Benarkah Kucing Oyen Lebih Barbar dari Kucing Lain? Ini Jawabannya

ADVERTISEMENT

Benarkah Kucing Oyen Lebih Barbar dari Kucing Lain? Ini Jawabannya

Nikita Rosa - detikEdu
Selasa, 03 Des 2024 17:00 WIB
A rescuer holds a cat which was rescued from a collapsed building, 248 hours after the 7.8-magnitude earthquake which struck parts of Turkey and Syria, in Kahramanmaras on February 16, 2023. (Photo by OZAN KOSE / AFP) (Photo by OZAN KOSE/AFP via Getty Images)
Kucing Oyen. (Foto: Ozan Kose/AFP/Getty Images)
Jakarta -

Kucing oyen terkenal akan perilakunya yang ramah tapi barbar. Tingkah laku ini seringkali membuat orang bertanya-tanya, mengapa kucing oyen sangat barbar?

Meskipun tanggapan ini murni candaan, percaya atau tidak, para ilmuwan sebenarnya telah menyelidiki apakah warna bulu memiliki dampak pada perilaku kucing. Jadi, apa perilaku kucing oyen itu dan apakah itu benar-benar fenomena nyata?

Apakah Genetik Kucing Oyen Berbeda dengan Kucing Lain?

Ada sebuah gen bernama gen jingga berada pada kromosom X dan bukan kromosom Y. Gen ini bertanggung jawab atas produksi pigmen feomelanin pada kucing jingga atau oyen yang memberi mereka warna khas. Pada kucing oyen, pigmen ini terlihat jelas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena berada pada kromosom X, gen jingga tertaut dengan jenis kelamin. Artinya, kromosom jenis kelamin kucing benar-benar dapat memengaruhi warna mereka.

Kucing dengan satu kromosom X bisa berwarna jingga atau tidak jingga, hanya butuh satu mutasi untuk menjadi warna labu yang cantik. Kucing dengan dua kromosom X bisa memiliki hingga dua salinan gen, jadi butuh dua mutasi untuk menjadi jingga sepenuhnya.

ADVERTISEMENT

Jadi seberapa langka kucing oyen betina? Ada sekitar tiga jantan untuk setiap satu kucing oyen betina berkat keanehan genetik ini.

"Ada mitos yang umum bahwa kucing jantan lebih 'ramah' daripada kucing betina, yang jika benar kemungkinan besar menjadi alasan mengapa lebih banyak orang menganggap kucing jingga 'lebih ramah'. Tetapi kenyataannya adalah bahwa itu masih belum diketahui," jelas kata Petugas Perilaku Pusat dari lembaga amal Inggris Cats Protection, Daniel Warren-Cummings, dalam IFL Science dikutip Selasa (3/12/2024).

Kucing Oyen Tidak Lebih Barbar

Studi yang mengidentifikasi 276 ekspresi wajah kucing yang unik dan sebuah studi tahun 2021 mengidentifikasi tujuh ciri kepribadian kucing yang berbeda. Meme "perilaku kucing oyen" menggambarkan kucing oyen sebagai tokoh utama kekacauan jika dibandingkan dengan saudara-saudara kucing mereka. Tetapi apakah ini ada hubungannya dengan warna bulu?

"Beberapa studi menunjukkan bahwa mungkin ada hubungan antara perilaku dan warna bulu, namun, tidak ada bukti yang signifikan atau konklusif dan pertimbangan warna bulu bukanlah sesuatu yang membentuk proses pengambilan keputusan kita ketika mempertimbangkan perbedaan mengapa kucing mungkin berperilaku dengan cara tertentu," kata Warren-Cummings.

Beberapa hubungan antara warna bulu dan perilaku telah ditemukan pada beberapa spesies mamalia, jelas penulis sebuah studi tahun 2015.

"Namun, studi tentang kucing domestik telah menunjukkan hasil yang beragam mengenai kemungkinan hubungan antara warna bulu dan kepribadian," sambungnya.

Alasan Kepribadian Kucing Oyen Unik

Mengapa kepribadian Kucing Oyen dianggap berbeda? Penulis penelitian menyarankan jika hal itu mungkin disebabkan oleh bagaimana mereka digambarkan di media, dengan karakter kartun kucing oranye tertentu membentuk persepsi orang.

"Menariknya, penggambaran beberapa Kucing Oyen paling terkenal dalam budaya Amerika, seperti Morris, 'Kucing paling rewel di dunia' dan Garfield, yang digambarkan sebagai pemalas dan sinis, tidak positif. Namun, berdasarkan penjualan dan iklan, kedua karakter kucing ini sangat populer di Amerika Serikat," tulis mereka.

"Salah satu kemungkinan adalah kecenderungan kucing oranye untuk sangat diantropomorfikan dalam iklan dan media populer lainnya memengaruhi popularitas mereka. Misalnya, Morris dan Garfield digambarkan dapat berbicara," sambungnya.

Jadi, dapatkah ras kucing memengaruhi perilaku mereka? Menurut para peneliti, ras tidak memainkan peran yang signifikan dalam perilaku seperti yang mungkin dipikirkan sebagian orang, tetapi ras lebih berperan dalam perilaku kucing daripada warna bulu.




(nir/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads