Proyeksi Pembangunan PLTN RI, BRIN Perkirakan Butuh 4.900 Tenaga Kerja

ADVERTISEMENT

Proyeksi Pembangunan PLTN RI, BRIN Perkirakan Butuh 4.900 Tenaga Kerja

Trisna Wulandari - detikEdu
Jumat, 06 Des 2024 08:30 WIB
Kepala Organisassi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) BRIN Dr Syaiful Bakhri
Kepala ORTN BRIN Dr Syaiful Bakhri menyebut proyek PLTN RI diproyeksi butuh 4.900 tenaga kerja pada 2040. Sedangkan proyek akselerator serta nuklir medis butuh 2.324 tenaga kerja pada 2029. Berminat? Foto: YouTube BRIN
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto menyatakan rencana Indonesia mendiversifikasi sumber energi untuk merespons perubahan iklim dan naiknya kebutuhan energi nasional. Salah satunya dengan membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dan mengembangkan reaktor nuklir nasional.

Dalam forum bisnis Indonesia-Brazil di Rio de Janeiro, Brasil pada November 2024 lalu, Prabowo mengatakan pembangunan PLTN hingga 2040 ditargetkan mencapai kapasitas 5 GW. Kapasitas ini menjadi bagian dari tambahan 100 GW pembangkit listrik baru dalam 15 tahun mendatang.

Di samping itu, ada pula target 75 GW pembangkit listrik berbasis energi terbarukan seperti angin, panas bumi, tenaga surya, dan air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait rencana Pemerintah RI 2025-2029 tersebut, Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir Badan Riset dan Inovasi Nasional (ORTN) BRIN Dr Syaiful Bakhri mengatakan pihaknya akan mendukung penyiapan PLTN pertama RI guna mencapai swasembada energi.

"Mewujudkan PLN indonesia yang pertama harapannya nanti mungkin di tahun 2032, pemerintah mencanangkan seperti itu, akan ada PLTN pertama, mungkin 250-300 MW. Kriterianya small modular reactor (SMR) yang akan dibangun di Indonesia," ucapnya pada Bincang Ekosistem Riset Inovasi Ketenaganukliran Nasional di Gedung BJ Habibie, BRIN, Jakarta, Kamis (5/12/2024).

ADVERTISEMENT

Proyeksi Tenaga Kerja PLTN dan Proyek Nuklir RI

Syaiful berharap makin banyak generasi muda berminat menekuni pendidikan tinggi vokasi maupun pendidikan tinggi akademik bidang tenaga nuklir dan yang terkait.

"Tidak hanya fokus pada risetnya saja, tetapi di sisi lain kita juga mempersiapkan workforce," ucapnya.

Merujuk Kebijakan Energi Nasional (KEN) 2024, Syaiful mengatakan akan ada 7 unit PLTN pada 2040. Dengan sekitar 700 tenaga kerja RI per unit, maka total 4.900 personel dibutuhkan di 7 unit PLTN pada 2040.

Syaiful menambahkan, tenaga kerja juga akan dibutuhkan dalam proyek akselerator dan nuklir medis hingga 2029. Diproyeksikan, setidaknya 102 personil dibutuhkan untuk 17 akselerator dan 2.232 tenaga kerja pada 186 SPECT dan 186 PET pada 2029.

SPECT atau Single Photon Emission Computed Tomography merupakan teknik pencitraan yang mengukur sinar gamma dari peluruhan radiotracer untuk menghasilkan gambaran saat darah mengalir ke organ dan jaringan. Teknik SPECT bisa dapat digunakan untuk mendiagnosis kejang, stroke, infeksi, tumor di tulang belakang, dan lain-lain.

Sedangkan PET atau Positron Emission Tomography merupakan teknik pencitraan dengan radiotracer yang menghasilkan partikel positron untuk memberi gambaran metabolisme sel tubuh. Teknik PET dapat digunakan dalam mendiagnosis kanker, gangguan neurologi, dan penyakit kardiovaskular.

Gabungan PET dan SPECT juga bisa memberi gambaran lebih rinci terkait kondisi pasien kanker. PET-CT scan, nama gabungan keduanya, menggunakan sinar X dan zat radioaktif untuk menandai bagian tubuh yang lebih aktif dari biasanya.

Penyiapan Kompetensi Tenaga Kerja Tenaga Nuklir RI

Mendukung penguatan kompetensi generasi muda, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan BRIN juga akan merancang agar lulusan S1 dapat mengikuti program S2-S3 berbasis penelitian di platform teknologi nuklir BRIN. Sedangkan sebagian lainnya disiapkan untuk menjalani beasiswa LPDP targeted bidang teknologi nuklir.

"Nanti bagaimana mahasiswa dari ITB, UGM, Itera, dan seterusnya, bagaimana mereka bisa terlibat di situ, mereka bisa langsung menjadi S2-S3. Sebagian kita kirim dengan targeted scholarship yang dari LPDP juga, karena salah satu fokusnya adalah teknologi nuklir," ucapnya dalam penganugerahan tokoh nuklir Siwabessy Award dan GA Siwabessy Memorial Lecture oleh BRIN di Gedung BJ Habibie BRIN, Jakarta, Kamis (5/12/2024).




(twu/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads