Ini Ciri-ciri Perilaku Manipulatif, Bagaimana Cara Menghadapinya?

ADVERTISEMENT

Ini Ciri-ciri Perilaku Manipulatif, Bagaimana Cara Menghadapinya?

Callan Rahmadyvi Triyunanto - detikEdu
Rabu, 25 Sep 2024 10:00 WIB
Depressed woman pressing her hand against her forehead
Foto: Thinkstock/Ilustrasi manipulatif
Jakarta -

Perilaku manipulatif adalah tindakan untuk mencapai keuntungan pribadi dengan cara yang bisa merugikan orang lain. Perilaku manipulatif dilakukan untuk tujuan memperoleh kekuasaan atau memengaruhi emosi dan pikiran orang lain.

Dalam kehidupan sehari-hari, perilaku manipulatif bisa terjadi pada siapapun, baik di lingkungan keluarga, pertemanan, kerja, hingga dalam hubungan romantis. Sifat atau perilaku ini, kerap dianggap sebagai hal yang buruk.

Pengertian Perilaku Manipulatif

Melansir Very Well Health, perilaku manipulatif merupakan penggunaan taktik psikologis, seperti gaslighting dan love bombing, yang digunakan secara sengaja oleh seseorang untuk mengendalikan atau memengaruhi orang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perilaku manipulatif dikatakan sebagai bentuk agresi psikologis yang digunakan seseorang untuk mendapatkan kekuasaan atau kendali atas orang lain. Manipulasi ini juga dapat terjadi dalam hubungan pasangan maupun jenis hubungan lainnya.

Manipulasi bisa mengacu pada upaya sistematis untuk memengaruhi atau mengendalikan pikiran, perasaan, atau tindakan orang lain, demikian dikutip dari Psychology Today.

ADVERTISEMENT

Meskipun tampak tidak berbahaya, perilaku ini berpotensi menciptakan hubungan yang penuh kekerasan emosional, membuat orang lain merasa bingung, cemas, dan lelah.

Ciri-ciri Perilaku Manipulatif

Berikut adalah beberapa ciri perilaku manipulatif, sebagaimana dikutip dari Psych Central.

1. Kontrol koersif: perilaku mengambil alih jadwal, uang, atau koneksi untuk membatasi kebebasan seseorang.

2. Mengubah aturan: perilaku dengan membuat deadline atau tujuan yang semakin sulit dicapai untuk seseorang

3. Memeras secara emosional: perilaku mengancam untuk merilis informasi atau meninggalkan seseorang. Ancaman akan dilepas jika kita mengikuti keinginan mereka.

4. Gaslighting: menyangkal atau mengecilkan apa yang kita lihat, dengar, rasakan, atau ketahui untuk membuat kita meragukan diri sendiri dan menyalahkan diri.

5. Membuat orang merasa bersalah: menunjukkan perilaku yang sengaja mengingatkan kita tentang apa yang bisa membuat kita bersalah, seperti hutang. Mereka juga bisa berperan sebagai korban untuk memanipulasi perasaan kita.

6. Mengisolasi: perilaku yang mencoba membatasi akses kita ke lingkaran atau komunitas yang kita miliki.

7. Berbohong: menghilangkan sebagian kebenaran atau menyebarkan informasi palsu.

8. Love-Bombing: membanjiri kita dengan sanjungan dan perhatian yang berlebihan, sehingga memengaruhi fisik dan psikologis kita.

9. Agresi pasif: mengekspresikan kemarahan secara tidak langsung, seperti melalui pujian tidak langsung atau sindiran.

10. Melakukan framing: menuduh kita melakukan apa yang sebenarnya mereka lakukan.

11. Silent treatment: sengaja mengabaikan upaya kita dalam berkomunikasi sebagai bentuk hukuman.

12. Penyebaran fitnah: berbicara buruk tentang kita di belakang untuk merusak reputasi kita.

13. Sengaja melibatkan orang lain: menarik pihak ketiga untuk mencoba membujuk atau menekan kita agar melakukan sesuatu.

14. Sengaja memicu rasa tidak aman: merendahkan atau melontarkan hinaan yang disamarkan sebagai lelucon untuk melemahkan kepercayaan diri kita.

Cara Menghadapi Perilaku Manipulatif

1. Tetapkan Batasan

Tentukan batasan yang jelas dan tegas untuk melindungi diri kita dari lingkungan sekitar. Jelaskan secara spesifik perilaku apa yang tidak dapat diterima dan tidak akan ditoleransi. Batasan ini secara konsisten akan mencegah perilaku manipulasi masuk di lingkungan kita.

2. Tunjukkan Rasa Kasih Sayang dan Komunikasikan

Jika kamu telah menjadi korban manipulasi, wajar jika merasa bersalah atau menyalahkan diri sendiri. Ingatlah bahwa manipulasi bukanlah kesalahan kamu.

Latihlah diri kamu untuk menunjukkan rasa kasih sayang dan pahami bahwa menetapkan serta mempertahankan batasan adalah langkah yang sehat dan perlu.

Komunikasikan ini dengan tepat dan sesuai dengan setiap orang, baik di lingkungan keluarga, pertemanan, hingga hubungan romantis lainnya.

3. Jangan Meremehkan Manipulasi

Perilaku ini perlu dipahami dengan tepat dan jangan diremehkan, sebab jika tidak dihadapi dan diselesaikan, maka komunikasi dengan seseorang akan sulit. Terlebih perilaku manipulatif bisa memengaruhi emosional.

Jadi, jika kamu menjadi korban manipulasi, maka tegaskan secara serius tentang batasan, bicarakan masalah manipulasi tersebut, dan cari solusinya untuk hubungan komunikasi yang lebih baik.

Jika diperlukan pihak ketiga yang tepercaya untuk menangani masalah yang diakibatkan karena perilaku manipulatif, maka lakukanlah.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads