Terinspirasi Kucing, Peneliti Kembangkan Mata Robot yang Bisa Melihat Dalam Gelap

ADVERTISEMENT

Terinspirasi Kucing, Peneliti Kembangkan Mata Robot yang Bisa Melihat Dalam Gelap

Hani Muthmainnah - detikEdu
Kamis, 24 Okt 2024 20:30 WIB
si kaki hitam atau black-footed cat, kucing liar terkecil dan mematikan dunia
ο»ΏKucing menginspirasi para ilmuwan dalam menciptakan robot yang bisa melihat dalam kondisi minim cahaya, berpotensi bantu manusia dalam kondisi darurat. Foto: (Yourube)
Jakarta -

Teknologi canggih, seperti pesawat nirawak, mobil tanpa pengemudi, dan robot otonom mengalami kemajuan yang sangat pesat. Berkat kecanggihannya, teknologi ini semakin banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, alat-alat ini sulit melihat dengan baik dalam kondisi lingkungan yang berbeda. Misalnya ketika berada di bawah sinar Matahari yang kuat, dalam cahaya yang redup, atau ketika objek menyatu dengan latar belakang di sekitarnya.

Untuk mengatasi permasalahan ini, peneliti kembali ke alam dan mencari inspirasi yang dapat dijadikan solusi. Salah satunya adalah cara kerja mata pada kucing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kucing Jadi Inspirasi Ilmuwan

Sistem mata kucingSistem mata kucing untuk robot. Foto: Kim et al (2024)

Kucing memiliki penglihatan yang luar biasa, baik dalam cahaya yang terang maupun dalam cahaya yang gelap. Mata kucing dapat beradaptasi secara unik pada kondisi cahaya di sekitarnya.

Pada siang hari, pupil mata kucing akan berbentuk celah vertikal yang membantu mereka fokus dan mengurangi silau. Sementara itu pada malam hari, pupil mata kucing akan melebar agar lebih banyak cahaya yang masuk.

ADVERTISEMENT

Selain itu, lapisan reflektif yang disebut tapetum lucidum meningkatkan penglihatan malam kucing, memberikan mata mereka cahaya yang familiar.

Berangkat dari keistimewaan kucing, sekelompok peneliti asal Korea yang dipimpin oleh Profesor Young Min Song dari Gwangju Institute of Science and Technology (GIST) merancang teknologi penglihatan baru pada robot. Mata robot ini dipakaikan lensa dan sensor canggih yang terinspirasi dari mata kucing.

Hasil penelitian mereka tersebut diterbitkan dalam jurnal Science Advances. Dalam artikel ilmiahnya, mereka membahas bagaimana terobosan teknologi dan robotika otonom ini bisa meningkatkan kemampuan robot dalam mendeteksi dan mengenali objek.

"Kamera robotik sering kali kesulitan menemukan objek yang memiliki latar belakang yang ramai atau latar belakang yang samar, terutama saat kondisi pencahayaan berubah. Desain kami mengatasi permasalahan ini dengan membiarkan robot mengaburkan detail yang tidak perlu dan fokus pada objek yang penting saja," kata Profesor Song dalam keterangan resminya.

Mata Robotik yang Terinspirasi Kucing

Sistem mata robotik rancangan mereka memiliki lubang seperti celah pupil vertikal pada mata kucing. Fungsinya untuk membantu menyaring cahaya yang tidak diperlukan sehingga mata berfokus pada objek utama.

Selain itu, sistem ini dilengkapi dengan lapisan refleksi khusus yang mirip dengan yang lapisan refleksi mata kucing. Lapisan ini meningkatkan visibilitas mata robot dalam kondisi cahaya rendah.

Hemat Energi dan Presisi

Sistem ini dinilai lebih efisien dalam penggunaan energi. Sebab, aktivitas melihatnya mengandalkan desain lensa daripada pemrosesan komputer yang rumit.

Sistem penglihatan baru ini menurut peneliti juga dapat meningkatkan presisi drone, robot keamanan, dan kendaraan self-driving. Sebab, mata baru robot ini dapat menavigasi lingkungan yang rumit dengan cekatan dan menjalankan tugas dengan akurasi yang tinggi, termasuk dalam kondisi emergency.

"Dari operasi pencarian dan penyelamatan hingga pemantauan industri, mata robot canggih ini dapat melengkapi atau bahkan menggantikan upaya manusia dalam berbagai kondisi yang gawat," kata Profesor Song.




(twu/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads