Teori Inti Ganda: Ide Dasar dan Pemanfaatan Modelnya

ADVERTISEMENT

Teori Inti Ganda: Ide Dasar dan Pemanfaatan Modelnya

Kholida Qothrunnada - detikEdu
Jumat, 04 Okt 2024 07:30 WIB
Gedung perkantoran di sepanjang kawasan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (30/12). Pasokan ruang perkantoran di Jakarta (kawasan central business district/CBD dan luar wilayah CBD) akan mencapai sekitar 7,5 juta meter persegi sampai akhir 2014 atau meningkat 6,5 persen dari tahun sebelumnya. Pasokan perkantoran di Jakarta diproyeksikan meningkat pesat dengan rata-rata 10,2 persen per tahun.
Ilustrasi kawasan central business district (CBD). Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Teori inti ganda (Multiple Nucleus Theory) adalah teori keruangan kota untuk menjelaskan morfologi sebuah kota. Teori inti ganda ditemukan oleh Chauncy Harris dan Edward Ullman pada tahun 1945.

Dikutip dari buku Pengantar Perencanaan Kota oleh Margie Civitaria Siaha dkk., Harris dan Ullman berpendapat bahwa struktur sebuah kota berkembang dengan munculnya beberapa pusat kegiatan baru yang terpisah, bukan dengan hanya satu pusat kegiatan.

Ide Dasar Teori Inti Ganda

Dalam teori ini, struktur ruang kota tidak memiliki urutan yang teratur seperti dalam teori konsentris. Di mana, tidak ada urutan-urutan yang teratur dari zona-zona kota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kota berfungsi sebagai pusat berbagai kegiatan seperti ekonomi, pemerintahan, pendidikan, budaya, dan lain-lain. Kegiatan- kegiatan tersebut biasanya terpusat di bagian inti kota ,yang disebut Daerah Pusat Kegiatan (DPK) atau Central Business Districts (CBD).

DPK terus melakukan ekspansi ke wilayah-wilayah di sekitarnya, sehingga membentuk kawasan Inti Kota. Kehadiran berbagai kegiatan di pusat kota tersebut mempengaruhi pengelompokan dan penyebaran jenis kegiatan.

ADVERTISEMENT

Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ketersediaan ruang dalam kota, perencanaan pembangunan kota, kebutuhan penduduk kota, tingkat teknologi saat ini, dan faktor geografis lokal.

Dalam teori ini, struktur ruang kota tidak memiliki urutan yang teratur seperti dalam teori konsentris. Di mana, tidak ada urutan-urutan yang teratur dari zona-zona kota.

Faktanya, pola penggunaan lahan di kota-kota berkembang di sekitar beberapa kawasan pusat bisnis atau CBD.

Dikemukakan bahwa, mulanya hanya ada satu CBD. Dengan pertumbuhan ukuran kota dan perluasan kegiatan ekonomi, beberapa kegiatan ekonomi dari CBD primer bergeser ke CBD lainnya. Di mana, CBD baru tidak terlalu padat dan lebih mudah diakses.

Akibatnya, ada beberapa inti kota dalam satu wilayah perkotaan. Contohnya, kompleks kegiatan ekonomi (pasar dan mall), kompleks pemerintahan, pelabuhan, dan sebagainya.

Model Teori Inti Ganda Harris dan Ullman

Menurut teori inti ganda, struktur ruang kota terbagi menjadi 9 zona, yakni:

Pembagian zona di Model Teori Inti Ganda.Pembagian zona di Model Teori Inti Ganda. Foto: Foto: dok. Laman Pangeography

Zona 1 Kawasan Pusat Bisnis (CBD)

Zona 1 adalah pusat kota dan kegiatan inti (pusat semua kegiatan komersial kelas atas), seperti CBD, pemerintahan (civic center) atau bisnis.

Semua jaringan transportasi berkumpul di zona 1. Selain itu, sewa tanah di CBD sangatlah tinggi. Makannya, pemanfaatan lahan sangat intensif.

Zona 2 Grosir & Manufaktur

Zona 2 ini lokasinya dekat CBD, karena sektor ini bergantung pada CBD untuk penyediaan layanan.

Wilayah CBD menyediakan layanan seperti izin komersial, layanan keuangan, hingga layanan transportasi. Hal tersebut sangat berperan untuk unit grosir dan manufaktur. Makanya, di satu sisi juga CBD diberikan minat dan peluang investasi oleh sektor ini.

Zona 3 Pemukiman Kelas Rendah

Ini merupakan wilayah pemukiman kelas bawah. Daerahnya sangat padat dan dihuni oleh para pekerja kerah biru, yang cenderung berpendapatan rendah.

Kondisi pemukimannya buruk, mereka tinggal dekat dengan grosir dan pabrik (karena menghindari biaya perjalanan). Para pekerja ini ditempatkan sedemikian rupa sehingga mereka dapat memberikan layanan kepada berbagai sektor ekonomi seperti grosir, manufaktur berat, layanan kepada kelas menengah

Zona 4 Rumah Kelas Menengah

Wilayah ini merupakan permukiman kelas menengah. Biasanya lokasinya cukup dekat dengan pusat kota, namun tata letaknya tidak sepadat permukiman di zona 3.

Zona 5 Pemukiman Kelas Atas

Zona 5 dalam teori inti ganda termasuk wilayah pemukiman kelas atas. Zona ini menjadi tempat bagi orang-orang yang ingin tinggal dengan tenang dan jauh dari pusat keramaian kota.

Zona 6 Manufaktur Berat

Zona ini menjadi daerah manufaktur berat, biasanya lokasinya jauh dari pemukiman atau pusat kota. Karena untuk menghindari gangguan kenyamanan dari polusi industri.

Zona 7 Kawasan Pusat Bisnis Ke-2

Zona 7 jadi tempat khusus untuk pusat bisnis di luar kota. Secara umum, wilayah ini terbentuk karena ada orang-orang yang memiliki kepentingan bisnis namun tidak ingin melakukannya di pusat kota.

Zona 8 Pinggiran Kota

Dalam model teori inti ganda, zona 8 adalah zona permukiman pinggiran kota atau suburban. Seluruh kota akan dikelilingi oleh zona sub-perkotaan yang menyajikan campuran penggunaan lahan pedesaan serta perkotaan.

Zona ini isinya kota kecil yang bertindak sebagai CBD, untuk daerah pinggiran kota yang menyediakan layanan pemasaran.

Biasanya, perusahaan kota mengalihkan penggunaan lahan kota yang kotor ke pinggiran kota. Contohnya tempat pembuangan sampah, rumah pertanian ilegal, gudang, hingga kegiatan kriminal.

Zona 9 Kawasan Industri

Daerah penunjang kota yang lokasinya ada di pinggiran, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tinggal di pinggiran kota.




(khq/khq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads