Hujan deras yang deras di dekat Danau PΓ‘tzcuaro telah memicu runtuhnya piramida kuno di Meksiko. Struktur bersejarah ini terletak di Zona Arkeologi Ihuatzio di MichoacΓ‘n.
Wilayah tersebut telah mengalami suhu yang tinggi sehingga menyebabkan retakan yang memungkinkan air masuk ke bagian dalamnya. Lalu pada akhir Juli 2024, bangunan tersebut diguyur hujan deras.
Kondisi ini menyebabkan bagian tengah fasad selatannya runtuh. Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko atau Mexico's National Institute of Anthropology and History (INAH), mengonfirmasi bahwa terdapat kerusakan pada setidaknya enam bagian di dasar selatan monumen pra-Hispanik itu, yang berdampak pada baik dinding eksterior maupun inti interior dan dinding.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dimulai pada dini hari tanggal 30 Juli, personel dipindahkan ke situs warisan untuk menilai kerusakan yang ditimbulkan," kata INAH dalam IFL Science, yang dikutip Rabu (4/9/2024).
Akibat situasi ini, Ihuatzio yang mencakup sekitar 150 hektar dan menampung setidaknya 84 bangunan, kini tujuh bangunan di antaranya telah dipajang di taman arkeologi.
Pakar menyebut, kondisi runtuhnya bangunan piramida kuno ini dipengaruhi oleh krisis iklim global yang semakin tak terkendali.
Situs Peradaban Kuno Era Kerajaan PurΓ©pecha
Dalam sejarahnya, bangunan piramida kuno yang runtuh tersebut telah ada sejak era kerajaan di Meksiko. Wilayah itu merupakan pemukiman yang pertama kali diduduki pada 900 M oleh kelompok berbahasa Nahuatl.
Sebuah peradaban itu mencapai masa kejayaannya sekitar1200-1521 M ketika menjadi pusat pemerintahan pertama kerajaan PurΓ©pecha. Peradaban ini merupakan saingan utama dan kontemporer Kekaisaran Aztec yang perkasa.
Diketahui bahwa dulu telah ada banyak pertempuran antara dua kekuasaan yakni PurΓ©pecha dan Aztec. Namun, PurΓ©pecha tetap menjadi satu-satunya kelompok Pribumi di wilayah itu yang gagal ditaklukkan oleh suku Aztec.
Piramida Kuno untuk Ritual
Berdasarkan catatan sejarah, struktur piramida di Ihuatzio ini dulunya adalah ruang suci. Piramida itu diduga digunakan untuk ritual dan upacara spiritual. Termasuk berkaitan dengan peran politik, karena bertindak sebagai simbol kekuasaan dan otoritas budaya.
Sampai saat ini, masih ada keturunan PurΓ©pecha yang tinggal di beberapa bagian negara bagian MichoacΓ‘n di Meksiko barat. Mereka bahkan turut berkomentar tentang kejadian runtuhnya struktur piramida kuno karena badai tersebut.
Menurut tradisi sejarah mereka, runtuhnya struktur piramida yang suci dipandang sebagai tanda kehancuran yang akan datang.
(faz/faz)