Menurut NASA, manusia kemungkinan dapat hidup di bulan Jupiter tersebut karena ada samudra di sana. Kendati airnya asin dan tertutup lapisan es, keberadaan sumber air, terlebih seluas samudra, merupakan unsur penyokong penting akan potensi hidup di luar Bumi.
"Terdapat bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa air, zat kimia, dan sumber energi yang dibutuhkan untuk kehidupan ada di bulan ini," kata Tracy Drain, manajer misi peluncuran Europa Clipper, dikutip dari laman NASA.
Kandidat Tempat Tinggal Manusia di Luar Bumi
Europa diperkirakan memiliki jumlah air dua kali lipat dari seluruh lautan Bumi. Jika misi ini berhasil dan menunjukkan bahwa Europa dapat dihuni, temuan tersebut akan menjadi pertanda bahwa ada lebih banyak tempat di Tata Surya yang mungkin mendukung kehidupan manusia daripada yang kita kira sejauh ini.
Bulan Jupiter yang Dingin
![]() |
Geolog planet NASA Lynnae Quick Henderson mengatakan Europa sangat dingin. Pada hari-hari terpanas, suhunya -144 derajat Celsius. Jika hidup di sana, manusia perlu mengenakan mantel musim dingin sangat tebal.
Lapisan es di sekujur permukaan bulan Jupiter ini memiliki retakan dan patahan. Namun, warnanya cokelat kemerahan.
Bukan Erupsi Gunung Api, Tapi...
Geyser di Europa juga bisa meletus atau menyembur. Di samping itu, karena aktivitas vulkanik di sana merupakan aktivitas vulkanik dingin (cyrovolcanism), maka es, air, uap air, dan garamlah yang akan terlempar dan menyembur dari perut Europa alih-alih muntah lahar panas dan batuan.
Dari pantauan Teleskop Ruang Angkasa Hubble, peneliti mengetahui bahwa semburan semacam itu ada di Europa.
"Seperti (geyser) Old Faithful (di Wyoming, AS) yang sangat besar tapi banyak partikel esnya. Bukan hanya air, tetapi partikel es, dan jauh lebih tinggi (semburannya)," kata Henderson, dikutip dari laman podcast NASA's Curious Universe.
Radiasi Ekstrem
Pesawat ruang angkasa Europa Clipper merupakan pesawat terbesar yang pernah dibangun oleh NASA untuk misi planet. Pesawat ini akan menempuh jarak 1,8 miliar mil (2,9 miliar km) dari Pusat Ruang Angkasa Kennedy di Florida, AS menuju bulan Europa.
Pada misi ini Europa Clipper akan melewati salah satu kawasan dengan radiasi paling ekstrem di Tata Surya setelah Matahari. Sebab, Jupiter merupakan planet dengan medan magnet sangat kuat, yang menciptakan radiasi berbahaya bagi pesawat ruang angkasa.
"Untuk melindungi perangkat elektronik yang sensitif, insinyur pesawat ini telah merancang ruang khusus dan merencanakan jalur orbit yang meminimalkan durasi aktivitas di area radiasi tinggi tersebut," kata Drain.
Misi di Europa
Selama periode studi, Europa Clipper akan melakukan 49 kali penerbangan dekat bulan Europa, mengumpulkan data penting tentang komposisi geologi dengan peralatan ilmiah canggih. Pesawat ruang angkasa ini dirancang untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang bulan es ini.
Misi ini diperkirakan akan makan waktu lebih dari 5 tahun untuk menempuh jarak 2,9 miliar km sebelum memasuki orbit pada 2030 mendatang.
Setibanya di bulan Jupiter tersebut, misi ini akan mencari tahu ketebalan lapisan esnya dan interaksi dengan laut di bawahnya, menyelidiki komposisinya.
Karakteristik geologi Europa juga akan dicari tahu lebih jauh. Secara keseluruhan, misi ini diharapkan memberikan pemahaman terkait potensi astrobiologis untuk dunia yang dapat dihuni di luar Bumi.
Misi ekspedisi ke Europa sendiri banyak institusi di AS dan Eropa, dengan kontribusi ribuan orang, termasuk dari ilmuwan dari berbagai bidang.
Lewat kampanye "Message in a Bottle," Europa Clipper juga membawa petisi yang telah ditandatangani oleh jutaan orang dari seluruh dunia. Pesan dari Bumi ini menunjukkan minat dan harapan manusia akan kehidupan di luar Bumi.
(twu/twu)