Fosil Diduga Milik Salah Satu Dinosaurus Tertua Terungkap Berkat Hujan

ADVERTISEMENT

Fosil Diduga Milik Salah Satu Dinosaurus Tertua Terungkap Berkat Hujan

Novia Aisyah - detikEdu
Selasa, 23 Jul 2024 19:30 WIB
Fosil Dinosaurus
Penemuan fosil berusia sekitar 233 juta tahun di Brasil. Foto: Dok. Associated Press
Jakarta -

Sekelompok ilmuwan Brasil menemukan kerangka fosil yang mereka yakini sebagai salah satu dinosaurus tertua di dunia. Penemuan ini terungkap setelah hujan lebat di negara bagian selatan Rio Grande do Sul mempercepat proses alami erosi.

Menurut ahli paleontologi Rodrigo Temp MΓΌller, yang memimpin tim dari Universitas Federal Santa Maria, fosil yang ditemukan di sebelah reservoir di Kota Sao Joao do Polesine itu berusia sekitar 233 juta tahun. Tulang tersebut pada Mei 2024 lalu.

Klaim tersebut belum diverifikasi oleh ilmuwan lain atau dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peneliti yakin dinosaurus itu hidup pada periode Trias, ketika semua benua merupakan bagian dari satu daratan yang disebut Pangaea. Dinosaurus diperkirakan pertama kali berevolusi pada saat itu.

Berdasarkan lembar fakta tentang penemuan yang dibagikan kepada The Associated Press, predator puncak yang ditemukan di Rio Grande do Sul itu termasuk dalam kelompok yang dikenal sebagai Herrerasauridae, yakni keluarga dinosaurus yang biasa berkeliaran di daratan yang sekarang menjadi Brasil dan Argentina.

ADVERTISEMENT

Ukuran tulang dari fosil tersebut mengungkap panjang dinosaurus itu kemungkinan mencapai sekitar 2,5 meter atau 8,2 kaki.

Rodrigo Temp MΓΌller mengatakan dia dan timnya sangat gembira dan terkejut dengan temuan mereka.

Setelah sekitar empat hari penggalian, kelompok peneliti mengangkut sebongkah batu berisi spesimen kembali ke laboratorium, tempat mereka melakukan pengujian.

"Awalnya tampak seperti beberapa tulang yang terisolasi, tetapi saat kami mengungkap materialnya, kami dapat melihat bahwa kami memiliki kerangka yang hampir lengkap," kata MΓΌller.

Para ahli berhipotesis penemuan mereka merupakan kerangka terlengkap kedua untuk jenis dinosaurus tersebut, seperti dikutip dari The Associated Press.

Air Hujan Dapat Mengekspos Fosil

Para peneliti kini akan mencoba menentukan apakah fosil tersebut termasuk spesies yang sudah diketahui atau jenis baru. Pekerjaan ini diperkirakan akan memakan waktu beberapa bulan, karena prosesnya sangat teliti untuk memastikan tidak ada kerusakan yang terjadi.

Fosil sendiri lebih mungkin muncul setelah hujan, karena air mengekspos material tersebut dengan menghilangkan sedimen yang menutupinya. Fenomena ini dikenal sebagai pelapukan.

Rio Grande do Sul mengalami rekor curah hujan awal tahun ini. Hal ini menyebabkan banjir dahsyat pada Mei 2024 lalu yang menewaskan sedikitnya 182 orang, menurut jumlah korban yang diterbitkan oleh pertahanan sipil negara bagian tersebut pada 8 Juli 2024.

Peristiwa cuaca ekstrem lebih mungkin terjadi karena perubahan iklim, yang terutama disebabkan oleh pembakaran minyak, gas, dan batu bara.

MΓΌller mengatakan, semakin banyak fosil yang muncul karena hujan deras, yang menyebabkan perlombaan melawan waktu untuk menyelamatkan material tersebut sebelum hancur.

Di lapangan, timnya mengamati tulang kaki dan tulang panggul di daerah panggul sudah hancur akibat hujan. MΓΌller berharap, penemuan ini akan berkontribusi untuk menjelaskan asal usul dinosaurus.

"Memiliki fosil baru yang terawetkan dengan baik tentu membantu kita lebih memahami topik yang masih banyak diperdebatkan ini," katanya.




(nah/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads