Jangan Selalu Berkata Iya pada Anak, Pakar Ungkap Alasannya

ADVERTISEMENT

Jangan Selalu Berkata Iya pada Anak, Pakar Ungkap Alasannya

Fahri Zulfikar - detikEdu
Selasa, 10 Des 2024 09:00 WIB
Eggshell parenting
Ilustrasi parenting. Foto: Getty Images/iStockphoto/triloks
Jakarta -

Kebanyakan orang tua akan melakukan apa pun untuk membuat anak-anak mereka bahagia. Salah satunya dengan menyetujui atau berkata iya untuk hal-hal yang berkaitan dengan anak. Namun, apakah orang tua tidak boleh berkata tidak sesekali?

Psikolog anak asal Amerika Serikat, Becky Kennedy, mengatakan bahwa terkadang, kondisi orang tua tidak selalu bisa memberikan apa yang diinginkan oleh anak. Oleh karena itu, berkata tidak juga diperlukan dengan memberi pemahaman kepada anak bahwa mereka bukan ditolak, tapi tetap disayang.

"Mengatakan 'tidak' kepada anak-anak kita adalah cara penting untuk menunjukkan kepada mereka bahwa kita mencintai mereka," ucapnya, sebagaimana dikutip dari CNBC Internasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebiasaan Orang Tua Selalu Berkata Iya

Menurut Kennedy, beberapa orang tua mulai berkata iya kepada anak-anak mereka karena refleks dari kondisi yang tidak bisa dikendalikan spontan, seperti marah. Orang tua menggunakan kata iya sebagai upaya menghindari kemarahan.

Padahal dalam jangka panjang, hal ini berpotensi membuat anak-anak merugi. Misalnya, ketika selalu diiyakan anak-anak menjadi kurang memiliki daya usaha atau kesabaran, jadi mereka bisa memiliki sikap mudah menyerah.

ADVERTISEMENT

"Sebenarnya merugikan anak-anak mereka dalam jangka panjang. Dengan terlalu mudah menyerah, Anda secara tidak sengaja dapat merusak batasan-batasan yang diperlukan yang membantu anak-anak mempelajari perilaku yang pantas dan penuh hormat," terang psikolog lulusan Universitas Columbia tersebut.

Dalam hal ini, bukan berarti berkata iya untuk anak selamanya buruk. Sebab, tidak bisa dipungkiri bahwa mengatakan iya untuk anak dengan pemberian pemahaman, juga bisa membuat anak bisa mengeksplor dirinya.

Namun, kata Kennedy, penting untuk membantu anak-anak merasa bahwa keinginan dan kebutuhan mereka tetap dihargai meski orang tua berkata tidak.

"Faktanya, menurut saya, hampir berbahaya bagi anak-anak kita untuk menyamakan nilai (ya dan tidak) dengan mendapatkan apa yang mereka inginkan," lanjutnya.

Berkata Tidak Bisa Membantu Anak Mengatasi Kekecewaan

Meski membuat tidak nyaman, berkata tidak untuk keinginan anak-anak bisa membuat mereka belajar mengelola perasaan. Misalnya, belajar mengatasi kekecewaan dan mengembangkan kesabaran.

Menurut Kennedy, ketika anak-anak tidak memiliki sifat-sifat tersebut, mungkin kesulitan mengembangkan ambisi dan motivasi yang mereka butuhkan untuk menjadi bahagia dan sukses saat dewasa.

Kennedy, yang juga seorang ibu dari tiga anak, juga memahami bahwa anak-anaknya sendiri juga panik ketika dia menolak sesuatu yang mereka inginkan. Namun sebagai orang tua, harus berpegang teguh dan tetap konsisten.

Dalam hal ini, ada dua tugas terbesar orang tua adalah menetapkan batasan yang masuk akal bagi anak-anak. Pertama, menjaga mereka tetap aman dan mengajarkan keterampilan hidup yang penting.

Kedua, memvalidasi perasaan mereka untuk membangun kepercayaan dan membantu mereka belajar bagaimana mengatur emosi mereka.

Jadi, berkata tidak kepada anak bukan hal yang perlu ditakuti oleh orang tua. Ketika anak bereaksi negatif terhadap perkataan tidak itu, maka penting untuk memvalidasi perasaan mereka dengan mendengarkan dan menawarkan dukungan.

"Bagian itu terdiri dari tiga kata: 'Saya percaya padamu'," ujar Kennedy.

Proses ini adalah berkelanjutan, menurut Kennedy. Sebab, orang tua harus terus belajar dan mengajarkan anak tentang batasan, sekaligus di sisi lain bisa membangun kepercayaan dan dukungan.

"Proses ini sangat penting untuk keterampilan hidup orang dewasa. Karena jika kita menyamakan perasaan diinginkan dan dihargai dengan mendapatkan apa yang kita inginkan, kita sebenarnya menyiapkan anak kita untuk mendapatkan hak yang adil di dunia," pungkasnya.




(faz/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads