Jika dilihat dari sejarah historisnya, koperasi tidak diperjuangkan oleh orang-orang yang sangat kaya. Gerakan ini bermula pada abad ke-20 sebagai bentuk perlawanan terhadap kapitalisme yang saat itu melahirkan penderitaan ekonomi dan sosial terhadap rakyat.
Dalam keadaan yang serba sulit, beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya.
Melihat penderitaan tersebut, seorang Pamong Praja Patih bernama R Aria Wiria Atmaja mendirikan sebuah bank untuk para pegawai negeri di Purwokerto pada 1986, dengan mengadopsi sistem serupa dengan yang ada di Jerman, yakni koperasi kredit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia memiliki keinginan kuat untuk bisa menolong para pegawai negeri yang tersiksa dan menderita akibat bunga terlalu tinggi dari rentenir yang meminjamkan uang.
Jejaknya dalam pendirian koperasi di Indonesia kemudian dilanjutkan oleh seorang asisten residen Belanda, De Wolffvan Westerrode. De Wolffvan Westerrode menganjurkan untuk mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian.
Selain itu, De Wolffvan Westerrode juga mengusulkan agar bank tersebut diubah menjadi koperasi agar bisa bermanfaat bagi banyak orang, termasuk petani. Kemudian pada 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr Sutomo memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat.
Pada 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, dengan tujuan memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusaha-pengusaha pribumi. Kemudian pada 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.
Pada masa ini ada suatu peristiwa yang cukup penting yaitu pada 12 Juli 1947, Gerakan Koperasi mengadakan kongres di Tasikmalaya. Hasil kongres ini menetapkan 12 Juli sebagai Hari Koperasi.
Selain menetapkan 12 Juli sebagai Hari Koperasi Indonesia, kongres pertama ini juga menghasilkan beberapa keputusan lain, di antaranya adalah dibentuknya SOKRI (Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia).
Sosok Bapak Koperasi Indonesia
Mohammad Hatta atau yang kerap dikenal dengan sapaan Bung Hatta merupakan salah satu tokoh proklamasi kemerdekaan. Sosoknya juga dikenal sebagai salah satu pendorong gerakan koperasi di Indonesia.
Meskipun dijuluki sebagai Bapak Koperasi, Bung Hatta bukanlah pelopor berdirinya koperasi di negeri ini. Koperasi pertama di Indonesia didirikan pada 1986 oleh Pamong Praja Patih, R Aria Wiria Atmaja.
Dilansir dari laman KopmaUGM, Bung Hatta sendiri mendapatkan gelar Bapak Koperasi Indonesia adalah saat menginisiasi didirikannya Koperasi Indonesia dengan puncaknya kala itu, pada 12 juli 1947.
Lebih dari itu, selanjutnya, Bung Hatta kerap kali menyumbangkan gagasan kenegaraan, terutama dalam lingkup ekonomi nasional. Beliau juga salah satu penggagas konsep ekonomi kerakyatan yang memuat cita-cita bangsa dalam memajukan perekonomian berbasis nilai kerakyatan sesuai sila keempat pancasila.
Tema Hari Koperasi 2024
Tema Hari Koperasi Nasional 2024. Peringatan ke-77 Hari Koperasi Nasional 2024 mengangkat tema "Koperasi Maju, Indonesia Emas".
"Acara puncak Hari Koperasi ke-77 ini menjadi strategis karena menyongsong 100 Tahun Indonesia atau Indonesia Emas. Maka itu, Hari Koperasi tahun ini mengangkat tema Koperasi Maju, Indonesia Emas," ujarnya seperti dikutip situs resmi Dewan Koperasi Indonesia.
Berikut rangkaian kegiatan Hari Koperasi Nasional 2024:
- 11 Juli 2024: ziarah makam Bung Hatta di Pemakaman Tanah Kusir
- 9, 11, dan 13 Juli 2024: seminar dan sarasehan nasional di Hotel Bidakara
- 12 Juli 2024: acara puncak peringatan ke-77 Hari Koperasi Nasional di Convention Hall Gedung SMESCO
- 11-13 Juli 2024: HARKOP INDONESIA EXPO di area pameran gedung SMESCO.
Selain rangkaian acara puncak di Jakarta, 12 Juli 2024, Hari Koperasi Indonesia akan menggelar berbagai rangkaian acara mulai 11-13 Juli 2024 berupa Sarasehan dan Seminar Nasional, Harkop 77 Expo, Ziarah ke Makam Bung Hatta.
(Callan Rahmadyvi Triyunanto/nah)