Begini Reaksi Otak Saat Dihadapkan pada Situasi dengan Tekanan Tinggi

ADVERTISEMENT

Begini Reaksi Otak Saat Dihadapkan pada Situasi dengan Tekanan Tinggi

Muhammad Alfathir - detikEdu
Rabu, 09 Okt 2024 10:30 WIB
neurons
Foto: ilustrasi saraf otak
Jakarta -

Pernahkah kamu merasa tertekan hingga sulit mengeluarkan kemampuan terbaik? Misalnya saat ujian penentuan, wawancara pekerjaan,dan seterusnya. Alih-alih bisa melalui dengan baik, sering kali justru dalam situasi tertekan kita bisa kesulitan. Kenapa ya?

Dalam penelitian berjudul "A Neural Basis of Choking Under Pressure" (2024) oleh Adam Smoulder dan rekan-rekannya, ilmuwan mencoba mencari tahu efek 'dalam tekanan' ini pada otak. Mereka melakukan uji coba pada tiga ekor monyet.

Studi menunjukkan bahwa saat monyet menghadapi risiko yang terlalu tinggi, stres dapat mengganggu neuron pada otak, sehingga memengaruhi cara mereka mengarahkan tubuh untuk melakukan gerakan. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa adanya prospek imbalan yang besar dapat mengganggu sinyal otak yang mempersiapkan untuk tugas tertentu, sehingga menyebabkan kinerja yang buruk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi ini sering disebut dalam istilah psikologi sebagai "Choking Under Pressure", yakni saat situasi menuntut untuk hasil terbaik, justru yang terjadi adalah menunjukkan kinerja buruk.

Keterkaitan Imbalan dan Respons Otak

Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Neuron pada 12 September 2024, peneliti memberikan tugas kepada ketiga ekor monyet dan memberikan imbalan berupa hadiah yang disesuaikan dengan tingkat kesulitan tugas. Tugas yang diberikan melibatkan uji kecepatan dan ketepatan.

ADVERTISEMENT

Ketiga monyet dilatih untuk meraih target yang berada di layar sesuai dengan isyarat dan waktu yang telah ditentukan oleh para peneliti. Dalam hal ini, isyarat tersebut diberikan warna yang berbeda sesuai dengan besaran imbalan hadiah.

Saat uji coba, ketiga monyet mampu mempelajari dan mengidentifikasi besaran nilai dari setiap hadiah berdasarkan warna isyarat. Sekitar 99% monyet dalam penelitian tersebut memilih hadiah yang lebih besar.

Selama percobaan, para ilmuwan melacak aktivitas ratusan sel di otak monyet menggunakan elektroda yang ditanamkan. Sel-sel ini diketahui terlibat dalam "persiapan motorik," yaitu proses otak saat bersiap untuk melakukan gerakan, seperti meraih sesuatu dengan tangan.

Respons Otak Saat Kondisi Choking Under Pressure

Pada percobaan pertama, para peneliti memberi hadiah berupa air untuk diminum. Ketiga monyet dapat menyelesaikan tugas dengan sangat baik. Ketika para peneliti secara bertahap meningkatkan besaran hadiah, ketiga monyet mengalami penurunan performa saat memenangkan "hadiah utama".

Menurut peneliti, hal ini disebabkan karena ketiga monyet mengalami "choking under pressure" atau tersedak karena tekanan. Penurunan performa ini dipicu oleh tekanan untuk mendapatkan "hadiah besar" yang mengganggu persiapan motorik pada otak.

Persiapan motorik terjadi di antara neuron, yang disebut dengan korteks motorik primer dan korteks premotorik. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa bagian-bagian otak ini memiliki "zona optimal", yakni tanda aktivitas yang secara konsisten terkait dengan keberhasilan dalam tugas tertentu.

Mahasiswa doktoral di Carnegie Mellon University di Amerika Serikat, Adam Smoulder, mengatakan bahwa ketiga monyet menunjukkan performa terburuk saat hadiahnya terlalu kecil atau terlalu besar.

"Mereka terlalu berhati-hati dan bersikap ceroboh ketika meraih target, seolah-olah khawatir akan kehilangan target hingga kehabisan waktu," ujar Smoulder dikutip dari Live Science.

Penemuan Penting bagi Manusia

Berdasarkan percobaan ini, peneliti mengungkapkan bahwa ukuran hadiah menentukan apakah otak mencapai zona optimal atau tidak.

"Bayangan akan hadiah mendorong otak menuju tempat optimal, tetapi ketika hadiah menjadi terlalu besar, hadiah tersebut melampauinya," kata Steven Chase, seorang profesor teknik biomedis di Universitas Carnegie Mellon.

Lebih lanjut, Chase menjelaskan bahwa percobaan ini mungkin relevan bagi manusia karena pemrosesan penghargaan merupakan hal yang penting bagi banyak aspek kehidupan manusia, serta kondisi kejiwaan.

Penelitian ini juga mendukung teori bahwa kewaspadaan dan perhatian dapat mempengaruhi performa. Bedanya, penelitian ini memberikan nilai tambah karena berhasil menyoroti jalur saraf spesifik yang terlibat.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads