Virus cacar monyet Mpox atau cacar monyet tengah menjadi sorotan global. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menetapkan Mpox sebagai darurat kesehatan global.
Virus cacar monyet, Monkey Pox, atau Mpox adalah salah satu spesies virus cacar yang ditandai dengan ruam yang diikuti dengan benjolan yang muncul di kulit. Pada cacar air, lenting-lenting tersebut kemudian terisi dengan cairan dan akhirnya berkeropeng.
Pada dasarnya, virus cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan virus monkeypox. Penyakit ini adalah penyakit zoonosis, yang artinya ditularkan dari hewan ke manusia. Penyakit ini juga dapat menyebar dari manusia ke manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Monkeypox dapat menular ke manusia melalui kontak fisik dengan hewan terinfeksi. Risiko tertular monkeypox dari hewan dapat diturunkan dengan meminimalisir atau menghindari kontak dengan hewan liar, terutama hewan sakit atau mati, termasuk daging dan darahnya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, ada 88 kasus virus cacar monyet Mpox di Indonesia pada periode 2022-2024. Mulanya, virus ini berawal dari Republik Kongo.
Sejarah Penyebaran Virus Cacar Monyet Mpox
Melansir dari AFP, kasus virus cacar monyet Mpox pertama diidentifikasi pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Begini linimasa sejarahnya.
1970: Kasus Pertama Pada Manusia
Kasus pertama pada manusia teridentifikasi tahun 1970 di Zaire, yang sekarang adalah Republik Demokratik Kongo. Pada saat itu, cacar monyet ditemukan pada anak laki-laki berusia 9 tahun.
Cacar monyet menjadi endemik di wilayah Afrika Tengah dan Barat, 11 negara melaporkan menemukan kasus itu. Virus itu ditularkan lewat kontak dekat dengan hewan terinfeksi yang kebanyakan pengerat atau berasal dari manusia.
2003: Wabah Pertama di Luar Afrika
Saat itu penyakit cacar monyet ditemukan di luar Afrika, yaitu Amerika Serikat (AS). Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS melaporkan 87 kasus.
Mei 2022: Lonjakan Kasus di Luar Afrika
Sejumlah kasus terdeteksi pada orang-orang yang tidak memiliki hubungan dengan perjalanan ke Afrika. Pada 20 Mei, Inggris mencatat 20 kasus. WHO, di tanggal yang sama, melaporkan 80 kasus di seluruh dunia termasuk Australia, Belgia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Portugal, Spanyol, dan Swedia.
Kasus Cacar Monyet Mpox di Indonesia
Virus cacar monyet Mpox tercatat di Indonesia sejak 2022. Hingga saat ini, sudah ada 88 kasus konfirmasi Mpox.
Indonesia melaporkan kasus mpox pertamanya pada Oktober 2022. Pada 13 Oktober 2023, Indonesia melaporkan kasus mpox lainnya setelah periode tanpa kasus, dan jumlah kasus terus meningkat sejak saat itu.
Berdasarkan laporan "Technical Report Mpox di Indonesia Tahun 2023" yang diterbitkan Kemenkes pada 2024, gejala Mpox antara lain lesi, diikuti oleh demam, ruam, dan limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening). Gejala lainnya yakni nyeri tubuh, lemah, dan sakit kepala.
Adapun durasi kesembuhan pasien Mpox bervariasi mulai dari 2-4 minggu. Periode lama sakit paling singkat adalah 14 hari dari timbulnya gejala pertama. Virus cacar monyet Mpox diketahui menular dengan cara kontak langsung/jarak dekat.
(nir/twu)