BRIN: 958 Titik Situs Baru Berpotensi Punya Peninggalan Arkeologi, Ini Lokasinya

ADVERTISEMENT

BRIN: 958 Titik Situs Baru Berpotensi Punya Peninggalan Arkeologi, Ini Lokasinya

Novia Aisyah - detikEdu
Selasa, 10 Des 2024 16:30 WIB
Peneliti BRIN menemukan 958 titik baru di kawasan Gunung Penanggungan
Peneliti BRIN menemukan 958 titik baru di kawasan Gunung Penanggungan Foto: BRIN
Jakarta -

Peneliti Pusat Riset Arkeologi, Lingkungan, Maritim dan Budaya Berkelanjutan (PR ALMBB), menemukan 958 titik baru di kawasan Gunung Penanggungan yang berpotensi mengandung peninggalan arkeologi. Penemuan titik ini dilakukan dengan metode Light Detection and Ranging (LiDAR).

"Dari 200 titik situs yang sudah teridentifikasi, ditemukan 958 titik baru yang memiliki potensi peninggalan arkeologi," jelas peneliti PR ALMBB, Alqis Lukman dalam webinar Lanskap Arkeologi Penanggungan: Dari Penelitian ke Pelestarian Berkelanjutan pada Kamis (5/12/2024), dikutip dari laman resmi BRIN pada Selasa (10/12/2024).

Riset arkeologi dan pemetaan topografi lanskap budaya kawasan Gunung Penanggungan ini, lanjut Alqis, merupakan hasil penelitian awal. Selanjutnya, membutuhkan berbagai verifikasi ke tahapan berikutnya dengan cara kerja sama dalam melakukan survey lapangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun riset ini merupakan kolaborasi PR ALMBB dengan Universitas Surabaya, Balai Pelestarian Kebudayaan XI, serta Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur.

Pemetaan dengan LiDAR

Alqis memaparkan LiDAR adalah teknologi pengambilan data atau pemetaan yang mampu menembus penetrasi ke daerah permukaan tanah. Dengan teknologi ini, vegetasi-vegetasi di atasnya dapat dihilangkan, sehingga kontur permukaan tanah serta potensi-potensi peninggalan arkeologi yang ada di permukaan tanah dapat dilihat.

ADVERTISEMENT

"Data LiDAR menggunakan sensor cahaya, sehingga bisa mengubah point cloud LiDAR menjadi peta 3D," ujar Alqis.

Alqis menerangkan point cloud dapat mengambil data permukaan tanah dan data-data lain yang ada di permukaan tanah seperti vegetasi, pemukiman, serta objek lain di atas permukaan tanah. Oleh sebab itu, data LiDAR dapat dimanfaatkan dalam arkeologi.

Ia menyebut para peneliti juga menggunakan LiDAR untuk melihat potensi di sisi utara lereng Gunung Welirang.

"Akuisisi data LiDAR yang kita dapatkan dengan area sekitar 200 km persegi yakni di sisi utara adalah kawasan Gunung Penanggungan, di sisi selatan yaitu lereng utara Gunung Arjuno-Welirang dengan ekstensi-ekstensi bagian utara, barat, dan timur yang merupakan wilayah dengan signifikansi dari situs budaya dan asosiasinya yang cukup penting untuk wilayah ini," imbuh Alqis.

Kawasan Gunung Penanggungan Memiliki Jalur Kuno

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) XI Kementerian Kebudayaan, Endah Budi Heriani mengatakan kawasan cagar budaya (CB) Gunung Penanggungan merupakan CB peringkat provinsi berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 118/18/KPTS/013/2015, yang kemudian direvisi melalui Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/627/KPTS/013/2017.

Cagar budaya Gunung Penanggungan memiliki luas 3.326,752 hektare, berdasarkan hasil delineasi tahun 2017. Kawasan ini memiliki 198 peninggalan cagar budaya dari era kerajaan Hindu-Buddha abad 9-16 Masehi (data 2017).

Endah menuturkan di kawasan ini terdapat jalur kuno Pawitra Pradaksinapatha, yakni jalan setapak yang sudah ada sejak ratusan tahun silam. Jalur ini dilalui peziarah untuk melakukan ritual keagamaan di Gunung Penanggungan hingga ke puncak.




(nah/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads