Apakah Sayuran Beku Menyehatkan? Ini Faktanya

ADVERTISEMENT

Apakah Sayuran Beku Menyehatkan? Ini Faktanya

Luthfi Zian Nasifah - detikEdu
Selasa, 18 Jun 2024 08:00 WIB
Ilustrasi sayuran beku
Foto: Thinkstock/bonchan/Ilustrasi sayuran beku
Jakarta -

Sayuran beku banyak dikonsumsi oleh sebagian orang modern saat ini. Biasanya, sayuran dibekukan karena orang-orang tidak langsung mengonsumsi sayuran yang masih segar dan memilih membekukannya.

Secara umum, masyarakat di beberapa negara masih kurang dalam mengonsumsi sayuran, sehingga sayuran beku menjadi alternatif bagi mereka yang hanya mengonsumsi sebagian sayuran yang dibeli sesuai waktu dan kebutuhan.

Dikutip dari Science Alert, berdasarkan data Biro Statistik Australia atau Australia Bureau of Statistics (ABS) pada 2022-2023, masyarakat Australia mengonsumsi lebih sedikit buah dan sayuran dibandingkan tahun sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal pedoman diet Australia merekomendasikan orang berusia 9 tahun ke atas, sebaiknya mengonsumsi dua porsi buah dan lima porsi sayuran setiap hari agar memiliki kesehatan yang optimal.

Namun, pada tahun 2022, ABS melaporkan hanya 4% warga Australia yang memenuhi rekomendasi konsumsi buah dan sayur. Padahal dua komponen ini penting untuk menyehatkan dan menyeimbangkan pola makan karena menyediakan berbagai vitamin, mineral, dan serat.

ADVERTISEMENT

Kandungan pada Produk Beku

Produk yang segar sering disebut sebagai produk yang paling bergizi. Ternyata hal tersebut belum tentu benar.

Sebenarnya, sayuran beku juga masih memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin C dan E yang justru lebih tinggi karena sayuran ini dibekukan sangat dekat dengan waktu panen.

Tingkat mineral seperti zat besi, kalsium, dan magnesium yang terdapat pada sayuran beku sama dengan sayuran segar.

"Sayuran beku lebih menyehatkan dibandingkan beberapa produk segar yang dijual di supermarket," ujar Gene Lester, pemimpin program nasional untuk nutrisi, keamanan, dan kualitas pangan di USDA, dikutip dari Eating Well.

Dalam hal ini, yang sedikit memengaruhi kandungan nutrisi dari sayuran adalah variasi transportasi dan penyimpanan.

Alternatif Murah Dibanding Produk Segar

Ternyata, produk yang segar memiliki harga yang lebih mahal dan memiliki umur simpan yang cukup pendek. Maka dari itu, alternatif yang lebih murah daripada produk segar, selain sayuran dan buah beku.

Selain produk beku, terdapat sayuran dan buah kaleng. Proses pengalengan menjadi teknik pengawetan sehingga tidak memerlukan tambahan bahan pengawet seperti garam.

Di sisi lain, produk kalengan dapat kehilangan sejumlah nutrisi selama proses pengawetan (kecuali tomat dan labu). Akibat proses pemasakan, kadar nutrisi sensitif terhadap panas seperti vitamin C akan sedikit menurun dibandingkan produk segar.

Fermentasi sebagian besar mempertahankan vitamin dan mineral dalam sayuran segar. Namun, fermentasi juga dapat meningkatkan profil nutrisi makanan dengan menciptakan nutrisi baru dan memungkinkan nutrisi yang sudah ada diserap lebih mudah.

Mengapa Banyak yang Memilih Sayuran Beku?

Pembekuan merupakan cara yang aman untuk meningkatkan umur simpan makanan bergizi, sehingga terhindari dari risiko pembusukan dan pemborosan. Sayuran beku juga memiliki potensi mengurangi sampah makanan karena dapat digunakan hanya sesuai keperluan.

Di negara 4 musim, ketika musim dingin mendekat, produk segar menjadi terbatas atau mahal, sehingga banyak yang beralih ke produk beku atau kalengan.

Selain membeli buah dan sayuran beku dari supermarket, ternyata produk beku dapat dibuat sendiri di rumah. Sebagai catatan, sebelum pembekuan, makanan dapat direndam sebentar dalam air mendidih atau dikukus sebentar agar dapat meningkatkan keamanan dan kualitas produk.

Cara ini juga dapat membunuh bakteri dan menghentikan enzim pengurai makanan. Langkah berikutnya adalah pembekuan cepat dalam suhu rendah atau dingin.

Sementara itu, untuk konsumsi, sayuran beku dapat diolah dengan berbagai cara, seperti dipanggang atau dikukus dan digunakan sebagai sup, semur, kari, pai, dan casserole.

Buah-buahan beku pun dapat ditambahkan ke hidangan sarapan dengan sereal atau yoghurt, atau digunakan untuk pai buah dan kue.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads