Dokumen Pembunuhan John F Kennedy Dirilis Tanpa Sensor

Internasional

Dokumen Pembunuhan John F Kennedy Dirilis Tanpa Sensor

Deutsche Welle (DW) - detikNews - detikJateng
Rabu, 19 Mar 2025 19:15 WIB
Gedung Putih memerintahkan untuk pertama kalinya membuka ribuan dokumen yang belum diedit terkait pembunuhan Presiden AS, John F Kennedy.
John F Kennedy. Foto: Getty Images
Solo -

Dokumen tanpa sensor terkait pembunuhan Presiden ke-35 AS John F Kennedy (JFK) di tahun 1963 telah dirilis Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Selasa (18/3) kemarin.

Dilansir detikNews, langkah ini diambil Trump untuk memenuhi janji kampanyenya dalam meningkatkan transparansi mengenai peristiwa mengejutkan tersebut.

Trump menyatakan pada Senin (17/03) bahwa pemerintahannya akan merilis sekitar 80.000 halaman dokumen. Sejumlah dokumen dalam bentuk salinan elektronik itu mulai dipublikasikan di situs Arsip Nasional AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jumlah dokumen ini sangat luar biasa banyak. Anda perlu banyak membaca," kata Trump.

Dokumen-dokumen itu berisi teori konspirasi pembunuhan Kennedy.

ADVERTISEMENT

"Presiden Trump sedang membuka era baru transparansi maksimal," kata Direktur Intelijen Nasional, Tulsi Gabbard, dalam unggahannya di X.

Diketahui, pembunuhan Kennedy telah lama dikaitkan dengan satu pelaku tunggal, Lee Harvey Oswald. Kesimpulan ini ditegaskan kembali oleh Departemen Kehakiman AS dan lembaga federal lainnya selama beberapa dekade. Tapi jajak pendapat menunjukkan banyak warga AS percaya bahwa kematian Kennedy merupakan sebuah konspirasi.

Dokumen digital yang baru dirilis juga menyebutkan berbagai teori konspirasi, termasuk dugaan bahwa Lee Harvey Oswald meninggalkan Uni Soviet pada 1962 dengan tujuan untuk membunuh Presiden Kennedy.

Tapi juga ada dokumen yang meragukan keterkaitan Oswald dengan Uni Soviet. Salah satunya, dokumen tertanggal November 1991 yang mengutip laporan dari seorang profesor asal AS bernama E.B. Smith.

Profesor Smith mengatakan, ia berbicara dengan pejabat KGB di Moskow bernama "Slava" Nikonov yang telah meninjau lima dokumen tebal tentang Oswald untuk menentukan keterlibatannya sebagai agen KGB.

"Nikonov kini yakin, Oswald tidak pernah menjadi agen KGB," tulis Smith dalam laporannya.

Para pakar justru meragukan kumpulan informasi yang baru dirilis itu akan mengubah fakta utama bahwa Oswald menembak Kennedy dari jendela sebuah sekolah saat iring-iringan kepresidenan melintas di Dealey Plaza, Dallas.

"Mereka yang mengharapkan adanya pengungkapan besar kemungkinan akan kecewa," kata Direktur Pusat Politik di Universitas Virginia, Larry Sabato, yang menulis buku tentang pembunuhan JFK.

Larry Sabato menambahkan bahwa sebagian dokumen yang dirilis mungkin hanya merupakan versi baru dari materi yang sebelumnya telah dipublikasikan, dengan hanya sedikit kata yang disensor.

Sebagian besar dari koleksi lebih dari 6 juta halaman dokumen, foto, film, rekaman suara, dan artefak terkait pembunuhan Kennedy sudah pernah dirilis sebelumnya.

Dugaan CIA Terlibat

Dokumen digital yang dirilis juga mencakup memo dalam format PDF, termasuk satu dokumen berlabel "rahasia" yang berisi catatan wawancara yang diketik dengan tambahan catatan tangan dari seorang peneliti Komisi Warren pada 1964.

Wawancara itu dilakukan dengan Lee Wigren, pegawai CIA, terkait ketidaksesuaian informasi yang diberikan oleh Departemen Luar Negeri AS dan CIA kepada komisi mengenai pernikahan antara perempuan asal Soviet dan pria asal AS.

Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Trump, Robert F. Kennedy Jr., yang merupakan putra Robert Kennedy sekaligus keponakan John F. Kennedy, meyakini CIA terlibat dalam kematian pamannya. Tapi CIA membantah keras tuduhan itu.

Kennedy Jr juga meyakini hal serupa, di mana ayahnya dibunuh oleh lebih dari satu orang, sebuah klaim yang bertentangan dengan laporan resmi kasus pembunuhan ayahnya.

Salah satu kemungkinan pernyataan dari dokumen yang baru dirilis itu adalah bahwa CIA mungkin lebih mengetahui tentang Oswald dibanding apa yang sudah diakui. Masih terdapat pertanyaan mengenai informasi yang dimiliki CIA tentang kunjungan Oswald ke Kota Meksiko enam pekan sebelum tragedi pembunuhan, di mana saat itu Oswald mengunjungi kedutaan Soviet.

"Bagi banyak orang yang telah menunggu selama puluhan tahun, perilisan ini akan menjadi sesuatu yang sangat menarik," kata Trump.

Trump juga akan merilis dokumen terkait pembunuhan aktivis hak sipil Martin Luther King Jr dan Senator Robert Kennedy. Mereka dibunuh pada tahun 1968.

kp/yf (Reuters, AP)




(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads