Sosiologi merupakan ilmu sosial yang melakukan kajian ilmiah mengenai realita sosial di tengah masyarakat. Kajian teoritis dari sosiologi ini dibagi menjadi beberapa hal, yaitu teori sosiologi makro, teori sosiologi meso, dan teori sosiologi mikro.
Pertanyaannya, apa itu teori sosiologi makro? Lalu apa paradigma yang digunakan dalam teori ini? serta siapa saja tokoh-tokoh di balik perkembangan teori sosiologi makro?
Pengertian Teori Sosiologi Makro
Mengutip dari buku Pengantar Sosiologi (2020) yang ditulis oleh Trisni Andayani dan kawan-kawan bahwa teori sosiologi makro adalah konsep teoritis yang melakukan kajian mengenai karakteristik umum masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para sosiolog menggunakan teori sosiologi makro untuk melakukan analisis dan kajian komprehensif mengenai kelas sosial, struktur sosial, konflik sosial, dan hal-hal sosiologis lain yang sifatnya umum. Kemudian, teori sosiologi makro masuk ke dalam kerangka teori sosial klasik karena berkembang di awal kemunculan sosiologi.
Teori sosiologi makro memiliki corak analisis yang sangat terlihat secara gamblang, yakni melakukan proses analisis berskala besar dan jangka panjang. Di lain sisi, teori ini diasosiasikan dengan metodologi penelitian kuantitatif dengan logika deduktif yang sangat menekankan pada objektivitas.
Di awal fase munculnya sosiologi di tatanan ilmu pengetahuan sosial, teori sosiologi makro menjadi pisau analisis tajam yang banyak membongkar realita sosial. Akan tetapi, teori sosiologi makro dirasa sangat tertinggal, abstrak, dan tidak dapat menyelesaikan masalah-masalah mikro.
Sehingga saat ini, teori-teori sosiologi mikro lebih sering digunakan oleh sosiolog karena dinamis dan detail pada persoalan-persoalan mikro. Seperti persoalan identitas, gender, perilaku sosial, perilaku menyimpang, interaksi antara manusia, dan hal-hal lain yang lebih subjektif.
Paradigma Teori Sosiologi Makro
Paradigma adalah cara berpikir yang digunakan oleh sosiolog untuk membongkar dan meneliti berbagai permasalahan sosial. Melansir dari buku Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda (2003) yang ditulis oleh George Ritzer bahwa ada tiga paradigma inti dari sosiologi.
Yaitu, ada paradigma fakta sosial (social fact), paradigma definisi sosial (social definition), dan paradigma perilaku sosial (social behaviour). Dalam hal ini, teori sosiologi makro memiliki paradigma fakta sosial yang sifatnya objektif dan menempatkan fakta sosial sebagai bagian dari suatu realita sosial.
Paradigma fakta sosial merujuk pada pemikiran Emile Durkheim mengenai suatu hal yang nyata dan berada di luar individu namun mempengaruhi individu untuk bertindak. Hal ini sebenarnya berkaitan dengan struktur dan kultur sebagai bagian di luar individu namun menggerakkan individu untuk hidup.
Tokoh dalam Teori Sosiologi Makro dan Contoh Teorinya
Adapun beberapa tokoh yang merintis dan menjadi inisiator dalam teori sosiologi makro. Berikut penjelasannya:
Β· Auguste Comte dengan "teori hukum tiga tahap"
Β· Herbert Spencer dengan "teori evolusi sosial universal"
Β· Karl Marx dengan "teori konflik dan kelas sosial"
Β· Emile Durkheim dengan "teori struktural fungsional"
Β· Pitirim A. Sorokin dengan "teori siklus"
Β· Niklas Luhmann dengan "teori sistem"
Β· Talcott Parsons dengan "teori struktural fungsional"
Nah, itu adalah pengertian teori sosiologi makro beserta paradigma, tokoh, dan contoh teorinya. Selamat belajar detikers!
(lus/lus)