Kapan 1 Muharram 1446 H Dimulai? Ini Prediksi Hilal Menurut BMKG

ADVERTISEMENT

Kapan 1 Muharram 1446 H Dimulai? Ini Prediksi Hilal Menurut BMKG

Cicin Yulianti - detikEdu
Rabu, 03 Jul 2024 19:30 WIB
Ilustrasi Rukyat Hilal
Ilustrasi pengamatan hilal. Foto: Getty Images/JasonDoiy
Jakarta -

Umat Islam akan segera menyambut Tahun Baru Islam 1446 Hijriah. Dalam kalender Hijriah, Tahun Baru Islam dimulai tanggal 1 Muharram.

Secara ilmiah, penetapan 1 Muharram bisa dilihat dari tanda waktu dan posisi Bulan dan Matahari. Oleh karena itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan pertimbangan secara ilmiah dalam menentukan awal tahun baru.

Dalam rilisnya yang diunggah di laman resmi BMKG, telah dijelaskan prakiraan hilal saat Matahari terbenam tanggal 6 Juli 2024 Masehi. Hilal sendiri merupakan tanda bulan baru akan berganti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biasanya hilal diamati pada hari ke-29. Penampakan hilal berupa bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi pada arah dekat Matahari terbenam.

Konjungsi atau Waktu Matahari Terbenam

Konjungsi atau ijtima adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Peristiwa ini diperkirakan terjadi pada Jumat, 5 Juli 2024 pukul 22.57.16 UT atau Sabtu, 6 Juli 2024 pukul 05.57.16 WIB.

ADVERTISEMENT

Di wilayah Indonesia, waktu terbenam Matahari dinyatakan saat bagian atas piringan Matahari tepat di horizon teramati. Waktu Matahari terbenam paling awal pada 6 Juli 2024 di Indonesia adalah pukul 17.32.39 WIT di Merauke, Papua.

Sementara waktu Matahari terbenam paling akhir pada pukul 18.57.05 di Sabang, Aceh. Lewat perhitungan tersebut, maka konjungsi dapat dikatakan terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 6 Juli 2024.

Dengan demikian, pelaksanaan rukyat hilal atau pengamatan hilal secara langsung dalam menentukan 1 Muharram dilakukan setelah Matahari terbenam pada 6 Juli 2024. Sedangkan bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Muharram 1446 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 6 Juli 2024 tersebut.

Digambarkan BMKG dalam peta ketinggian hilal untuk pengamat di 60 derajat LU sampai 60 derajat LS, ketinggian hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 6 Juli 2024 berada di antara 3,06 derajat di Merauke, Papua sampai 5,84 derajat di Sabang, Aceh.

Tinggi hilal adalah besar sudut yang dinyatakan dari posisi proyeksi Bulan di Horizon-teramati hingga ke posisi pusat piringan Bulan berada.

Metode Penentuan Awal Bulan Baru oleh BMKG

Sejak Oktober 2008, BMKG secara rutin melaksanakan pengamatan rukyat hilal setiap bulan menjelang pergantian bulan Hijriyah. Pengamatan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia dan terkoordinasi.

Sebelum melaksanakan rukyat hilal, BMKG melakukan perhitungan hisab posisi Bulan dan Matahari dengan metode hisab tadqiqi atau ashri. Waktu pengamatan hilal dilakukan pada hari terjadinya konjungsi mulai sore hingga petang (selepas Maghrib) sampai bulan terbenam.

Jika saat waktu pengamatan tinggi hilal masih di bawah 2⁰, maka esok harinya dilaksanakan pengamatan kedua (sehingga menjadi 2 kali pengamatan). Untuk mendukung pengamatan hilal, BMKG melakukan perhitungan dan pengolahan lewat informasi data posisi Bulan dan Matahari sebagai berikut:

  1. Waktu konjungsi (ijtimak)
  2. Waktu terbenam matahari di Indonesia
  3. Peta ketinggian hilal (dunia dan Indonesia)
  4. Peta elongasi (dunia dan Indonesia)
  5. Peta umur bulan (dunia dan Indonesia)
  6. Peta lag (dunia dan Indonesia)
  7. Peta fraksi iluminasi bulan (Dunia dan Indonesia)
  8. Informasi objek astronomi lainnya yang berpotensi dianggap sebagai hilal
  9. Data hilal saat Matahari terbenam di kota-kota di Indonesia



(cyu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads