Kisah Arjunawiwaha, Naskah Kuno Tertua di Perpusnas RI dari 1344 Masehi

ADVERTISEMENT

Kisah Arjunawiwaha, Naskah Kuno Tertua di Perpusnas RI dari 1344 Masehi

Novia Aisyah - detikEdu
Senin, 19 Agu 2024 09:30 WIB
Kekawin Arjunawiwaha
Kekawin Arjunawiwaha. Foto: Instagram/Naskah kuno Perpusnas RI
Jakarta -

Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI menyimpan naskah kuno yang berasal dari masa pemerintahan Prabu Airlangga (1019-1042 Masehi). Naskah tersebut adalah Arjunawiwaha, yang juga merupakan koleksi naskah tertua di Perpusnas RI.

Naskah Arjunawiwaha ditulis oleh Mpu Kanwa pada 1344 M. Naskah ini terbuat dari gebang atau daun nipah, seperti disebutkan dalam unggahan Instagram Perpusnas RI.

Naskah Arjunawiwaha terdiri dari 30 lembar dan ditulis dalam bahasa Jawa kuno. Di dalamnya bercerita tentang kisah Arjuna di Indrakila yang berhasil mendapat senjata Pasupati dari Siwa setelah mengatasi ujian dan godaan para bidadari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah Arjunawiwaha

Kekawin (cerita berirama) Arjunawiwaha ini ditulis oleh Mpu Kanwa berdasarkan kisah-kisah dalam Mahabharata. Disebabkan caranya mengarang itu dan susunan riwayatnya, kekawin tersebut menjadi karangan asli.

Kisah Arjunawiwaha amat terkenal di tanah Jawa, dilukiskan pada candi-candi dan diriwayatkan kembali berkali-kali, dengan diceritakan menggunakan perkataan penulisnya sendiri dengan mengubah riwayat itu di sana-sini, seperti dikatakan dalam Arjuna Wiwaha oleh Sanusi Pane, terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah, Jakarta 1978.

ADVERTISEMENT

Sebagai lakon, Arjunawiwaha lebih dikenal dengan nama Mintaraga. Sementara, orang Jawa biasa mencari "rasa" atau maksud dalam suatu cerita.

Rasa kekawin Arjunawiwaha ini sangat jelas, seperti diuraikan oleh sang pujangga itu sendiri. Dia bercerita tentang riwayat seorang pahlawan, yakni Arjuna yang telah mencapai kebenaran utama, tahu dunia tak berharga, tak gemar kepada jasmani, tetapi juga tinggal di masyarakat, berusaha agar seluruh dunia berbahagia.

Arjuna mendapat bahagia yang tak terhingga di Keinderaan, tetapi dia meninggalkan Supraba dan kepermaian juga kesenangan dunia dewa itu. Arjuna kembali ke Bumi membantu saudara sulungnya, Yudistira menaklukkan dan memakmurkan dunia manusia.

Sekarang orang biasa memandang Arjunawiwaha dalam bentuknya yang baru, yakni kisah manusia memerangi dan mengalahkan hawa nafsunya, sehingga akhirnya bersatu dengan sukmanya, dengan dirinya sendiri pada tingkatan yang lebih tinggi, dengan Supraba dan bidadari enam lagi, tetapi utamanya Supraba.

Adapun bidadari yang tujuh itu merupakan lambang sifat manusia yang telah lepas dari kuasa jasmani.




(nah/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads