Kasus judi online tengah menjadi momok di masyarakat. Dengan kerugian sosial dan materi yang tak sedikit, pakar berpendapat jika judi online bisa 'meretas' otak.
Dosen Kajian Media dan Budaya Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Radius Setiyawan, mengatakan jika judi online bisa menghasilkan kerugian yang sangat besar. Mulai dari konflik keluarga hingga kematian.
"Kalau dalam kasus ini judi online bisa mengakibatkan konflik dan ketegangan dalam hubungan keluarga dan lingkungan sosial yang berakhir pada kematian, ujar Radius dalam laman UM Surabaya dikutip Kamis (13/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masyarakat Rentan akan Judi Online
Ia pun menyinggung kasus judi online yang dilakukan oleh oknum polisi di Mojokerto. Kesal dan marah, istrinya yang merupakan sesama polisi pun membakar pelaku.
Menurut Radius, kasus yang dilakukan oleh oknum polisi ini menjadi indikasi bahwa masyarakat hidup dalam kerentanan. Artinya kecanduan judi online bisa menyerang siapa saja, baik polisi maupun masyarakat sipil.
Tak hanya itu, era digital juga memudahkan penyebaran tentang judi online. Radius menjelaskan jika otak manusia mudah diserang informasi dari iklan, media sosial, berita hingga gosip.
"Otak manusia sangat mungkin bisa diretas, akibatnya adalah tipu daya, karena imaji mendapat uang dengan mudah dan menjadi kaya raya dengan cara yang instan," jelasnya.
Tuding Influencer
Radius menyebut peran influencer dalam memasarkan judi online sangat berbahaya bagi masyarakat. Mengingat artis atau influencer kerap dijadikan contoh oleh para pengikutnya.
"Tentu sangat membahayakan, karena apa yang mereka katakan berpotensi memengaruhi pola perilaku pengikut. Bisa dikatakan influencer menjadi trendsetter bagi milenial dan generasi Z," jelasnya.
"Hal tersebut, didukung situasi ekonomi masyarakat yang lemah dan labil. Jadi bisa dipastikan judi online jadi jalan keluar." imbuh Radius.
Dorong Pemerintah Atasi Judi Online
Di tengah maraknya kasus judi online yang terjadi, Radius mendorong pemerintah meningkatkan literasi digital agar masyarakat tidak mudah 'tergoda'.
Dalam era banjir informasi seperti sekarang ini, Radius mengingatkan masyarakat agar berpikir reflektif. Artinya, tidak lagi melihat dunia dari sisi permukaan saja.
Ia mengingatkan agar masyarakat menyadari dampak besar yang ditimbulkan dari judi online, seperti kehilangan produktivitas terutama untuk kalangan usia muda, perceraian, dan konflik rumah tangga yang meningkat.
(nir/nwk)