Studi: Terik Matahari Langsung ke Kepala, Turunkan Performa Kognitif dan Motorik

ADVERTISEMENT

Studi: Terik Matahari Langsung ke Kepala, Turunkan Performa Kognitif dan Motorik

Novia Aisyah - detikEdu
Selasa, 30 Jul 2024 12:00 WIB
Terik matahari
Ilustrasi terik matahari. Foto: Thinkstock
Jakarta - Sekitar setengah dari populasi global tinggal di wilayah di mana cuaca panas merupakan masalah yang memengaruhi kemampuan untuk hidup sehat dan produktif.

Bekerja dalam kondisi panas dan hipertermia (peningkatan suhu tubuh), dapat mengganggu kemampuan untuk melakukan pekerjaan manual yang menuntut fisik. Sebuah studi pun telah menunjukkan dampak negatif dari paparan sinar matahari dalam waktu lama terhadap kepala.

"Kami memberikan bukti bahwa paparan sinar matahari langsung - terutama di kepala - mengganggu kinerja motorik dan kognitif," kata Profesor Lars Nybo, koordinator proyek dari Department of Nutrition, Exercise and Sports University of Copenhagen (UCPH).

"Selain itu, penurunan kinerja motorik dan kognitif teramati pada suhu 38,5 derajat, yaitu 1 derajat lebih rendah dari suhu tubuh dibandingkan penelitian sebelumnya, yang merupakan perbedaan besar," lanjutnya.

Pengaruh Sinar Matahari Langsung terhadap Produktivitas

Banyak pekerja di bidang pertanian, konstruksi, dan transportasi berisiko terkena paparan sinar matahari yang kuat. Jacob Piil dan Profesor Lars Nybo dari UCPH memimpin penelitian melalui kerja sama dengan rekan-rekannya dari Thessaly University di Yunani. Mereka yakin temuan ini mempunyai implikasi tidak hanya terhadap kesehatan pekerja, tetapi juga terhadap kinerja dan keselamatan kerja mereka.

"Gangguan kesehatan dan kinerja yang dipicu oleh panas merupakan tantangan sosial yang semakin meningkat seiring dengan pemanasan global dan ini adalah masalah berkepanjangan yang harus kita coba mitigasinya," ujar Andreas Flouris dari FAME Laboratory di Yunani.

Dia menerangkan, kemampuan untuk mempertahankan konsentrasi dan menghindari melemahnya kinerja kognitif motorik tentu saja relevan untuk keselamatan kerja dan lalu lintas, serta untuk meminimalkan risiko membuat kesalahan dalam tugas sehari-hari lainnya.

Temuan ini menyoroti pentingnya memasukkan efek pemanasan radiasi sinar matahari pada kepala dan leher dalam kajian ilmiah mengenai dampak tekanan panas lingkungan di masa depan, sekaligus perlindungan khusus pada kepala untuk meminimalkan efek berbahaya.

Delapan laki-laki sehat dan aktif, berusia 27-41 tahun, berpartisipasi dalam penelitian ini. Tes kognitif motorik terdiri dari empat tugas matematika dan logika komputer berbeda yang mengandalkan presisi motorik halus.


(nah/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads