Istilah 'Jam Koma Gen Z' tengah viral di media sosial seperti TikTok dan X. Apa sebenarnya arti dari istilah tersebut?
Berdasarkan pantauan detikEdu di beberapa video terkait, jam koma gen z merujuk pada kondisi seseorang dari kalangan Generasi Z. Istilah tersebut menunjukkan situasi kelelahan kognitif setelah sibuk beraktivitas.
Jam koma gen z ini biasanya terjadi saat pulang kerja atau sekitar sore hingga malam. Seseorang yang mengalami kondisi tersebut terlihat lelah, lesu, hingga hilang konsentrasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fungsi kognitif menentukan konsentrasi hingga berjalannya aktivitas seseorang dengan baik. Bila kognitif lelah, maka sejumlah gangguan bisa terjadi.
Penyebab Kelelahan Kognitif
Mengutip penjelasan Medical News Today yang telah diulas oleh Psikolog Klinis, Dr Lori Lawrenz, kelelahan kognitif adalah penurunan kemampuan berpikir efektif dan mempertahankan fokus.
Kelelahan kognitif bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres dan kurang tidur. Gejala dari kelelahan kognitif bisa berupa lupa, sering melakukan kesalahan hingga sulitnya berkonsentrasi.
Kognitif sendiri merupakan istilah dalam menjelaskan kemampuan seseorang dalam belajar, mengingat, dan memecahkan masalah. Sehingga kelelahan kognitif dapat mengganggu aktivitas penting yang harus dikerjakan.
Psikolog bernama David Tzall Psy D menjabarkan secara lebih spesifik penyebab dari kelelahan kognitif, antara lain:
- Kelelahan dan kurang tidur
- Stres
- Beban kerja mental
- Penurunan kognitif terkait usia
- Kondisi medis tertentu seperti penyakit Alzheimer, demensia, atau cedera otak
- Multitasking
- Masalah kesehatan mental
- Faktor lingkungan seperti pencahayaan rendah atau kebisingan berlebihan
- Nutrisi yang tidak memadai
- Zat seperti alkohol dan obat-obatan berbahaya
Cara Menghindari Jam Koma atau Kelelahan Kognitif
Konselor Marty A. Cooper, PhD, LMHC, NCC menyarankan beberapa tips ini untuk menghindari jam koma atau kelelahan kognitif. Menurutnya, ada tiga langkah yang perlu dilakukan.
Saat seseorang menyadari dirinya sudah terlampau lelah dan sulit berpikir, maka ia harus berhenti melakukan tugasnya. Jika tugas tersebut tak bisa dihentikan, langkah lain yang efektif adalah beristirahat 5-10 menit.
"Orang-orang mungkin merasa enggan untuk beristirahat selama 5 atau 10 menit karena mereka pikir hal itu dapat membuat mereka terlambat dari jadwal. Namun, mengatasi kelelahan kognitif dan kembali bekerja dengan segar akan membantu mendorong pekerjaan yang lebih efektif dan efisien," tuturnya.
Setelah menyadari bahwa kelelahan kognitif ini seringkali terjadi seseorang harus menelisik faktor apa yang membuatnya demikian. Dengan begitu, ia bisa berhenti melakukan aktivitas yang menjadi pemicunya.
"Ini melibatkan menanyakan pada diri sendiri di mana mereka membawa ketegangan, seperti pelipis atau punggung," kata Cooper.
Kemudian, Cooper menyarankan untuk melakukan aksi langsung untuk menghindarkan pikiran dari kelelahan kognitif. Misalnya mematikan handphone atau menjauhi sumber suara bising dan sebagainya.
(cyu/nwy)