi ini bersifat protektif. Reaksi ini seperti sistem peringatan dini yang membantu memahami apa yang sebenarnya terjadi, meskipun kita tidak dapat langsung memahaminya. Dan ini bersifat naluriah, seperti disebutkan oleh dosen asal Yale, Emma Seppala dalam Psychology Today.
Kita dapat melihat fenomena ini dengan jelas pada kuda. Dalam terapi yang difasilitasi kuda misalnya, seorang pasien bekerja bersama seorang terapis dan seekor kuda.
Jika pasien takut pada kuda tetapi mencoba menyembunyikannya, kuda tersebut menjadi tampak cemas, bergerak gelisah. Namun begitu pasien mengakui bahwa dia takut, kuda tersebut segera menjadi tenang.
Mengapa demikian? Kuda tidak mengerti kata-kata, tetapi secara naluriah ia terbiasa menangkap isyarat nonverbal. Seperti semua hewan buruan, kuda selalu waspada terhadap tanda-tanda bahaya.
Baik hewan maupun manusia memiliki respons yang sama terhadap ketidakaslian, yakni kita menganggapnya sebagai ancaman potensial. Ketika pasien menyembunyikan rasa takutnya, sistem saraf simpatik kuda berupa fight (lawan) atau flight (lari) akan aktif.
Sama seperti kuda, tubuh dan sistem saraf kita disetel dengan baik untuk mendeteksi emosi dan energi, entah kita menyadarinya atau tidak.
Manusia juga terprogram untuk menangkap sinyal-sinyal ini. Empati, atau kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain, adalah sesuatu yang kita lakukan sepanjang waktu, sering kali tanpa menyadarinya. Psikolog menyebutnya sebagai resonansi psikologis, yakni pertukaran emosi antara orang-orang, bahkan saat tidak ada kata-kata yang terucap.
Tubuh Terus Memproses Bahasa Tubuh Orang Lain
Tubuh kita terus-menerus memproses isyarat berupa ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan nada suara yang semuanya mengirimkan sinyal yang kuat. Itulah sebabnya kita bisa merasa stres di sekitar seseorang yang cemas atau tenang di sekitar seseorang yang santai.
Kita menangkap isyarat nonverbal ini entah kita menyadarinya atau tidak. Sehingga, hal ini bukan hanya tentang isyarat negatif. Namun, kita juga menangkap perasaan positif yang menandakan rasa aman dan hangat.
Intuisi kita adalah sejenis kecerdasan naluriah. Ia tidak lambat dan analitis seperti pikiran kita. Intuisi kita cepat, naluriah, dan berdasarkan informasi halus yang diterima tubuh.
Saat kita mendapatkan intuisi, tubuh kita memproses segala macam sinyal nonverbal dan bereaksi bahkan sebelum menyadarinya.
Saat kita bersama seseorang yang kita percaya dan merasa nyaman, tubuh kita mulai sinkron dengan tubuh mereka. Denyut jantung dan napas selaras, menciptakan rasa tenang dan terhubung. Itu pertanda tubuh kita merasa aman dan tenang pada saat itu.
Cara Mempertajam Intuisi
Kunci untuk membuat intuisi kita bekerja adalah dengan kesadaran atau awareness/mindful. Semakin kita hadir, semakin baik kita dapat menangkap isyarat halus ini.
Penting juga untuk tetap membumi. Jika sudah stres atau kesal, tubuh kita mungkin memproyeksikan itu ke orang lain, membaca situasi lebih negatif daripada yang sebenarnya.
Untungnya, kita dapat melatih diri agar lebih selaras dengan pesan tubuh. Latihan seperti meditasi dan latihan pernapasan membantu kita tetap tenang dan terpusat. Semakin sering melatihnya, semakin baik kita dalam membaca situasi dan orang dengan jelas, tanpa berpikir berlebihan.
Jadi, lain kali Anda memiliki intuisi tentang seseorang, percayai hal itu. Tubuh kita menangkap hal-hal yang mungkin tidak kita sadari dan membantu memandu menjalani dunia di sekitar kita. Dengan sedikit latihan, kita juga dapat menggunakan intuisi itu untuk menciptakan hubungan yang lebih kuat dan lebih autentik.
(nah/nwy)