Masyarakat dunia menyebut negara yang memiliki Piramida Giza sebagai Egypt. Namun, berbeda dengan orang Indonesia yang kerap menyebut negara Egypt dengan Mesir. Apa alasannya?
Menurut catatan sejarah, Mesir adalah salah satu peradaban paling maju di dunia dalam bidang penulisan, urbanisasi, agama yang terorganisir, dan lain-lain. Itulah yang membuat Mesir kuno dianggap sebagai tempat lahirnya peradaban.
Mesir sendiri adalah negara lintas benua yang terbentang dari wilayah utara Afrika hingga barat daya Asia. Di sisi Afrika, Mesir berbatasan dengan Libya dan Sudan di barat dan selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi Asia, sebelah timur berbatasan dengan Teluk Aqaba, sebelah timur laut berbatasan dengan Jalur Gaza Palestina, sedangkan sebelah timur dan selatan dibatasi lebih jauh oleh Laut Merah.
Penyebutan Mesir sendiri tak lepas dari wilayahnya yang berada di perbatasan. Menurut World Atlas, ada tiga nama lain Mesir yang muncul berdasarkan penamaan wilayah tersebut. Penasaran? Simak berikut ini.
3 Nama Lain Mesir
1. Egypt
Nama Egypt berasal dari kata Yunani kuno melalui bahasa Prancis Tengah dan Latin. Kata Yunani kuno adalah "AΓgyptos," yang berarti "Egypte" dalam bahasa Prancis Tengah dan "Aegyptus" dalam bahasa Latin. Bentuk Yunani dari kata tersebut berasal dari bahasa Mesir Akhir "Hikuptah" yang merupakan bentuk rusak dari nama Mesir sebelumnya "Hwt-ka-Ptah" (Ha-ka-Ptah).
Nama Mesir awal ini diterjemahkan menjadi "rumah jiwa (ka) Ptah". Nama inilah yang biasa digunakan orang Mesir untuk menyebut kota Memphis tempat dewa utama disembah, Dewa Ptah.
Sejarawan bernama Strabo menyebut bahwa kata tersebut berasal dari cerita rakyat. Strabo berpendapat bahwa kata "AΓgyptos" dulunya merupakan kata majemuk, "Aigaiou huptiΕs," yang secara kasar diterjemahkan sebagai berada di bawah Laut Aegea.
2. Misr
Dalam Al-Quran yang ditulis dalam bahasa Arab klasik, Mesir dikenal sebagai "Misr," yang merupakan nama akar bahasa Semit. Nama "Misr" juga merupakan nama resmi modern Mesir.
Dalam bahasa Arab Mesir, nama tersebut diucapkan sebagai "MaαΉ£r." Nama "Misr" berasal dari kata seperti "MitzrΓ‘yim" dalam bahasa Ibrani, sedangkan dalam bahasa Akkadia, Mesir dikenal sebagai "miαΉ£ru."
Bentuk kata Akkadia adalah verifikasi tertua dari hubungan nama tersebut (Misr) dengan bahasa Semit. Bentuk nama negara Akkadia terkait dengan kata lain seperti "miαΉ£ru", "miαΉ£irru", dan "miαΉ£aru". Semua nama ini diterjemahkan menjadi perbatasan.
Nama Mesir inilah yang kemudian diambil dan sering disebut oleh orang Indonesia. Hal ini karena dalam bahasa Indonesia, banyak kata yang diserap dari bahasa Arab.
3. Kemet
Di Mesir kuno, nama negaranya disebut "Kemet". Nama ini mengacu pada tanah hitam dan subur yang terletak di dataran banjir Nil. Sebaliknya, kata untuk gurun, yang biasanya memiliki pasir merah adalah "deshret".
Meskipun nama tersebut diucapkan sebagai kemet di zaman modern, para ahli berpendapat bahwa nama tersebut mungkin diucapkan secara berbeda pada masanya. Ketika bahasa Mesir berada pada fase Koptik, namanya sedikit diubah menjadi "kΔme" sedangkan dalam bahasa Yunani selanjutnya diubah menjadi "KhΔmΓa" (Ξ§Ξ·ΞΌΞ―Ξ±).
Nah, itulah alasan orang Indonesia menyebut Egypt dengan Mesir. Semoga membantu, ya!
(nir/faz)