Asteroid yang Baru Tabrak Bumi Buat Langit Siberia 'Menyala', Berbahaya?

ADVERTISEMENT

Asteroid yang Baru Tabrak Bumi Buat Langit Siberia 'Menyala', Berbahaya?

Devita Savitri - detikEdu
Kamis, 05 Des 2024 14:30 WIB
Ada asteroid baru yang tabrak Bumi hingga buat langit Siberia terang. Ini penjelasannya.
Ada asteroid baru yang tabrak Bumi hingga buat langit Siberia terang. Ini penjelasannya. Foto: Sakha Republic Ministry Of Internal Affairs via Live Science
Jakarta -

Sebuah asteroid dikabarkan baru saja menabrak Bumi dan terdekat di wilayah Siberia Utara Rabu, 4 Desember 2024 waktu setempat. Karena terbakar di atmosfer bumi, asteroid ini berbentuk bola api yang membuat langit Siberia 'menyala'.

Kabar ini pertama kali disampaikan oleh European Space Agency (ESA) atau Badan Antariksa Eropa dalam postingan X (Twitter). ESA menjelaskan awalnya sistem peringatan sudah memprediksi kehadiran asteroid tersebut.

Sebelum memasuki atmosfer, asteroid ini diketahui berdiameter 70 sentimeter. Ukuran ini dinilai kecil dan tidak berbahaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebuah asteroid kecil baru saja terlihat di jalur tabrakan dengan Bumi. Dengan diameter sekitar 70 cm dampaknya tidak akan berbahaya. Kemungkinan akan menghasilkan bola api yang indah di langit atas Siberia Utara," tulis ESA dikutip dari postingan X resminya, Kamis (5/12/2024).

Diberi Nama Asteroid C0WEPC5

Mengutip Live Science, asteroid itu kini diberi nama dengan C0WEPC5. C0WEPC5 pertama kali memasuki atmosfer bumi melintasi Republik Sakha, Rusia yang juga dikenal sebagai Yakutia, Siberia timur laut pada pukul 01.15 dini hari waktu setempat.

ADVERTISEMENT

Karena sistem peringatan ESA dikeluarkan, pejabat setempat berjaga-jaga menghadapi kemungkinan yang terburuk. Namun, Kementerian Darurat Sakha menyatakan tidak ada kerusakan yang dilaporkan selama peristiwa tersebut.

Space.com menjelaskan C0WEPC5 merupakan asteroid penabrak Bumi terdekat keempat yang terdeteksi selama 2024. Asteroid pertama yang menghantam Bumi pada 2024 bernama BX1.

BX1 memiliki ukuran 1 meter, yang terbakar tanpa menimbulkan bahaya di langit Berlin pada Januari. Asteroid kedua bernama RW1 yang meledak di atas langit Filipina pada 4 September lalu.

Sedangkan asteroid ketiga yang datang menabrak bumi bernama 2024 UQ. Batu luar angkasa ini ditemukan pada 22 Oktober oleh lembaga survei Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System ( ATLAS ) di Hawaii.

Dampak Hadirnya C0WEPC5

Meskipun asteroid C0WEPC5 tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi, adanya sistem deteksi dini seperti yang dimiliki ESA akan membantu para astronom untuk mengidentifikasi objek serupa. Para astronom juga memiliki waktu untuk menangkis objek luar angkasa agar tidak bertabrakan dengan Bumi.

ESA kini telah mengoperasikan banyak jaring sensor di sekitar Bumi, sehingga objek yang datang akan langsung terawasi.

Tidak hanya ESA, badan antariksa seluruh dunia juga membuat katalog sejumlah besar asteroid yang mengorbit atau melintas dekat Bumi. NASA juga melakukan hal serupa.

Diketahui Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat itu sedang mengerjakan teleskop inframerah baru yang dikenal dengan NEO Surveyor. Teleskop ini mampu memburu objek dekat Bumi yang memiliki potensi mengancam.

Dari data yang ada, dipastikan tidak ada asteroid yang akan menjadi ancaman bagi Bumi setidaknya selama 100 tahun ke depan.




(det/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads