Pada Agustus 2024 lalu, tim arkeolog berhasil menemukan helm perunggu berusia 2.300 tahun yang diyakini milik bangsa Celtic di situs arkeologi Łysa Góra, dekat kota Chorzele, Polandia. Penemuan helm kuno beserta artefak lainnya mengungkapkan bagaimana kehidupan bangsa Celtic masa dulu.
Bangsa Celtic adalah kumpulan suku yang berasal dari Eropa tengah. Mereka memiliki kesamaan budaya, tradisi, keyakinan agama, dan bahasa.
Mengutip situs Museum Wales, bangsa Celtic pertama kali disebutkan oleh penulis Yunani antara tahun 540 dan 424 SM. Mereka telah ada saat Romawi berkembang dan keduanya melakukan kontak langsung di perbatasan utara wilayah Romawi kuno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi orang Yunani, mereka dikenal sebagai Keltoi, Keltai atau Galatai dan bagi orang Romawi dikenal sebagai Celti, Celtae, Galia, dan Galli.
Helm Perunggu, Amber, dan Bukti Bangsa Celtic Menjajah Polandia
Arkeolog mengungkapkan bahwa bangsa Celtic diketahui telah menjajah wilayah selatan Polandia sekitar tahun 400 SM. Penemuan helm dan artefak baru-baru ini menjadi bukti pertama keberadaan bangsa Celtic di wilayah Eropa tengah bagian utara.
"Helm tersebut, bersama dengan temuan Celtic lainnya, adalah bukti keberadaan bangsa Celtic," kata Bartłomiej Kaczyński, arkeolog dari Museum Arkeologi Negara Warsawa, seperti dikutip dari Live Science, Rabu (18/9/2024).
Menurutnya, bangsa Celtic kemungkinan menetap di wilayah utara ini untuk mengamankan persediaan amber, komoditas yang sangat berharga pada masa itu. Amber adalah resin dari pohon kuno yang mengeras menjadi gumpalan transparan berwarna oranye atau emas dan dikenal sebagai barang yang sangat berharga, bahkan sampai saat ini.
Amber ini ditemukan di sepanjang pantai Laut Baltik pada zaman kuno, dan beberapa amber terbaik terdampar dari sedimen di Baltik ke Tanjung Curonian, di antara wilayah yang sekarang merupakan Lithuania dan oblast atau wilayah Kaliningrad di Rusia.
Amber sangat dihargai di dunia Mediterania saat ini, dan ornamen amber serta produk amber setengah jadi juga telah ditemukan di situs Łysa Góra.
"Penemuan ini menunjukan bahwa Łysa Góra merupakan tempat penting bagi jalur persebaran amber di selatan, dan mungkin merupakan pos perdagangan antara wilayah Masovia, Warmia dan Masuria," terang Kaczyński.
Terkait helm perunggu yang ditemukan, arkeolog mengatakan bahwa artefak itu terbuat dari lembaran tipis perunggu dan awalnya dilapisi kulit atau kain. Helm tersebut memiliki gaya khas Celtic "Berru", dengan bagian atas berbentuk kerucut dan pelindung tengkuk yang biasa ditemukan di beberapa makam pangeran.
Kaczyński mengatakan, helm bangsa Celtic tidak hanya menunjukkan status sosial pemiliknya, tetapi juga peran militer mereka.
"Besar kemungkinan helm ini dimiliki oleh kaum elit bangsa Celtic," ucapnya.
Artefak Kuno Lain dari Bangsa Celtic
Selain helm perunggu, para arkeolog juga menemukan lebih dari 300 artefak kuno, termasuk empat kapak besi dan sebilah pedang. Penemuan ini menunjukkan bahwa bangsa Celtic membantu dalam memperkenalkan metalurgi besi di wilayah Polandia.
Para arkeolog juga menemukan ornamen dan bros bergaya Celtic, serta beberapa alat yang umum digunakan di Eropa Selatan, namun tidak dikenal di Polandia pada masa itu, seperti pahat, sabit, dan gunting besi.
Menurut Kaczyński, sebelumnya, hanya sedikit barang Celtic yang ditemukan di Polandia utara. Selama ini, arkeolog memahami bahwa bangsa Celtic dari selatan hanya sesekali melakukan kontak dengan orang-orang Eropa tengah di utara.
Namun, penemuan ini menunjukkan bahwa kontak fisik yang terjadi di utara tidak bersifat episodik, melainkan sangat intens dan penting bagi bangsa Celtic.
(faz/faz)