Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah menjadi momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Berbeda dengan penanggalan Masehi yang memulai tahun baru setiap bulan Januari, tahun baru di kalender Hijriah bisa berbeda setiap tahunnya.
Di tahun 2024, umat Islam merayakan Tahun Baru Hijriah 1446 Hijriah atau Tahun Baru Islam pada Minggu, 7 Juli 2024. Namun, di 2025 nanti Tahun Hijriah bisa dirayakan pada bulan Juni lho. Kok bisa?
Untuk itu, yuk pahami sejarah tentang bagaimana Kalender Hijriah ditentukan dan perbedaannya dengan Kalender Masehi dirangkum detikEdu, Minggu (7/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Kalender Hijriah
Mengutip jurnal Ilmu Falak dan Astronomi Al-Afaq Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Vol 4 No 1 Tahun 2022 dijelaskan bila Kalender Hijriah adalah kalender berbasis bulan (gamary). Sehingga sebuah hari dimulai ketika matahari terbenam dan munculnya hilal di ufuk barat pada waktu maghrib.
Hijriah berasal dari bahasa Arab yaitu kata nisbah dari fi'ilmadhihajara yang artinya memutus atau meninggalkan. Penanggalannya erat dengan hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari kota Makkah ke Madinah.
Meski begitu, proses penanggalan pada dasarnya sudah ada sebelum Islam datang di tanah Arab. Kala itu sistem kalender berbasis campuran antara bulan maupun matahari.
Pada masa ini belum dikenal penomoran tahun, sehingga sebuah tahun ditandai dengan nama suatu peristiwa. Misalnya tahun gajah (amfi) yakni tahun ketika Nabi Muhammad SAW lahir.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, sistem penanggalan Islam (1 Muharram 1 Hijriyah) dihitung sejak peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya dari Makkah ke Madinah. Namun, penanggalan ini tidak langsung diberlakukan pada saat itu juga.
Melainkan diberlakukan dan diperkenalkan setelah peristiwa hijrah oleh sahabat terdekat nabi yaitu Umar bin Khattab. Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab (tahun 17 H) awal kalender Islam ditentukan dan dilakukan penomoran.
Kalender ini terbentuk setelah terlebih dahulu diadakan musyawarah dengan para sahabat. Dengan berbagai usulan dan pendapat akhirnya rapat memutuskan dan memilih awal kalender Islam dimulai dari awal mula proses hijrah Nabi Muhammad SAW.
Penentuan Awal Tahun Kalender Hijriah
Dalam buku Kalender Hijriah dalam Kajian Syari'ah dan Astronomi karya Vivit Fitriyanti MSi awal tahun Kalender Hijriah adalah waktu setelah terbenamnya matahari pada awal bulan Muharram. Satu tahun dalam kalender Hijriah terdiri atas 12 bulan yang lamanya 29 atau 30 hari.
Terdapat beberapa perbedaan pendapat mengenai awal perhitungan kalender Hijriah. Namun, Kementerian Agama (Kemenag) RI menjelaskan hijrah Nabi Muhammad terjadi pada tanggal 2 Rabi'ul Awwal bertepatan dengan tanggal 14 September 622 M.
Sedangkan 1 Muharram tahun tersebut bertepatan dengan 16 Juli 622 M. Selanjutnya Kemenag RI menjelaskan bagi yang berpegangan pada hisab, 1 Muharram tahun pertama hijriah jatuh pada tanggal 14-15 Juli 622 karena saat itu tinggi hilal sudah memenuhi standar yakni 1 derajat 52'41".
Kalender Hijriah terdiri dari 12 bulan, yakni:
- Muharram 30 hari
- Syafar 29 hari
- Rabi'ul Awwal 30 hari
- Rabi'ul Akhir 29 hari
- Jumadal Ula 30 hari
- Jumadal Akhir 29 hari
- Rajab 30 hari
- Sya'ban 29 hari
- Ramadhan 30 hari
- Syawal 29 hari
- Zulkaidah 30 hari
- Dzulhijjah 29/30.
Masa satu tahunnya 354 hari, 8 jam, 48 menit, 35 detik atau 354.3670694 hari. Apabila disederhanakan diketahui bahwa jumlah hari selama setahun adalah 354 11/30 hari. Karena tidak genap, Kalender Hijriah juga memiliki tahun-tahun panjang (tahun kabisat) dan tahun-tahun pendek (tahun basithah).
Sehingga dalam setiap 30 tahun terdapat 11 tahun panjang dan 19 tahun pendek. Tahun panjang umurnya 355 hari dan tahun pendek umurnya 354 hari.
Perbedaan Kalender Hijriah dan Masehi
Perbedaan Kalender Hijriah dan Masehi bisa terlihat dalam beberapa aspek, seperti berikut yang dikutip dari detiknews :
1. Sistem perhitungan tanggal
Kalender Masehi menggunakan sistem penanggalan yang didasarkan pada peredaran Bumi mengitari Matahari sedangkan Hijriah didasarkan pada peredaran Bulan mengitari Bumi. Karena jarak tempuhnya berbeda, maka setiap tahun bisa terjadi perbedaan terkait tahun baru Hijriah.
2. Jumlah hari dalam setahun
Jumlah hari dalam setahun pada kalender Masehi total 365-366 hari sedangkan jumlah hari dalam setahun pada kalender Hijriah sebanyak 354-355 hari. Sehingga selisih harinya adalah 10-11 hari yang juga menyebabkan terkait penentuan tahun baru Hijriah.
3. Jumlah hari dalam sebulan
Seperti yang disebutkan jumlah hari dalam sebulan pada kalender Hijriah adalah 29-30 hari sedangkan kalender Masehi sebanyak 28-31 hari.
4. Nama-nama Hari dan Bulan
Perbedaan ini sangat nampak terlihat yakni:
Nama-nama hari dalam kalender Masehi mulai dari hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu. Untuk bulan terdiri dari Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November dan Desember.
Sementara nama-nama hari pada kalender Hijriah terdiri dari al-AαΈ₯ad (Minggu), al-Ithnayn (Senin), ats-Tsalatsah (Selasa), al-Arba'a (Rabu), al-Khamsatun (Kamis), aj-Jumu'ah (Jumat) dan as-Sabat (Sabtu). Untuk nama-nama bulan dalam kalender Hijriah yaitu Muharam, Safar, Rabiul awal, Rabiul akhir, Jumadil awal, Jumadil akhir, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Zulkaidah, Zulhijjah.
5. Penentuan awal hari
Awal hari dalam kalender Hijriah didasarkan pada waktu terbenamnya Matahari. Sedangkan kalender Masehi pada pukul 00.00 dini hari waktu setempat.
(det/nwk)