Misi Ruang Angkasa 2024, Manusia Terbang Lebih Jauh dari Bulan

ADVERTISEMENT

Misi Ruang Angkasa 2024, Manusia Terbang Lebih Jauh dari Bulan

Trisna Wulandari - detikEdu
Jumat, 05 Jan 2024 09:30 WIB
Bulan Europa di Planet Jupiter
Bulan Europa di Jupiter. Foto: (NASA)
Jakarta -

Sudah 54 tahun berlalu sejak manusia menginjakkan kaki ke Bulan untuk pertama kalinya. Tahun ini, penerbangan berawak misi Artemis rencananya akan membawa astronaut berjalan lebih jauh dari Bulan.

Dilansir Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA), misi Artemis 1 sebelumnya berhasil pada akhir 2022. Misi pertama ini merupakan tes penerbangan tanpa awak, mengorbit dan terbang lebih jauh dari Bulan.

Pada misi November 2024, Artemis 2 akan melibatkan astronaut untuk terbang lebih dari jarak ke Bulan. Ini artinya, misi Artemis 2 akan membawa astronaut ke jarak terjauh yang pernah dijangkau manusia di ruang angkasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misi Artemis 2 rencananya berlangsung 8-10 hari. Misi ini akan mengumpulkan data berharga tentang modul Orion, termasuk seberapa efektif sistem pendukung kehidupannya.

Rencana Perempuan dan Orang Kuliah Berwarna Datang ke Bulan

Artemis 2 adalah bagian dari misi Artemis. Misi ini salah satunya berencana membawa manusia kembali menjejakkan kaki ke Bulan pada 2025.

ADVERTISEMENT

Bedanya, misi ini akan membawa astronaut perempuan dan astronaut kulit berwarna (people of colour/POC) pertama untuk mendarat di permukaan Bulan. Di sana, mereka akan menghabiskan satu minggu untuk melakukan penelitian ilmiah lalu kembali ke Bumi.

Pada bulan Desember 2022, misi uji coba tanpa awak Artemis 1 mendarat di Bumi setelah berhasil menyelesaikan perjalanan epik menuju dan mengelilingi Bulan, termasuk menyelesaikan dua penerbangan lintas bulan dan memasuki orbit bulan.

Terbang ke Bulan Planet Lain

Pesawat ruang angkasa Europa Clipper juga akan meluncur pada Oktober 2024, dilansir Royal Astronomy Greenwich. Tujuannya bukan ke Bulan Bumi, tetapi Bulan Jupiter, yakni Europa yang dingin.

Ilmuwan meyakini Europa memiliki lautan air cair di bawah keraknya. Volume air di Bulan Jupiter ini diperkirakan lebih banyak dari gabungan lautan di Bumi. Ini artinya, Europa bisa jadi satu-satunya tempat di Tata Surya yang bisa dihuni manusia di masa depan.

Europa Clipper sendiri diperkirakan mencapai orbit di sekitar Jupiter pada 2030. Pesawat ini akan beberapa kali terbang melintasi Europa pada ketinggian 25 km di atas permukaan Bulan Jupiter dan memindai hampir keseluruhan Europa.

Harapannya, misi Europa Clipper dapat menggali lebih jauh tentang komposisi dan geologi Bulan Jupiter. Dengan begitu, manusia bisa tahu lebih jauh apakah tempat-tempat di bawah permukaannya memiliki kondisi yang dapat mendukung kehidupan.




(twu/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads