Jika melihat spesies dinosaurus yang kebanyakan besar, tentu akan terlintas bahwa ukuran telurnya juga besar. Namun, belum lama ini ilmuwan menemukan telur dinosaurus yang sangat kecil hanya sekitar 3 sentimeter di Tiongkok.
Menurut studi yang terbit di Historical Biology pada 14 Oktober 2024, yang dikutip Kamis (31/10), telur tersebut berasal dari spesies Minioolithus ganzhouensis. Ukurannya yang hanya sekitar 30 milimeter ini menjadikan telur Minioolithus ganzhouensis sebagai telur dinosaurus terkecil di dunia.
Penemuan telur ini berhasil memecahkan rekor telur dinosaurus terkecil yang sebelumnya dipegang oleh spesies Ellipsoid Mikro Jinguo dengan panjang sekitar 45,5 milimeter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spesies Dinosaurus yang Hidup 66 Juta Tahun Lalu
Telur dari spesies Minioolithus ganzhouensis ini sebenarnya ditemukan pada 2021 di lokasi konstruksi dekat Kota Ganzhou, Tiongkok. Setelah penelitian selama tiga tahun, ilmuwan mengonfirmasi bahwa telur yang dijuluki "Telur Mini Ganzhou" tersebut adalah telur dinosaurus terkecil yang pernah ditemukan.
Minioolithus ganzhouensis merupakan spesies telur yang diduga berasal dari dinosaurus berukuran kecil yang hidup sekitar 66 juta tahun lalu pada periode Kapur.
Telur ini memiliki bentuk seperti telur burung pada umumnya yang ditemukan pada periode Kapur. Namun, berbeda dengan telur spesies lain yang biasanya memiliki tiga lapisan cangkang, telur ini hanya memiliki dua lapisan cangkang.
Lapisan cangkang ini kemudian mengonfirmasi bahwa telur ini bukan bagian dari spesies burung, melainkan bagian dari dinosaurus theropoda non-unggas.
Dinosaurus theropoda non-unggas merupakan kelompok dinosaurus yang berjalan dengan dua kaki dan tidak berevolusi menjadi burung atau unggas. Theropoda mencakup dinosaurus terkenal seperti Tyrannosaurus rex dan Velociraptor.
Hasil Identifikasi Telur
Rui Wu dan kawan-kawan meneliti telur ini menggunakan mikroskop elektron untuk mengamati detail struktur cangkangnya. Hasilnya, berdasarkan ketipisan cangkang, pola halus pada permukaannya, dan sistem pori yang ada menunjukkan bahwa telur ini berkerabat dekat dengan kelompok fosil telur Ovaloolithus.
Ovaloolithus mengacu pada kelompok fosil telur dinosaurus yang ditemukan dalam bentuk telur oval dan diyakini berasal dari dinosaurus Theropoda. Namun, telur Minioolithus ganzhouensis ini berbeda dari Ovaloolithus karena memiliki jumlah kantung cairan kecil pada cangkang yang lebih sedikit.
Atas dasar ini, telur Minioolithus ganzhouensis bukan merupakan bagian dari kelompok Ovaloolithus, tetapi hanya berkerabat dekat. Setelah dilakukan penelitian, telur ini akhirnya berhasil diidentifikasi sebagai telur dari dinosaurus herbivora kecil bernama Protoceratopsida.
Menariknya, Protoceratopsida ini hanya ditemukan di daerah Asia dan memiliki ciri khas kepala yang berjumpai seperti Triceratops. Dinosaurus ini memiliki ukuran relatif kecil dengan panjang sekitar 1-2,5 meter.
"Penemuan telur ini diharapkan dapat memberikan petunjuk baru tentang keanekaragaman Theropoda pada Zaman Kapur Akhir," tutur Wu.
(faz/faz)