Profesor Riset BRIN Ungkap Bidang Keilmuan Kunci Mitigasi Perubahan Iklim

ADVERTISEMENT

Profesor Riset BRIN Ungkap Bidang Keilmuan Kunci Mitigasi Perubahan Iklim

Nikita Rosa - detikEdu
Rabu, 17 Jul 2024 19:30 WIB
Ilustrasi kemiskinan akibat perubahan iklim Foto: FADEL SENNA/AFP/Getty Images
Ilustrasi Perubahan Iklim. (Foto: FADEL SENNA/AFP/Getty Images)
Jakarta -

Profesor Riset BRIN, A'an Johan Wahyudi, mengungkapkan bidang keilmuan yang bisa menjadi kunci mitigasi perubahan iklim. Bidang tersebut merupakan biogeokimia.

Riset biogeokimia laut menarik perhatian ilmuwan pada awal 1990an. Trennya yang meningkat signifikan ternyata berkaitan dengan dampak karbon pada perubahan iklim.

Biogeokimia merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari tentang transfer material dari berbagai reservoir meliputi atmosfer, hidrosfer, litosfer, dan biosfer. Riset biogeokimia yang terkait dengan isu perubahan iklim, pengasaman laut, dan pemanasan global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bidang ini berusaha memahami siklus karbon di alam terlebih setelah berkembangnya peralatan analisis modern. Melalui penelitian yang terus menerus dan perkembangan peralatan, para ilmuwan telah mampu mengidentifikasi unit karbon dan mengidentifikasi peran penting organisme hidup dalam mengubah dan mempengaruhi transfer karbon di berbagai lingkungan.

Penemuan tentang dekomposisi material organik, serta peran vegetasi laut dalam menyerap karbon dioksida dari atmosfer telah menjadi titik fokus dalam pengembangan teori dan model biogeokimia karbon terbaru. Lebih lanjut, riset mengenai transfer karbon di laut menjadi meningkat pada awal abad ke-21 di mana istilah karbon biru (blue carbon) pertama kali dikenalkan.

ADVERTISEMENT

Teknik pemetaan spasial menggunakan citra satelit dan sensor penginderaan jauh telah memungkinkan pemantauan yang lebih akurat terhadap perubahan lahan dan vegetasi laut yang memengaruhi siklus karbon.

"Dengan terus berkembangnya teknologi dan pemahaman kita tentang biogeokimia karbon, peluang untuk meningkatkan keberlanjutan lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim menjadi semakin terbuka," ujar A'an dalam Orasi Ilmiah Profesor Riset BRIN di Gedung BJ Habibie BRIN, Jakarta, Rabu (17/7/2024).

Dampak Perubahan Iklim pada Dinamika Laut

Variabilitas iklim di Indonesia yang merupakan hasil dari dinamika laut dan atmosfer. Mekanisme hubungan antara iklim dan siklus biogeokimia laut tidak terjadi secara langsung, tetapi iklim akan mempengaruhi kondisi oseanik yang selanjutnya berdampak pada siklus biogeokimia laut.

Laut Indonesia memiliki peran krusial dalam siklus karbon laut global karena keberagaman karakteristik perairannya, keberagaman ekosistem, pengaruhnya terhadap pola sirkulasi, laut di seluruh kawasan Indo-Pasifik, keberadaan arus lintas Indonesia (ARLINDO), keberadaan laut marjinal, dan tata letak geografisnya.

"Wilayah luas Indonesia, yang terletak di antara Samudra Hindia di barat dan Samudra Pasifik di timur, menjadi sangat strategis untuk pertukaran karbon antara atmosfer dan laut maupun transfer karbon antar samudra. Oleh karenanya, siklus biogeokimia karbon laut di Indonesia mencerminkan sifat dinamis, berdampak global, dan sangat berpengaruh pada sistem biosfer," paparnya.

A'an menilai, tantangan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim membutuhkan keterlibatan aktif dari berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah, lembaga riset, dan masyarakat.

"Peningkatan kebijakan perlindungan ekosistem karbon biru, seperti padang lamun, serta langkah-langkah adaptasi terarah, menjadi kunci menjaga keseimbangan siklus biogeokimia karbon," jelasnya.




(nir/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads