Studi Ungkap Penyebab Utama Kecelakaan Motor pada Remaja di AS, Karena Mengantuk?

ADVERTISEMENT

Studi Ungkap Penyebab Utama Kecelakaan Motor pada Remaja di AS, Karena Mengantuk?

Hani Muthmainnah - detikEdu
Jumat, 29 Nov 2024 10:30 WIB
Motor listrik Zero DRS Police digunakan kepolisian di Amerika Serikat.
Foto: Zero Motorcycle/Motor listrik Zero DRS Police digunakan kepolisian di Amerika Serikat.
Jakarta -

Kecelakaan motor menjadi penyebab kematian nomor dua di Amerika Serikat (AS) untuk kalangan remaja. Studi baru menunjukkan, mengemudi saat mengantuk menjadi penyebab utamanya.

Dalam studi yang dilakukan oleh Sleep National Foundation dilaporkan bahwa satu dari enam pengemudi remaja (16%) pernah mengemudi saat keadaan mengantuk. Para peneliti memperkirakan lebih dari 400.000 remaja mengemudi dalam keadaan mengantuk setidaknya sekali dalam seminggu.

Faktor ini kemudian menjadi penyebab utama kecelakaan kendaraan bermotor pada kalangan remaja di AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Survei Melibatkan 1.124 Remaja, Mayoritas Mengantuk karena Jadwal Padat

Dalam studi yang terbit di Oxford Academic, Sleep, Vol 47, Issue Supplement_1, May 2024, peneliti melibatkan survei yang dilakukan terhadap 1.124 remaja berusia 13 hingga 17 tahun di seluruh AS. Survei ini bertujuan untuk mengukur seberapa sering mereka mengemudi dalam keadaan mengantuk dan faktor-faktor yang memengaruhinya.

Hasilnya menunjukkan bahwa faktor yang memengaruhi para remaja mengemudi dalam keadaan mengantuk, yaitu padatnya jadwal kerja atau sekolah. Hal ini membuat mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk tidur. Terlebih bagi remaja yang bekerja, akan lebih rentan mengantuk saat mengemudi.

ADVERTISEMENT

"Ini adalah angka yang mengkhawatirkan. Terutama karena remaja merupakan pengemudi baru yang seharusnya memiliki risiko lebih rendah untuk mengemudi dalam keadaan mengantuk dibandingkan dengan pengemudi dewasa yang sudah berpengalaman," ujar Joseph Dzierzewski, peneliti utama studi tersebut, sekaligus psikolog klinis dan wakil presiden penelitian & urusan ilmiah di National Sleep Foundation.

Remaja Menganggap Remeh Risiko

Melansir Oxford Academic, sebagian remaja atau sekitar 95% dari yang disurvei, mengakui bahwa mengemudi saat mengantuk memiliki risiko yang besar.

Sayangnya, mereka cenderung menganggap bahwa risiko kematian atau cedera parah masih lebih tinggi ketika mengemudi dalam keadaan mabuk atau di bawah pengaruh obat-obatan.

Dengan ditemukannya banyak kasus kecelakaan atau luka parah akibat mengemudi sambil mengantuk, National Sleep Foundation dan American Academy of Sleep Medicine menyerukan agar negara bagian di AS memasukkan kurikulum mengemudi saat mengantuk ke dalam kurikulum sekolah mengemudi.

Selain itu, mereka juga mengimbau agar pengemudi dapat memiliki tidur yang cukup, mengenali tanda-tanda kantuk, dan dapat berhenti sejenak jika merasa mengantuk.

Peneliti menekankan bahwa mengemudi dalam keadaan mengantuk adalah akibat dari kurangnya tidur yang sering dialami oleh remaja. Hal ini juga berhubungan langsung dengan kesehatan tidur yang buruk.

"Mengemudi dalam keadaan mengantuk adalah akibat langsung dari kurangnya tidur dan dapat berakibat tragis. Masalah ini sangat berkaitan dengan kesehatan tidur yang buruk dan berdampak pada keselamatan publik," tutur Dzierzewski.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads