Pakar UGM Beberkan Faktor di Balik Rendahnya Konsumsi Energi Listrik di Indonesia

ADVERTISEMENT

Pakar UGM Beberkan Faktor di Balik Rendahnya Konsumsi Energi Listrik di Indonesia

Nikita Rosa - detikEdu
Minggu, 06 Okt 2024 10:00 WIB
Ilustrasi Arus Listrik Rumah
Ilustrasi Arus Listrik Rumah. (Foto: PLN Jateng)
Jakarta -

Listrik telah menjadi kebutuhan primer masyarakat Indonesia. Kendati demikian, konsumsi energi listrik Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara.

Seperti diketahui, konsumsi listrik merupakan salah satu indikator kesejahteraan suatu negara. Filipina, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste, tidak lebih unggul dari Indonesia dalam konsumsi listrik. Tetapi jika dibandingkan dengan negara Vietnam, Thailand, Malaysia, Laos, Singapura, dan Brunei Darussalam, mereka memiliki rerata konsumsi listrik yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan Indonesia.

Faktor di Balik Rendahnya Konsumsi Listrik Tanah Air

Dosen Teknik Fisika, Fakultas Teknik sekaligus peneliti energi terbarukan Dr. Rachmawan Budiarto menyatakan rendahnya konsumsi listrik disebabkan sektor industri belum tumbuh secara optimal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita belum mencapai level industrialisasi yang tinggi, tentu saja konsumsi energi listrik untuk aktivitas ekonomi juga belum maksimal," jelasRachmawan dalam laman UGM dikutip Sabtu (5/10/2024).

Selain minimnya konsumsi dari sektor industri, Rachmawan menilai pemerintah juga belum berhasil melakukan akselerasi rasio elektrifikasi (RE) hingga hampir 100%. Sebagai informasi, rasio elektrifikasi merupakan perbandingan jumlah pelanggan rumah tangga yang memiliki sumber penerangan baik dari listrik PLN maupun listrik non-PLN dengan jumlah rumah tangga.

ADVERTISEMENT

"Kondisi ini menyebabkan rendahnya konsumsi listrik per kapita," ungkapnya.

Bagaimana Cara Meningkatkan Konsumsi Energi Listrik di Indonesia?

Untuk meningkatkan konsumsi pemakaian listrik Rachmawan jika berpendapat perlu dilakukan peningkatan pasokan energi termasuk di area rural dan daerah-daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Selain itu, program industrialisasi juga perlu ditingkatkan jika konsumsi listrik ingin naik.

"Sektor industri adalah sektor yang sangat bergantung pada penggunaan energi," jelasnya.

Menurut data, kata Rachmawan, di tahun 2019, sektor industri mengonsumsi lebih dari 30% total konsumsi listrik di Indonesia dan diperkirakan hingga tahun 2050 permintaan listrik masih didominasi oleh sektor tersebut.

"Program konservasi energi juga tetap harus dijalankan sehingga didapatkan nilai tambah yang tinggi dalam aktivitas ekonomi yang dihasilkan dari konsumsi energinya," tuturnya.




(nir/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads