Papua Nugini, Negara Tetangga RI yang Punya Bahasa Terbanyak di Dunia

ADVERTISEMENT

Papua Nugini, Negara Tetangga RI yang Punya Bahasa Terbanyak di Dunia

Callan Rahmadyvi Triyunanto - detikEdu
Rabu, 21 Agu 2024 07:30 WIB
The flag of Papua New Guinea pinned on the map. Horizontal orientation. Macro photography.
Foto: Getty Images/iStockphoto/MarkRubens/Peta Papua Nugini
Jakarta -

Papua Nugini adalah sebuah negara yang bertetangga dengan Indonesia, bahkan masih satu pulau dengan Papua. Namun, kenapa Papua Nugini tidak masuk dalam keanggotaan ASEAN?

The Association of Southeast Asian Nations atau ASEAN merupakan perhimpunan negara-negara di wilayah Asia Tenggara. Kini, anggota ASEAN ada 11, termasuk yang baru bergabung pada 2022 yakni Timor Leste.

Meski 'bergandengan' dengan Indonesia, nyatanya Papua Nugini belum bisa masuk menjadi anggota ASEAN karena berbagai alasan, termasuk faktor geografi, sejarah, hingga pengakuan negara lainnya. Secara geografi, Papua Nugini justru masuk dalam bagian Australasia yang mencakup Australia, Selandia Baru, bagian Timur Indonesia dan beberapa negara di Kepulauan Pasifik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Papua Nugini

Dilansir dari laman Britannica, Nugini atau New Guinea adalah sebuah pulau yang terletak di Samudera Pasifik bagian barat, sebelah utara Australia, dan bagian timur Kepulauan Melayu. Berbatasan dengan Samudera Pasifik di utara, Laut Bismarck dan Solomon di timur, Laut Koral dan Selat Torres di selatan, serta Laut Arafura di barat daya.

Pulau Papua secara administratif dibagi menjadi dua wilayah: bagian baratnya terdiri dari beberapa provinsi yang masuk wilayah Indonesia (sebelumnya dikenal sebagai Irian Jaya), sedangkan bagian timurnya terdiri dari sebagian besar Papua Nugini, yang memperoleh kemerdekaan pada 1975.

ADVERTISEMENT

Pulau Papua atau dikenal dengan sebutan New Guinea merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah Greenland. Pulau ini meliputi area seluas 317.150 mil persegi (821.400 km persegi berukuran sekitar 400 mil (650 km) pada titik terlebar dari utara ke selatan. Pulau ini meliputi area seluas 317.150 mil persegi (821.400 km persegi).

Dalam sejarahnya, bangsa Portugis untuk pertama kalinya mendarat di Papua Nugini pada 1511. Pada 1828, Belanda kemudian mencaplok bagian barat pulau tersebut, dan kemudian, pada 1884, Jerman dan Inggris mendirikan protektorat di bagian timur.

Pada 1906, Papua Nugini ditempatkan di bawah kekuasaan Persemakmuran Australia, yang kemudian diberi nama Wilayah Papua. Sementara itu, wilayah bekas Jerman Nugini dikelola oleh Australia sebagai mandat Liga Bangsa-Bangsa dan kemudian sebagai perwalian PBB.

Setelah Perang Dunia I, Australia mengambil kendali atas Nugini Jerman sebagai wilayah yang diamanatkan Liga Bangsa-Bangsa pada tahun 1921. Selama tahun-tahun awal Perang Dunia II, Jepang untuk sementara menduduki sebagian besar pulau tersebut.

Setelah itu, Australia menggabungkan administrasi Wilayah Papua dan mandat Nugini, sehingga membentuk Wilayah Papua dan Nugini.

Saat itu, Indonesia memperoleh kemerdekaan sepenuhnya dari Belanda pada 1949. Namun, Nugini tetap berada di bawah kendali Belanda. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menempatkan wilayah bagian Papua di bawah pemerintahan sementara pada 1962.

Baru pada 1963, wilayah tersebut, yang menjadi bagian dari Indonesia, berganti nama menjadi Irian Barat dan menjadi provinsi Indonesia.

Setelah Perang Dunia II, Australia menggabungkan administrasi Wilayah Papua dan mandat Nugini untuk membentuk Wilayah Papua dan Papua Nugini.

Pada 1969, referendum dilakukan untuk menentukan masa depan Irian Barat, yang mengakibatkan wilayah tersebut dianeksasi ke Indonesia. Setelah itu, Papua Nugini memperoleh kemerdekaan di bawah Persemakmuran Inggris pada 1975.

Letak Geografi Papua Nugini

Papua Nugini memiliki luas wilayah 462.840 km persegi dan berbatasan darat dengan provinsi papua milik Indonesia di sebelah baratnya. Ibu kotanya adalah Port Moresby, yang terletak di pantai selatan. Negara-negara yang bertetangga dengannya adalah Australia di selatan dan Kepulauan Solomon di timur.

Papua Nugini terdiri dari sekitar 600 pulau kecil dan memiliki garis pantai sepanjang sekitar 5.150 km. Wilayah itu meliputi beberapa kelompok pulau, termasuk Kepulauan Bismarck, Kepulauan Trobriand, Kepulauan Louisiade, Kepulauan D'Entrecasteaux, dan pulau-pulau tertentu dalam kelompok Solomon, seperti Bougainville.

Negara ini memiliki iklim muson tropis dengan kondisi panas dan lembab sepanjang tahun. Dataran tinggi memiliki suhu lebih sejuk. Sebagian besar curah hujan terjadi pada bulan Desember hingga Maret. Di pegunungan tinggi, embun beku dan hujan salju sesekali tidak jarang terjadi.

Memiliki Bahasa Terbanyak di Dunia

Berdasarkan data World Economic Forum (WEF) pada 2023, ada sekitar 7.117 bahasa yang digunakan di seluruh dunia. Lebih dari 800-an bahasa ada di satu negara.

Negara dengan bahasa terbanyak di dunia yang dimaksud itu adalah Papua Nugini, yang memiliki 840 bahasa. Keragaman linguistik Papua Nugini sebagian besar dipengaruhi oleh geografi dan topografi negaranya.

Lembah yang dalam dan medan yang sulit telah menyebabkan pemisahan suku dan kelompok sehingga beberapa bahasa dan dialek yang berbeda telah berkembang di antara 9,4 juta penduduk negara itu.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads