Kambing Termasuk Hewan Pintar & Mampu Bedakan Emosi Manusia, Ini Buktinya!

ADVERTISEMENT

Kambing Termasuk Hewan Pintar & Mampu Bedakan Emosi Manusia, Ini Buktinya!

Novia Aisyah - detikEdu
Senin, 17 Jun 2024 09:00 WIB
ilustrasi kambing
Foto: iStock/Ilustrasi kambing
Jakarta -

Kambing merupakan hewan yang cerdas. Fakta akan hal ini dapat diketahui melalui sebuah penelitian yang dilakukan oleh Alan McElligott, profesor perilaku dan kesejahteraan hewan, City University of Hong Kong.

McElligott dalam satu studi terbarunya bekerja sama dengan Marianne Mason, yang menyandang gelar doktor dalam bidang filsafat dan meneliti kemampuan kognitif kambing. Tujuan mereka sama, yakni untuk mengetahui apakah kambing dapat membedakan antara suara manusia yang gembira dan suara manusia yang sedang marah.

Kambing Mampu Bedakan Emosi Manusia

Penelitian tersebut diterbitkan di jurnal Animal Behaviour, dilakukan di Buttercups Sanctuary for Goats di Inggris, rumah bagi sekitar 125 ekor kambing yang diserahkan oleh pemiliknya (misalnya karena perceraian) atau diambil dari pemiliknya yang menganiaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sebuah kandang kecil, McElligott dan Mason memasang pengeras suara, tersembunyi di balik jaring, untuk memutar rekaman ucapan manusia. Rekaman suara tersedia dalam dua versi, yakni bahagia "Hey, look over here!" dan marah "HEI, LIHAT DI SINI!!!!!" (hei, lihat ke sini!).

Penelitian tersebut melibatkan 27 peserta kambing yang masuk ke kandang satu per satu. Pembicara akan memutar versi positif atau negatif sebanyak 9 kali berturut-turut.

ADVERTISEMENT

Mulanya kambing-kambing merespons dengan melihat ke atas bahkan mungkin mencari sumber suara. Namun, setelah beberapa kali pengulangan, kambing berhenti memperhatikan.

Kemudian rekaman versi sebaliknya diputar sebanyak tiga kali. McElligott dan Mason melaporkan bahwa 71% kambing yang tidak tertarik mengangkat telinga dan melihat ke arah suara.

Di antara kambing-kambing yang baru memahami perihal suara tersebut. Kata Mason, beberapa mulai menyelidiki sumber suara lebih lama dibandingkan pada tahap awal percobaan. Ini menunjukkan mereka memperhatikan adanya perubahan emosi.

Bisa Bedakan Emosi Kambing Lain

Temuan ini memberikan satu lagi bukti kecerdasan kambing, jelas Mason dan McElligott, juga melanjutkan penelitian sebelumnya yang telah dia lakukan tentang kecerdasan kambing.

Dalam salah satu studinya, ia menemukan kambing merespons secara berbeda terhadap suara mengembik kambing yang bahagia dan mengembik karena frustrasi, berdasarkan pada detak jantung dan tanda-tanda fisiologis lainnya.

Dalam penelitian lain, McElligott menggantungkan dua foto hitam-putih besar wajah manusia di kandang, satu bahagia dan satu lagi gusar, untuk melihat apa yang akan dilakukan kambing. Mereka lebih menyukai wajah bahagia. Para kambing pun tidak mencoba untuk menggigit foto itu, sebaliknya mereka menjelajah di baliknya.

Kini kedua peneliti tersebut adalah orang pertama yang mengakui bahwa peternak kambing sebenarnya sudah mengetahui bahwa hewan peliharaan mereka adalah pendengar yang mampu membeda-bedakan dan merespons perlakuan baik dengan baik.

Namun menurut Susan Schoenian, spesialis emeritus domba dan kambing di University of Maryland Extension melalui email kepada NPR, dikutip dari situs resmi, ini bukanlah penelitian yang inovatif.

"Ternak mengingat penanganan dan penanganan yang buruk. Mereka dapat mengidentifikasi wajah (hewan dan manusia). Mereka memiliki ingatan yang baik. Mereka tahu suara pengasuhnya," kata Schoenian.

"Suara yang tenang lebih disukai saat menangani ternak. Suara marah, jika keras atau bernada tinggi, akan mengagetkan ternak dan membuatnya lebih sulit ditangani, kurang dapat diprediksi, dan kurang tenang," imbuhnya.

Jadi mengapa McElligott melakukan penelitian seperti itu jika sebenarnya sudah diketahui? Tujuannya, kata McElligott, adalah untuk membantah reputasi publik yang dimiliki kambing sebagai hewan yang sedikit bodoh, agak bodoh, dan tidak terlalu berakal.

"Dengan menunjukkan kemampuan ini, kami mencoba menggerakkan jarum dalam hal keterbukaan perhatian masyarakat terhadap kemampuan kognitif ternak. Tujuan kami secara keseluruhan adalah membuat masyarakat berpikir tentang hewan dengan cara yang berbeda, dan memperlakukan mereka dengan lebih baik," jelas McElligott.

McElligott ingat ketika masih anak-anak di Irlandia, dia melihat kasus-kasus di mana hal-hal buruk dilakukan terhadap ternak.

"Jika kita menyadari bahwa hewan mempunyai emosi dan dapat membedakan emosi manusia, kita akan mulai memahami bahwa mereka adalah makhluk hidup yang patut kita hormati. Mereka berhak diperlakukan dengan baik, terutama karena kita memanfaatkan mereka untuk produk susu daging mereka," jelasnya.

Bagi yang ingin bukti lebih lanjut tentang betapa pintarnya kambing, maka bisa mempertimbangkan penelitian yang dilakukan McElligott beberapa tahun yang lalu.

Dia memasukkan pasta penne kering (favorit kambing) ke dalam kotak yang hanya bisa dibuka dengan menarik tali yang diikatkan pada dua tuas. Hasilnya, kambing-kambing itu berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan camilan tersebut.




(nah/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads