Ilmuwan Deteksi Sinar Kosmik Terkuat yang Diperkirakan Berasal dari Bumi

ADVERTISEMENT

Ilmuwan Deteksi Sinar Kosmik Terkuat yang Diperkirakan Berasal dari Bumi

Muhammad Alfathir - detikEdu
Jumat, 29 Nov 2024 20:00 WIB
Supernova (ledakan bintang terbesar) kemungkinan meningkatkan sinar kosmik yang masuk ke Bumi sebanyak 15%. (Foto: Greg Stewart SLAC National Accelerator Laboratory) (Credit: ABC licensed)
Ilustrasi/Foto: Supernova (ledakan bintang terbesar) kemungkinan meningkatkan sinar kosmik yang masuk ke bumi 15%. (Foto: Greg Stewart SLAC National Accelerator Laboratory) (Credit: ABC licensed)
Jakarta -

Para ilmuwan dari High Energy Stereoscopic System (HESS) di Namibia berhasil mendeteksi sinar kosmik berenergi tertinggi yang pernah teridentifikasi. Berdasarkan hasil analisis, sinar ini diperkirakan berasal dari sumber yang relatif dekat dengan bumi.


Studi berjudul High-Statistics Measurement of the Cosmic-Ray Electron Spectrum with H.E.S.S, yang diterbitkan dalam Physical Review Journals pada November 2024, menyoroti temuan penting ini sebagai salah satu langkah maju dalam memahami karakteristik sinar kosmik.

Penemuan Sinar Kosmik
Sinar kosmik adalah partikel berenergi tinggi yang berasal dari luar angkasa dan bergerak dengan kecepatan tinggi. Sinar ini biasanya berasal dari matahari, bintang jatuh, atau ledakan supernova. Namun, penelitian terbaru menunjukkan kemungkinan sumber lain dari sinar kosmik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kepala fisika dari Universitas Potsdam di Jerman, Kathrin Egberts menjelaskan ketika sinar kosmik menghantam atmosfer atas bumi, sinar tersebut akan pecah menjadi hujan partikel yang dapat dideteksi di permukaan bumi.


"Namun, merekonstruksi sinar yang menghasilkan hujan partikel ini merupakan tugas yang melelahkan dan tidak pasti," tutur Egberts dikutip dari Live Science.

ADVERTISEMENT


Dalam studi ini, para ilmuwan dari HESS berhasil menemukan elektron dari sinar kosmik menggunakan rangkaian teleskop yang mampu mencapai jarak 40 kaki (12 meter). Penelitian ini dilakukan di Observatorium milik HESS di Dataran Tinggi Khomas, Namibia.


Menariknya, sinar kosmik yang berhasil dideteksi ini kehilangan energinya saat bergerak melalui ruang angkasa. Ilmuwan menduga hal ini disebabkan oleh interaksi cahaya dengan medan magnet sehingga memengaruhi energi dari sinar kosmik.


Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sinar kosmik tersebut setidaknya terdiri dari elektron (partikel bermuatan negatif) dan positron (antimateri dari elektron yang bermuatan positif), dengan kekuatan energi mencapai 40 teraelektronvolt (TeV) atau setara 40.000 kali energi cahaya tampak.


"Hasil ini penting karena menunjukkan bahwa elektron sinar kosmik (CRe) yang terdeteksi kemungkinan besar berasal dari sumber di sekitar tata surya kita, dengan jarak maksimal beberapa ribu tahun cahaya. Sangat kecil dibandingkan ukuran Galaksi Bima Sakti yang mencapai 100.000 tahun cahaya," ujar Egberts.

Kemungkinan Asal Sinar Kosmik
Menurut Egberts, selama lebih dari satu dekade, para ilmuwan mendeteksi cahaya yang dihasilkan oleh sinar kosmik menggunakan teknologi dan algoritma canggih untuk menghilangkan gangguan atau kebisingan dari sinar kosmik.


Namun, jumlah sinar kosmik yang berkurang drastis pada tingkat energi yang sangat tinggi membuat ilmuwan kesulitan untuk mendeteksinya. Hal ini karena semakin tinggi energi yang dihasilkan, semakin sedikit pula partikel yang terdeteksi.


Kendati demikian, keberadaan partikel yang sangat berenergi ini memberi indikasi bahwa sumber sinar kosmik tersebut kemungkinan berasal dari dekat planet kita atau bumi.


"Fluks yang sangat rendah pada energi TeV tinggi membuat misi berbasis ruang angkasa sulit menyaingi pengukuran ini," jelas seorang peneliti dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis, Mathieu de Naurois.


"Pengukuran dari penelitian ini menyediakan data penting dalam rentang energi yang belum pernah dieksplorasi, memperkaya pemahaman tentang lingkungan sekitar, dan kemungkinan akan menjadi tolak ukur untuk masa depan," katanya.




(nwy/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads