Ungkapan 'dunia serasa lebih baik di zamanku' mungkin pernah diucapkan oleh orang-orang lanjut usia di sekitar kita. Tapi benarkah demikian? Apakah benar dunia lebih baik di masa lalu?
Peneliti dari University of Leicester, EvaKrockow, beranggapan jika anggapan ini disebut dengan biasdeklinisme.Deklinisme adalah kepercayaan pada segala sesuatunya lebih baik di masa lampau. Bias tersebut mencerminkan pandangan yang terlalu negatif terhadap situasi saat ini dan sejalan dengan kecenderungan untukmeromantisasi masa lalu.
"Orang dengan pandangan deklinisme biasanya bernostalgia tentang apa yang dulu terjadi sambil mengabaikan atau mengabaikan kenangan yang kurang menyenangkan dari masa itu," ujar Krockow dalam Psychology Today dikutip Kamis (18/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah penelitian terhadap persepsi individu tentang peristiwa kehidupan pribadi, seperti perjalanan dan perayaan liburan keluarga, menunjukkan jika pandangan yang menyenangkan biasa melekat dalam ingatan orang. Ketika bertanya kepada wisatawan tentang pengalaman perjalanan mereka baru-baru ini, mereka cenderung meremehkan kejadian yang mengecewakan.
Penelitian lebih lanjut menunjukkan jika orang dewasa yang lebih tua, cenderung mengingat peristiwa masa lalu dengan lebih positif. Kenangan yang diidealkan seperti itu, menurut Krockow, tampaknya berfungsi sebagai sumber kesejahteraan emosional.
Apa Saja Penyebab Deklinisme?
Krockow meyakini jika deklinisme disebabkan karena berita seperti perang, bencana, dan penderitaan. Dengan 'kesuraman' yang terpampang di setiap halaman judul, menurut Krockow, tidak mengherankan apabila orang berasumsi jika keadaan saat ini memburuk.
Pemicu kemunduran lainnya adalah argumen politik yang secara strategis digunakan untuk memenangkan hati pemilih.
"Dengan menggambarkan situasi saat ini sebagai kesengsaraan, politisi sering kali mencoba meyakinkan publik bahwa perubahan kepemimpinan sudah lama tertunda," ujarnya.
Salah satu contoh kemunduran politik termasuk slogan kampanyeBrexit "Ambil Kembali Kendali," yang menyiratkan perlunya mendapatkan kembali kedaulatan untuk mencegah kemunduran lebih lanjut. Contoh lain adalah slogan kampanye presiden Donald Trump tahun 2016, "Jadikan Amerika Hebat Lagi," yang menunjukkan jika keadaan lebih baik di masa lalu.
Cara Mengatasi Deklinisme
Pandangan yang terlalu negatif terhadap masa depan dapat mengganggu suasana hati dan menyebabkan keputusasaan. Untuk mengatasi bias deklinisme, Krockow beranggapan jika informasi statistik faktual bisa sangat membantu.
"Dengan memberikan fakta objektif tentang tingkat perang, kejahatan, kemiskinan, dan penderitaan saat ini dan membandingkannya dengan data dari tahun-tahun atau dekade sebelumnya, kita mungkin dapat menawarkan argumen yang meyakinkan untuk menantang pandangan dunia yang terlalu negatif," pungkasnya.
(nir/nwy)