Gurindam adalah salah satu bentuk puisi tradisional yang memiliki beragam nilai-nilai kearifan lokal. Karya sastra ini berasal dari budaya Melayu dan dipengaruhi oleh tradisi India. Sebagai warisan budaya, gurindam memiliki peranan penting dalam menyampaikan ajaran moral dan agama kepada masyarakat.
Artikel ini akan membahas mengenai pengertian gurindam, ciri-ciri, dan contohnya.
Pengertian Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari India. Istilah "gurindam" berasal dari bahasa India, yaitu kirindam yang berarti "mula-mula" atau "perumpamaan". Gurindam mengandung nilai-nilai agama dan moral.
Bagi masyarakat masa lalu gurindam sangat penting karena menjadi norma dalam kehidupan. Jadi, apa sebenarnya gurindam itu? Gurindam adalah puisi lama (Melayu) yang memiliki peranan penting sebagai warisan budaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ciri-ciri Gurindam
1. Terdiri atas dua baris dalam satu bait.
2. Setiap baris memiliki 10-14 suku kata.
3. Setiap baris memiliki rima sama, yaitu bersajak a-a.
4. Merupakan satu kesatuan yang utuh.
5. Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian
6. Baris kedua berisi jawaban atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama.
7. Isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup, atau kata-kata Mutiara.
Perbedaan Gurindam dengan Pantun
Persamaan antara gurindam dengan pantun terletak pada isi dan tema yang terkandung di dalamnya. Keduanya sama-sama mengandung nasihat, bersifat mendidik, dan seringkali berisikan masalah agama. Namun, dari segi lainnya seperti masalah persajakan dan jumlah baris, gurindam berbeda dengan pantun.
Gurindam terdiri dari dua baris tiap-tiap baitnya dan bersajak adalah a-a. Sedangkan pantun bersajak ab-ab.
Jenis-Jenis Gurindam
1. Gurindam Berkait
Gurindam berkait adalah gurindam bentuk gurindam di mana bait pertama berhubungan dengan bait berikutnya.
2. Gurindam Berangkai
Gurindam berangkai adalah bentuk gurindam yang memiliki kata yang sama di setiap baris pertama baitnya.
Contoh Gurindam
Berikut contoh gurindam yang diambil dari buku Nilai-nilai Kearifan Lokal (Gurindam Dua Belas), pada Kesejahteraan Masyarakat serta Kepercayaan Masyarakat terhadap Hukum dalam Cegah Tangkal Radikalisme di Tanjungpinang Kepulauan Riau karya Fauzi & Adiwantoro:
1. Apabila banyak berkata-kata
Di situlah jalan masuk dusta
2. Apabila banyak berlebih-lebihan suka
Itu tanda hampirkan duka
3. Apabila kita kurang siasat
Itulah tanda pekerjaan hendak sesat
4. Apabila anak tidak dilatih
Jika besar bapanya letih
5. Apabila banyak mencacat orang
Itulah tanda dirinya kurang
6. Apabila orang yang banyak tidur
Sia-sia sajalah umur
7. Apabila mendengar akan kabar
Menerimanya itu hendaklah sabar
8. Dengan bapa jangan derhaka
Supaya Allah tidak murka
9. Dengan ibu hendaklah hormat
Supaya badan dapat selamat
10. Dengan anak janganlah lalai
Supaya boleh naik ke tengah balai
11. Dengan kawan hendaklah adil
Supaya tangannya jadi kapil
Contoh Gurindam Bertema Pendidikan
12. Kasihkan orang yang berilmu
tanda rahmat atas dirimu
13. Hormat akan orang yang pandai
tanda mengenal kasa dan cindai
14. Jika hendak mengenal orang berilmu
Bertanya dan belajar tiadalah jemu
15. Jika hendak mengenal orang yang berakal
Di dalam dunia mengambil bekal
16. Jika anak dididik dengan kasih
Maka hatinya tak akan lirih
Contoh Gurindam Tema Persahabatan
17. Cari olehmu akan kawan
Pilih segala orang yang setiawan
18. Baik-baik memilih kawan
Salah-salah bisa jadi lawan
19. Cari olehmu akan sahabat
Yang boleh dijadikan obat
20. Sebelum berbicara pikir dahulu
Agar tidak melukai hati temanmu
21. Walau hidup susah
Selalu ada yang menemani saat memar
Contoh Gurindam Tema Agama
22. Barang siapa mengenal Allah
suruh dan tegahnya tiada ia menyalah.
23. Barang siapa meninggalkan puasa
tidaklah mendapat dua temasya.
24. Barang siapa mengenal yang tersebut
tahulah ia makna yang takut.
25. Barang siapa tiada memegang agama
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
26. Barang siapa meninggalkan zakat
tiadalah hartanya beroleh berkat.
Contoh Gurindam Tema Nasihat
27. Jika hendak mengenal orang berbahagia
sangat memeliharakan yang sia-sia.
28. Hendaklah peliharakan kaki
daripada berjalan yang membawa rugi.
29. Bersungguh-sungguhlah engkau memelihara tangan
daripada segala berat dan ringan.
30. Anggota tengah hendaklah ingat
di situlah banyak orang hilang semangat.
31. Bakhil jangan diberi singgah
itupun perampok yang amat gagah.
Contoh Gurindam Bertema Nasihat Perkataan
32. Apabila perkataan lemah lembut
lekaslah segala orang mengikut.
33. Apabila perkataan yang amat kasar
lekaslah orang sekalian gusar.
34. Apabila banyak berkata-kata
di situlah jalan masuk dusta.
35. Kalau bicara semaumu
tentulah banyak orang yang membencimu.
36. Barang siapa perkataan kotor
mulutnya itu umpama ketur.
Contoh Gurindam Berkait:
37. Hidup itu saling menghargai
Bukan mengharap
Jika ingin punya teman-banyak di kemudian hari
Haruslah kita selalu menepati janji
Contoh Gurindam Berangkai:
39. Berburuk hati kepada teman
Berburuk hati kepada lawan
40. Jika kamu ingin hidup tenang
Maka harus menghargai orang
(pal/pal)