Ilmuwan telah melaporkan bahwa mereka menemukan mikroba mutan yang bisa membantu melawan perubahan iklim. Mikroba ini ditemukan di perairan dangkal yang diterangi Matahari di lepas pantai Pulau Vulcano Italia.
Mikroba tersebut memiliki kode nama UTEX 3222 dan dijuluki Chonkus. Mikroba yang termasuk cyanobacteria ini memiliki kombinasi sifat yang tepat untuk melawan perubahan iklim karena bisa berfotosintesis dan memakan karbon.
Ahli mikrobiologi dan mantan Institut Wyss di Harvard, Max Schubert dan rekannya, telah menerbitkan penemuan mikroba mutan ini di Applied and Environmental Microbiology pada 29 Oktober 2024 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Habitat Ditemukannya Mikroba Mutan Chonkus
Dalam penjelasannya, peneliti mengatakan bahwa Chonkus berada di tempat air tanah vulkanik yang kaya gas merembes ke laut.
"Ini adalah lingkungan sebagai lahan subur untuk menemukan mikroba pemakan karbon yang berfotosintesis. Perairan yang dikumpulkan dari rembesan tersebut ternyata mengandung strain mutan spontan Synechococcus elongatus, spesies bakteri fotosintesis yang menjadi dasar jaring makanan laut di seluruh dunia," jelas Schubert dan rekannya, yang dikutip dari ScienceNews.
Menurut mereka, organisme ini memiliki potensi untuk menyimpan lebih banyak karbon dan dapat tenggelam lebih cepat daripada strain lainnya.
Keistimewaan Chonkus: Tumbuh Cepat dan Tahan terhadap Stresor Lingkungan
Peneliti mengatakan, cyanobacteria ini memiliki peran penting dalam ekosistem laut sebagai bakteri fotosintesis yang berperan dalam rantai makanan laut di seluruh dunia. Synechococcus elongatus dikenal sebagai organisme laboratorium yang populer karena kemampuannya yang dapat tumbuh di lingkungan yang tidak mendukung.
Ketika dibudidayakan di laboratorium, sel-sel Chonkus bisa lebih besar daripada cyanobacteria lainnya. Selain itu, organisme ini juga dapat menyerap dan menyimpan lebih banyak karbon daripada strain lainnya.
Chonkus juga memiliki berat yang unggul daripada cyanobacteria lainnya. Ketika diletakkan dalam tabung reaksi, dengan cepat Chonkus tenggelam ke dasar dan membentuk lumpur yang padat.
Dengan banyaknya keunggulan dari Chonkus, peneliti menyebut bisa menjadi kandidat yang ideal untuk mengatasi perubahan iklim yang terjadi. Cyanobacteria ini tidak hanya dapat menyerap karbon lebih banyak di atmosfer, tetapi juga dapat mengubahnya dalam bentuk yang lebih stabil yang tenggelam ke dasar laut.
"Proses inilah yang membuat Chonkus dapat menyerap karbon dioksida lebih efisien daripada cyanobacteria lainnya yang hanya mengapung di lautan. Hal inilah yang dapat memperlambat pemanasan global," tutur para peneliti.
(faz/faz)