Bangsa Indonesia akan kembali merayakan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2024. Lahirnya Sumpah Pemuda diawali dari kongres kepemudaan.
Pada 30 April 1926, organisasi-organisasi kepemudaan daerah di Indonesia berkumpul dan menyelenggarakan rapat massal. Peristiwa itulah yang dikenal sebagai Kongres Pemuda I.
Sejarah Sumpah Pemuda
Kongres Pemuda I dan Hasilnya
Kongres Pemuda I menjadi titik awal bersatunya para pemuda untuk mencapai kemerdekaan. Hasil dari kongres ini adalah rumusan dasar-dasar pemikiran bersama, yaitu:
- Kemerdekaan Indonesia dari penjajahan adalah cita-cita bersama seluruh pemuda di Indonesia.
- Seluruh organisasi kepemudaan bertujuan menggalang persatuan.
Kongres Pemuda II
Inisiatif dalam melaksanakan Kongres Pemuda II berasal dari Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI). Dikutip dari buku Persiapan Cerdas Nilai Tinggi Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas XI oleh Tim Ganesha Operation, PPPI adalah organisasi persatuan pelajar seluruh Indonesia.
PPPI berencana mengadakan rapat di tiga gedung berbeda. Rapat direncanakan digelar dalam tiga kali rapat dan dilaksanakan pada oktober 1928 di Jakarta.
Rapat tersebut dihadiri seluruh perkumpulan pemuda, mahasiswa, dan partai politik. Tujuan Kongres Pemuda II adalah menyatukan semangat perjuangan dalam diri setiap peserta.
Rapat pertama Kongres Pemuda II diselenggarakan pada 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond. Ketua PPPI Soegondo Djojopoespito melalui sambutannya berharap kongres ini memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Kegiatan lalu dilanjutkan dengan uraian M Yamin mengenai arti dan hubungan persatuan dengan pemuda.
Kemudian rapat kedua Kongres Pemuda II diselenggarakan di Gedung Oost-Java Bioscoop pada 28 Oktober 1928. Rapat ini membahas masalah pendidikan.
Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro sebagai pembicara memiliki pendapat bahwa anak harus memperoleh pendidikan kebangsaan dan ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah serta di rumah. Di samping itu, anak dinilai harus dididik secara demokratis.
Peserta Kongres Pemuda II berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda pada saat itu. Organisasi yang dimaksud di antaranya Sekar Rukun, PPPI, dan Pemuda Kaum Betawi.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis oleh M Yamin pada secarik kertas ketika Mr Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Rumusan itu pun lalu disodorkan kepada Soegondo.
Soegondo lantas memberi paraf setuju pada secarik kertas tersebut dan diteruskan pada lainnya untuk diparaf setuju juga.
Siapa yang Membacakan Sumpah Pemuda?
Sumpah Pemuda mulanya dibacakan Soegondo, lalu dijelaskan panjang lebar oleh M Yamin. Ini isi Sumpah Pemuda:
- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia.
- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
- Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda dibaca bertepatan dengan dinyanyikannya lagu Indonesia Raya pertama kali. Kala itu, lagu Indonesia Raya yang diciptakan oleh WR Soepratman itu dilarang oleh pemerintah kolonial Belanda.
Namun, hal itu malah memicu para pemuda untuk terus menyanyikannya dengan kobaran semangat cinta tanah air, kebanggaan, dan rasa khidmat.
Dikatakan dalam buku Makna Sumpah Pemuda oleh Sri Sudarmiyatun, lagu Indonesia Raya pada saat itu dimainkan dengan biola saja tanpa syair. Hal ini berdasarkan saran Soegondo kepada WR Soepratman.
Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari:
- Ketua: Soegondo Djojopoespito (PPPI)
- Wakil Ketua: RM Djoko Marsaid (Jong Java)
- Sekretaris: Mohammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)
- Bendahara: Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
- Pembantu I: Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
- Pembantu II: R Katjasungkana (Pemoeda Indonesia)
- Pembantu III: Senduk (Jong Celebes)
- Pembantu IV: Johanes Leimena (Yong Ambon)
- Pembantu V: Rochjani Soeóed (Pemoeda Kaoem Betawi).
Itulah sosok yang membacakan Sumpah Pemuda dan sejarahnya. Semoga menambah wawasan detikers, ya!
Simak Video "Video: 'Selamat Hari Sumpah Pemuda' Menggema di X"
(nah/faz)