- Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli 1. Mohammad Hatta 2. John Dewey 3. Abraham Lincoln 4. Aristoteles 5. Joseph A Schmeter 6. Hans Kelsen 7. Sidney Hook 8. Philippe C Schmitter dan Terry Lynn Karl 9. George Bernard Shaw 10. Adam Przeworski
- Perkembangan Demokrasi di Indonesia 1. Periode 1945-1949 2. Periode 1949-1959 3. Periode 1959-1965 4. Periode 1965-1998 5. Periode 1998-sekarang
Kata demokrasi menjadi suatu istilah yang tidak lepas dari Indonesia. Ya, Indonesia adalah negara demokrasi yang berarti pemerintahan berasas kerakyatan.
Sehingga semua warga negara Indonesia memiliki hak yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Secara etimologi demokrasi terdiri dari dua kata yang berasal dari Yunani yakni "demos" dan "cratein".
Demos berarti rakyat atau kekuasaan suatu tempat dan cratein berarti kekuasaan atau kedaulatan. Bila digabung keduanya menjadi "demos-cratein" atau "demos-cratos" yang berarti kekuasaan/kedaulatan rakyat atau kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan rakyat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pengertian demokrasi bisa bersifat luas dan tidak terbatas secara etimologi saja. Para ahli di seluruh dunia memiliki makna tersendiri tentang demokrasi.
Dikutip dari buku Demokrasi dan Hak Asasi Manusia karya Dr Suralin, S Pd, MSi dan Dr Fatmawati, MSi, laman Kementerian Sekretariat Negara, dan Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, Kamis (8/8/2024) begini penjelasannya.
Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli
Berikut berbagai pengertian demokrasi menurut para ahli, yaitu:
1. Mohammad Hatta
Hatta memunculkan konsep demokrasi kerakyatan. Menurutnya, demokrasi berarti kedaulatan rakyat atau kedaulatan di tangan rakyat.
Sehingga rakyat mempunyai hak dan kekuasaan untuk menetapkan paham dan roda pemerintahan suatu negara. Keputusan rakyat dapat menjadi aturan pemerintahan bagi semua orang dan harus teratur dalam bentuk ataupun prosesnya.
Pengambilan keputusan ini bisa dilakukan melalui konsensus dalam perundingan. Bukan keputusan yang tiba-tiba diambil oleh beberapa golongan saja.
2. John Dewey
John Dewey mengatakan demokrasi adalah pandangan hidup yang dicerminkan dengan perlunya partisipasi dari setiap warga yang sudah dewasa. Setiap warga ini dapat membentuk nilai-nilai yang mengatur kehidupan bersama.
3. Abraham Lincoln
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
4. Aristoteles
Demokrasi adalah negara dengan kebebasan. Karena melalui kebebasanlah setiap warga negara bisa saling berbagai kekuasaan di dalamnya.
5. Joseph A Schmeter
Demokrasi adalah suatu perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik. Keputusan politik ini diperoleh dengan cara perjuangan kooperatif atas suara rakyat.
6. Hans Kelsen
Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Yang melakasanakan kekuasaan negara ialah wakil rakyat yang terpilih.
Para wakil rakyat terpilih dipercaya oleh rakyat untuk melaksanakan kekuasaan negara sesuati kehendak dan kepentingan yang harus diperhatikan.
7. Sidney Hook
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana keputusan pemerintahan yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.
8. Philippe C Schmitter dan Terry Lynn Karl
Demokrasi merupakan suatu sistem pemerintahan di mana para wakil yang telah terpilih dimintai tanggung jawab atas tindakan mereka oleh warga negara.
9. George Bernard Shaw
Demokrasi adalah pemilu pengganti oleh pihak yang tidak kompeten di mana banyak kesepakatan yang diselewengkan.
10. Adam Przeworski
Demokrasi adalah bentuk institusionalisasi konflik secara terus menerus, ketidakpastian, dan menundukkan seluruh kepentingan yang tidak jelas.
Demokrasi juga dijelaskan Przeworski sebagai sistem yang memungkinkan partai politik kalah dalam pemilu, menimbulkan kompetisi yang dikelola oleh aturan-aturan, dan bangkitnya periode pemenang pemilu.
Dari seluruh pengertian di atas bisa disimpulkan bila demokrasi adalah gagasan/pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban bagi semua warga negara.
Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Bila melihat sejarah, perkembangan demokrasi di Indonesia telah mengalami pasang surut yang bisa dibagi dalam 5 periode yakni:
1. Periode 1945-1949
Pada periode ini sistem pemerintahan Indonesia seharusnya adalah demokrasi Pancasila seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945. Namun, hal ini belum sepenuhnya dilaksanakan karena negara masih dalam keadaan darurat dalam rangka mempertahankan kemerdekaan.
2. Periode 1949-1959
Demokrasi Indonesia berubah menjadi sistem demokrasi parlementer yang menonjolkan peranan parlemen dan partai politik.
3. Periode 1959-1965
Indonesia menggunakan sistem demokrasi terpimpin yang dinilai menyimpang dari konstitusional negara. Periode ini juga sering disebut dengan Orde Lama.
4. Periode 1965-1998
Indonesia kembali menggunakan demokrasi Pancasila yang menonjolkan sistem presidensial.
5. Periode 1998-sekarang
Dikenal sebagai era reformasi dengan menguatkan demokrasi Pancasila. Pada era ini kekuatan politik berakar pada persatuan multi partai yang berupaya mengembalikan kekuatan antar lembaga negara.
Itulah penjelasan tentang demokrasi dan perkembangannya di Indonesia. Semoga bermanfaat detikers!
(det/nah)