Mengenal JOMO atau Kebalikan dari FOMO, Sebuah Cara agar Hidup Bahagia

ADVERTISEMENT

Mengenal JOMO atau Kebalikan dari FOMO, Sebuah Cara agar Hidup Bahagia

Cicin Yulianti - detikEdu
Jumat, 15 Nov 2024 08:30 WIB
Ilustrasi meditasi
Ilustrasi JOMO. Foto: Getty Images/Patrick Chu
Jakarta -

Fear of missing out atau disingkat FOMO merupakan keresahan yang dirasakan saat seseorang tertinggal informasi atau tren tertentu. Namun ternyata ada hal yang bisa dilakukan agar terhindari dari FOMO, yakni JOMO.

Sesuai dengan istilahnya, JOMO atau joy of missing out adalah kebalikan dari FOMO. Tren JOMO saat ini mulai dilirik banyak orang.

JOMO tentunya lebih baik bagi kesehatan mental dan ketenangan seseorang. Pasalnya, saat ini informasi hype dan tren sudah sangat mudah diterima lewat media sosial, sehingga JOMO bisa jadi solusi dalam melawan FOMO.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JOMO: Cara untuk Menemukan Kebahagiaan

Sebenarnya JOMO bukanlah konsep baru. Seperti diterangkan oleh Psikolog, Susan Albers, PsyD dalam website Cleveland Clinic. Pada dasarnya, konsep ini dapat membuat seseorang fokus terhadap hal yang membuat bahagia.

"Arti dari JOMO adalah merangkul gagasan untuk sekadar menemukan kegembiraan dan kepuasan, untuk tidak ikut serta atau melewatkan kegiatan, dan memprioritaskan perawatan diri sendiri ," jelas Albers.

ADVERTISEMENT

JOMO disebut dapat membuat seseorang membuat keputusan sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas diri. Konsep ini menjadikan seseorang lebih bahagia dengan apa yang mereka miliki dan tidak memaksakan diri untuk sama dengan orang lain.

"Ini membantu karena benar-benar memberi fokus yang lebih besar pada pilihan sadar apa yang ingin Anda ikuti, bukan apa yang membuat Anda merasa tertekan untuk ikut serta," kata Albers.

Albers mengatakan seseorang yang bisa hidup 24/7 dengan prinsip JOMO dapat meraih kebahagiaan lebih dibandingkan mereka yang kerap FOMO. JOMO dapat meningkatkan produktivitas, memperbaiki hubungan sosial hingga kesejahteraan emosi.

"JOMO lebih berfokus pada kualitas dari apa yang Anda lakukan ketimbang kuantitasnya. Daripada mendaftar untuk segala hal, Anda benar-benar fokus pada aktivitas atau hubungan yang sangat berarti bagi Anda," tambahnya.

Tips Menerapkan Prinsip Hidup JOMO

Melansir Psychology Today, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan dalam menerapkan prinsip JOMO menurut Kristen Fuller, dokter dan penulis kesehatan mental klinis di Center For Discovery:

1. Menghargai Waktu

Cara pertama untuk menerapkan prinsip ini adalah dengan menghargai waktu. Buatlah jadwal penting untuk beberapa kegiatan seperti minum kopi, menulis buku hingga menyelesaikan tugas.

Kemudian, prioritaskan juga waktu untuk kegiatan penting. Intinya, jangan buang-buang waktu untuk mengkhawatirkan soal apa yang dipikirkan orang lain tentang detikers.

2. Beri Diri Apresiasi

Setelah melewati hari-hari yang berat, alangkah baiknya detikers bisa memanjakan diri. Hal ini sebagai bentuk apresiasi atas apa yang sudah dilakukan.

Dengan memanjakan diri, maka seseorang bisa lupa terhadap pencapaian orang lain yang memancing FOMO. Jangan lupa juga, merayakan kabar baik yang diterima dengan hal-hal yang menyenangkan.

3. Berani Berkata 'Tidak'

Terkadang, seseorang yang FOMO tak bisa menolak ajakan atau permintaan orang lain. Oleh karena itu, perlu menetapkan batasan agar tak terjebak dalam kekhawatiran tersebut.

Misalnya dengan membatasi komunikasi di media sosial. Kemudahan berkomunikasi saat ini membuat seseorang lebih mudah juga terbawa arus tren di sekelilingnya.

4. Nikmati Kehidupan Nyata

Prinsip JOMO seharusnya dapat membuat seseorang lebih sadar dengan dunia nyata daripada dunia maya. Seseorang yang sudah menerapkan prinsip ini akan sadar bahwa waktunya akan sia-sia jika dipakai untuk scrolling media sosial saja.

Nah, itulah penjelasan soal JOMO beserta tips menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga detikers bisa langsung mencobanya!




(cyu/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads