Mutasi yang terjadi pada manusia yang paling luar biasa adalah dapat melawan infeksi dan memiliki kekebalan, mungkin ini biasanya dibayangkan pada film-film. Namun siapa sangka, tetangga kita penduduk Papua Nugini memiliki gen ini.
Gen unik pada penduduk Papua Nugini dapat berfungsi melawan infeksi, diturunkan oleh sepupu manusia purba yang telah punah yaitu gen dari Denisovan.
Denisovan adalah spesies manusia yang hidup pada era Paleolitik dan berdampingan dengan Homo sapiens di Eurasia. Lantas bagaimana penduduk Papua Nugini Mendapatkan DNA Denisovan?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terisolasi 50.000 Tahun yang Lalu
Manusia modern melakukan migrasi dari Afrika ke Papua Nugini sekitar 50.000 tahun yang lalu. Mereka hidup dan kawin dengan Denisovan yang tinggal di Asia selama ribuan tahun.
Itulah mengapa penduduk papua Nugini membawa 5% DNA Devisovan dalam genom mereka. Hal ini juga dibuktikan berdasarkan penelitian Francois-Xavier Ricaut yaitu seorang antropologi biologi di Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Perancis (CNRS).
"Orang-orang Papua Nugini unik karena mereka telah terisolasi sejak mereka menetap di Papua Nugini lebih dari 50.000 tahun yang lalu," ucapnya dikutip dari Live Science.
Mutasi dari Gen Denisovan Membuat Kekebalan Tubuh Meningkat
Peneliti menganalisis genom dari 54 penduduk dataran tinggi dari Gunung Wilhelm yang hidup antara 7.500 dan 8.900 kaki di atas permukaan laut. Selain itu, juga terdapat 74 penduduk dataran rendah dari Pulau Daru, kurang dari 330 permukaan laut.
Meskipun sama-sama memiliki gen Denisovan, penduduk dataran rendah dan dataran tinggi mengembangkan mutasi ke arah yang berbeda. Analisis tersebut menunjukkan bahwa penduduk dataran rendah mengalami mutasi dari Denisovan yang membuat jumlah sel kekebalan dalam darah meningkat.
Sementara pada analisis penduduk dataran tinggi juga mengalami mutasi dimana jumlah sel darah mereka meningkat yang membantu mengurangi hipoksia di ketinggian.
Adanya gen Denisovan ini, memengaruhi protein yang disebut GBP2 untuk membantu melawan patogen seperti parasit Plasmodium yaitu penyebab penyakit malaria. Menurut peneliti, gen ini juga memungkinkan untuk melawan berbagai infeksi di dataran rendah yang tersebar luas.
(faz/faz)