Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akan dijatuhkan ke Bumi setelah 23 tahun menjadi rumah bagi para astronot. Rencananya, stasiun akan dinonaktifkan dan ditargetkan jatuh di pulau terpencil seperti Pasifik Selatan.
Dalam projek ini, NASA mengumumkan akan membayar perusahaan Elon Musk, SpaceX, untuk membantu menonaktifkan ISS.
Kapan ISS akan Jatuh ke Bumi?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stasiun ISS Bakal Jatuh 7 Tahun Lagi
Penonaktifan ISS akan melibatkan pesawat ruang angkasa super besar dan berkekuatan tinggi, Dragon, untuk mendorong ISS keluar dari orbit dan jatuh ke lautan terpencil pada 2031.
Pesawat luar angkasa Dragon SpaceX saat ini mengangkut astronot dan kargo milik NASA di ISS. Saat ini, SpaceX sedang mempertimbangkan untuk melakukan supercharging pada salah satu Dragon agar bisa memenuhi misi ini.
Selain supercharging, SpaceX berencana untuk melengkapi Cargo Dragon yang sudah ada dengan bagasi baru yang bertenaga tinggi dan melengkapinya dengan 46 mesin Draco.
Akui Sulit Lakukan Pembakaran Terakhir
Bagian tersulit dari misi ini, menurut Direktur Manajemen Misi Dragon SpaceX, Sarah Walker, adalah pembakaran terakhir untuk mendorong ISS menuju pembuangan akhirnya.
"Pembakaran ini harus cukup kuat untuk menerbangkan seluruh stasiun luar angkasa, sambil menahan torsi dan gaya yang disebabkan oleh peningkatan hambatan atmosfer pada stasiun luar angkasa untuk memastikan bahwa stasiun tersebut dapat berhenti di lokasi yang diinginkan," kata Walker, dalam Science Alert.
Saat pesawat ruang angkasa seukuran lapangan sepak bola itu meluncur dan jatuh dari luar angkasa, NASA tidak ingin ada risiko pesawat itu menabrak tempat lain kecuali di lautan lepas.
(nir/nwk)