10 Awalan Nama Legendaris Jawa: Su, Tu, sampai Nga

ADVERTISEMENT

10 Awalan Nama Legendaris Jawa: Su, Tu, sampai Nga

Elmy Tasya Khairally - detikEdu
Selasa, 09 Jul 2024 10:30 WIB
Ilustrasi orang atau adat Jawa.
Foto: Ilustrasi orang Jawa (Agto Nugroho/Unsplash)
Jakarta -

Nama khas Jawa dan awalannya sangat mudah dikenali dan akrab dengan keseharian. Saking akrabnya, tak sulit menebak asal pemilik nama atau latar belakang keluarganya.

Biasanya, nama khas Jawa sederhana dengan hanya satu atau dua kata. Nama-nama tersebut biasa dimulai dengan su, tu, nga, dan berbagai awalan lainnya. Awalan nama-nama khas Jawa ini bisa diterapkan pada pria dan wanita.

10 Awalan Nama Legendaris Jawa

Berikut daftar awalan nama Jawa yang khas dan legendaris dikutip dari laman MA Matholiul Ulum Banjaragung beserta contohnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Awalan Sa-

Samiati, Sakiran, Sariwati, Sarmi, Sariyan, Sateman, Satemo,, dan lainnya

2. Awalan Ka-

Kasiati, Katminah, Katmijo, Kadirin, Kasiah, Kadiran, Katminah, Katemi, dan lainnya

ADVERTISEMENT

3. Awalan Mu-

Mujono, Muntamah, Mujiasih, Mukidi, Mujiati, Mulyono, Mujiatun, dan lainnya

4. Awalan Po-

Ponijan, Ponidi, Poniman, Poniran, Ponimin, dan lainnya

5. Awalan Tu-

Tumirah, Tukijan, Tukiran, Tukirin, Tukinem, dan lainnya

6. Awalan Su-

Suparno, Suyoto, Sugeng, Susilo, Sulastri, Sulasmi, Supangat, Sundari, Sungatmo, Sumarni, Sujiati, Sumiati, Sumarsono, Sumarno, Sumiah, Sunari, dan lainnya

7. Awalan Nga-

Ngadimin, Ngatemi, Ngadiran, Ngatirah, Ngatminah, Ngasiran, Ngatmo, Ngadirin, Ngadiran, Ngatmono, dan lainnya

8. Awalan Pa-

Paimo, Parno, Painem, Pademi, Pairan, Pairin, Paijo, Patemi, Pariman, Parimin, Pateman, Patemo, Paijem, dan lainnya

9. Awalan Wa-

Wateman, Wajiati, Warmo, Wagiyo, Watmi, Wagirin, Wagiran, Wadi, Wagimin, Wagimo, Wagiman, dan lainnya

10. Awalan Ju-

Juminten, Jumiah, Juminten, Jumiati,, Jumiran, Jumirah, dan lainnya.

Pemberian Nama Khas Jawa

Menurut jurnal berjudul Saat Orang Jawa Memberi Nama: Studi Nama di Tahun 1950-2000, di zaman dahulu, orang-orang etnis Jawa mudah dikenal dari nama mereka.

Bukan tanpa alasan, nama-nama tersebut sarat akan makna. Penyusunan nama tersebut bisa berdasarkan hari kelahiran, cerita wayang, atau awalan su.

1. Cerita Wayang

Nama yang diberikan bisa berasal dari kisah wewayangan. Pada golongan masyarakat yang lebih tinggi, biasanya orang Jawa akan memilih nama berasarkan cerita-cerita wayang atau kesustraan Jawa. Misalnya seperti Suroto, Suhadi, Sriyati, dan Sukarno.

2. Hari Kelahiran

Selanjutnya, nama juga dapat diambil dari hari kelahiran anak. Biasanya keluarga petani lah yang melakukan ini. Misalnya, Poniyem atau Ponimin merujuk kepada hari pasaran Jawa Pon. Sementara Legiyah, Legiyem dan Legimin merujuk pada Legi.

3. Bahasa Arab

Bahasa Arab juga kerap dipilih untuk menamai seorang anak. Nama dari bahasa Arab tersebut seringkali digunakan oleh keluarga petani santri. Contohnya yaitu Durahman, Alip, Kusin, Aminah, dan sebagainya,

4. Awalan Su

Bedasarkan studi berjudul Konstruksi Nama Orang Jawa: Studi Kasus Nama-Nama Modern di Surakarta, pada zaman dahulu, orang banyak menggunakan nama berawalan su.

Awalan su memiliki arti yang baik. Misalnya nama Sumitro brmakna harapan bisa menjadi sahabat yang baik, sementara Sudarmi bermakna wanita yang memilki akhlak yang baik dan mulia.

5. Malayo-Polinesia

Nama-nama Jawa Asli berasal dari nama-nama Malayo-Polinesia. Misalnya yaitu Bejo dan Wagiyem

6. Peristiwa Penting

Nama-nama Jawa juga bisa diambil dari peristiwa-peristiwa penting dari dalam maupun luar negeri. Misalnya, Irianto dan Merdekawati, diambil dari pembebasan Irian Jaya dan sebagainya

7. Sansekerta atau Kata-kata Jawa yang Indah

Disebut sebagai nama-nama Jawa Panjang, nama-nama kreasi baru ini biasanya diambil dari Sansekerta atau kata-kata Jawa yang Indah. Dalam kombinasinya, nama tersebut tidak kedengaran terlalu bersifat Jawa. Misalnya Mitra Kartika atau Rini Safitri.

Perkembangan Nama Jawa dari Tahun ke Tahun

Perkembangan nama Jawa berubah dari tahun ke tahun. Seperti ini perubahannya menurut buku induk tiga kecamatan Mojoagung, Sumobito dan Mojowarno::

1. Tahun 1950-an- 1960-an

Ciri-ciri umum dari nama orang Jawa dalam era ini kebanyakan masih terlihat sederhana, kecuali pada golongan priyayi. Banyak nama-nama yang mengadopsi nama-nama hari, bulan, tahun, wuku, windu, atau terkadang nama alat perkakas dan binatang tertentu. Nama dari cerita wayang juga ditemukan di era ini.

Contohnya: Legiman (Legi), Wagini (Wage), Sura (Muharram), Sengara (windu), Gudel (anak kerbau), trinil (sejenis burung), dan lain sebagainya.

2. 1970-an sampai 1980-an

Nama-nama orang Jawa menjadi lebih panjang, umumnya terdiri dari dua kata. Kalaupun hanya satu kata, nama tersebut terdiri dari tiga suku kata atau lebih.

Contohnya: Munawaroh, Sugiono, Hartono

3. 1990-an sampai 2000-an

Bentuk-bentuk nama semakin berkembang dengan mengadopsi berbagai sumber. Nama-nama yang masih dipakai berdasarkan kelahiran biasanya mengadopsi bulan masehi.

Contohnya: Novi (November), Febriansyah (Februari)

Itulah sejumlah nama legendaris Jawa yang kini makin sulit ditemukan di masyarakat umum. Nama Jawa yang khas dan legendaris tersebut melebur seiring selera serta kecenderungan masyarakat. Adakah nama yang masih sering kamu dengar?




(elk/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads